Ra, sorry nanti nggak bisa pulang bareng, saya masih di Marriott, cek untuk persiapan acara besok.
Pesan itu ada di handphone-ku saat aku keluar dari gedung produksi beta laktam dan berjalan ke arah bus perusahaan yang sudah parkir di halaman karena sudah waktunya jam pulang.
Aku mendengus, siapa juga yang tiap hari mau pulang bareng dia? Aku melanjutkan langkah menaiki bus lalu duduk di salah satu kursi kosong dekat jendela. Sesaat kemudian Anita duduk di sebelahku.
"Gimana kunjungan mbak artis tadi di beta laktam, Sher?" Tanya Anita. Aku hanya mengedikkan bahu.
"Biasa aja sih," jawabku seadanya.
Agak malas sebenarnya membahas tentang Soraya yang kini pasti tengah bersama Pak Abhi di J.W. Marriott. Event peluncuran produk Nutri-E besok memang diadakan di ballroom hotel J.W Marriott dan Soraya pasti juga menginap di sana. Apa Pak Abhi akan berkunjung ke kamarnya? Ya ampun, ngapain juga aku berpikir sampai ke sana?
"Aduh, tadi di non beta laktam lagaknya minta ampun. Pas kita masuk ke area steril, mbak artis ngeluh, katanya dingin. Padahal kita cuma di koridor lo, nggak masuk ke ruang sterilnya. Dia minta AC-nya dimatiin. Aku jelasin kalo dalam industri farmasi itu sistem tata udaranya udah diatur sedemikian rupa sesuai kelas-kelas ruangan, nggak bisa sembarangan, tapi tetep aja protes, bolak-balik ngeluh ke Pak Abhi, nyebelin banget pokoknya, syukur Pak Abhinya sabar." Anita bercerita dengan menggebu, kelihatan banget kalo masih kesal.
Yang paling membedakan antara industri farmasi dengan industri lainnya adalah adanya pembagian kelas-kelas ruangan. Setiap ruangan diatur suhu, kelembaban, tekanan udara dan tingkat kebersihannya sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan. Hal ini untuk melindungi dan menjaga mutu obat serta mencegah terjadinya kontaminasi antar ruangan.
Ruang steril termasuk kelas ruangan yang paling bersih karena di sana diproduksi obat-obat steril. Yang dimaksud obat steril adalah obat yang harus bebas dari segala bentuk mikroorganisme karena obat-obat ini dalam penggunaannya langsung masuk ke pembuluh darah, contohnya seperti infus dan injeksi. Di ruang steril ini biasanya suhu udara memang diatur sangat dingin.
"Terus gimana?" Tanyaku.
"Ya, nggak gimana-gimana, dibiarin aja ngeluh, nggak mungkin kan kita ngikutin keinginan dia," decak Anita. Aku hanya manggut-manggut.
"Trus pas kita akan lanjut ke ruangan lainnya, dia ngeluh capek, kakinya sakit katanya, ya high heels-nya setinggi itu gimana nggak sakit? Aku tawarin sandal jepit dia nggak mau, akhirnya terpaksa kita istirahat dulu di ruanganku," omel Anita lagi yang mau nggak mau membuatku tertawa mengingat ekspresi shock Soraya tadi saat aku juga menawarkan sandal jepit agar dia lebih nyaman.
"Pantes aja dia cuma mantan, Pak Abhi nggak bakal betah pacaran lama sama cewek kayak dia," simpul Anita.
Aku malah heran kok Pak Abhi bisa-bisanya pacaran sama cewek yang terlalu banyak drama kayak Soraya. Tapi dia memang cantik banget sih, dan sexy juga. Kadang cowok memang sedangkal itu.
"Mungkin aja Soraya yang mutusin Pak Abhi," cetusku yang langsung dibalas gelengan cepat Anita.
"Nggak mungkin. Soraya masih mepetin terus kok, caper banget malah ke Pak Abhi, kelihatan banget masih suka," bantah Anita.
Otakku jadi kembali berpikiran yang tidak-tidak. Membayangkan Soraya menggoda dan Pak Abhi akhirnya tergoda. Biar bagaimanapun juga, mereka kan punya sejarah bersama dan Soraya adalah wanita dengan daya tarik seksual yang tinggi.
Apa mereka akan menghabiskan malam ini di kamar Soraya? Laki-laki seperti Pak Abhi dengan pola pikirnya yang modern, pergaulannya yang luas dan pengalamannya sekolah di luar negeri tentu saja udah nggak asing dengan yang namanya casual sex, seks yang cuma buat senang-senang aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoxylove (COMPLETED)
ChickLitShera Kinanti, 25 tahun, Manajer Produksi Beta Laktam di sebuah perusahaan farmasi, punya poin-poin yang tidak disukai dari seorang pria. Sayangnya semua poin itu ada di sosok Direktur Marketing yang baru. Sejak hari pertama, Shera sudah alergi ber...