Cuma Iseng

112K 9.4K 1.8K
                                    

Hai, today is my birthday, jadi aku ingin berbagi kebahagiaan dengan kalian semua. Semoga sekelumit cerita ini bisa menghadirkan rasa bahagia di hati kita semua. Enjoy !!

ABHI 

Itu dia, duduk di pojok sambil menunduk, wajahnya tak terlihat jelas tapi aku sangat yakin itu dia. Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku melihatnya namun ternyata sosoknya tetap terpatri di ingatan, karena aku langsung mengenalinya. Aku sedang melangkahkan kaki memasuki ruang meeting dengan Pak Irwan sibuk bicara di sebelahku. Tapi suara Pak Irwan Joesoef kini terdengar bagai hembusan angin lalu karena fokusku sepenuhnya sudah pindah pada si gadis berkemeja hitam. Kenapa dia selalu mengenakan pakaian berwarna hitam?

Gadis itu mengangkat wajah dan untuk kesekian kalinya aku terpesona. Dia cantik, tapi pacar-pacarku sebelumnya juga tak kalah cantik. Entah kenapa hanya dia yang bisa memberiku efek yang sama setiap kali melihatnya, berdebar tak karuan, bahagia tak terkira, juga ada rasa nyeri yang menyakitkan. Campur aduk jadi satu. Dia benar-benar nggak baik untuk kesehatan jantungku. Mungkin sebenarnya dia Nenek Sihir yang menyamar jadi Cinderalla karena saat ini rasanya aku seperti tersihir, mataku tak bisa lepas, seakan jika aku berpaling walau hanya sedetik maka sosoknya akan menghilang.

Saat mata kami bertemu, aku langsung mengembangkan sebuah senyum yang menurut orang-orang sangat mempesona, yeah well menurutku juga, namun bukannya terpesona gadis itu malah menyipitkan mata, ada kilat rasa tak suka di sana. Egoku tercubit, hanya dia yang bisa memberiku perasaan gamang seperti yang kurasakan sekarang. Damn, I am not losing my touch, am I? Mungkin dia hanya heran melihat seorang laki-laki tak dikenal menatapnya sedemikian intens. Yup, pasti karena itu.

Suara Pak Irwan Joesoef kembali terdengar, memperkenalkanku sebagai Direktur Marketing yang baru di PT Medifarm. Posisi yang kuterima hanya karena ingin mengejar seorang wanita. Satria tak habis-habisnya menertawakanku karena hal itu, aku pun menertawakan diriku sendiri. Aku yang biasanya paling nggak suka mencampur-adukkan masalah bisnis dengan asmara. Tapi sekarang harus menjilat ludahku sendiri, hanya karena seorang wanita. Walaupun tentu saja dia bukan sembarang wanita, dia wanita yang ingin aku miliki selamanya.

"Halo, saya Abhi Sadewa Pranoto, semoga kita dapat bekerja sama dengan baik," ucapku sambil berusaha melepaskan tatapan dari gadis itu. Ada lebih dari sepuluh orang dalam ruangan, akan sangat aneh kalo tatapanku hanya terpaku pada satu orang.

"Salam kenal Pak Abhi, nama saya Farah, dari bagian HRD, kalau Bapak butuh informasi tentang karyawan marketing ataupun karyawan dari Departemen lain, silakan hubungi saya." Seorang wanita berbicara, senyumnya terkembang, matanya mengerling. Aku familiar dengan tatapan itu, tatapan yang biasa aku dapat dari wanita-wanita yang kutemui.

"Thank you, Farah." Aku tersenyum hangat, memastikan lesung pipiku yang biasanya digilai wanita terlihat. Wajah Farah langsung memerah, membuatku cukup yakin kalo aku belum kehilangan sentuhan.

Kembali aku melirik gadis berkemeja hitam dan melihat bola matanya berputar. Well, well, sepertinya aku harus merubah strategi, bersikap charming sepertinya nggak mempan buat gadis itu. Lagi pula tiba-tiba saja melihatnya kesal terasa menyenangkan. Sial, sejak kapan memutar bola mata terlihat begitu menggemaskan?

Selama meeting berlangsung aku berusaha mengembalikan fokusku pada pekerjaan yang ternyata cukup sulit. Gadis itu bicara, aku terpana mendengar suaranya yang lembut tapi tegas. Gadis itu menyelipkan helai rambut ke balik telinga, aku terpesona melihat gerakan tangannya yang anggun dan luwes. Gadis itu tertawa saat mendengar bisikan dari teman di sebelahnya, aku langsung tegang, dan yang aku maksud bukan tegang karena gugup. Yup, dalam ruang meeting yang penuh dengan orang, di bawah sana ada bagian diriku yang tegang. Benar-benar tak tahu diri, syukurlah ada meja yang menghalangi, kalau tidak aku pasti sudah jadi tontonan dan mendapat julukan Direktur Marketing mesum di hari pertama bekerja.

Amoxylove (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang