(Ref song : Wildest Dreams - Taylor Swift)
.
.Pertemuan malam itu merupakan malam tak terduga untuk seorang Jung Hoseok pemuda yang masih bersetatus mahasiswa di Perguruan Tinggi Negri Korea Selatan. Malam dimana untuk pertama kalinya ia bisa berada dekat dengan sang senior, malam dimana ia tak perlu mengagumi sang senior dari jarak jauh.
Dan juga merupakan malam kelam dimana ia mengutuk kebodohan atas apa yang telah ia perbuat dengan sang senior, meratapi cintanya yang baru akan tumbuh harus patah dicabang pertama atas harapan besar cintanya yang akan terbalas oleh sang senior. Malam yang indah sekaligus malam yang kelam untuk dirinya.
***
flashback“Ayo lah Seok, temani aku kumohon, malam nanti hanya minum dan berbincang setelah itu pulang. Setidaknya aku absen muka sebentar didepan yang lain.”
Hoseok hanya bisa menghela nafas mendengar rengekan temannya untuk mengajakannya pergi keacara kumpul-kumpul yang Hoseok sendiri tak tau kenapa harus dirinya yang diminta pergi bersamanya.
“Jika kau lupa Joon, kerja ku selalu shift malam dan tak mungkin aku menyuruh teman ku menggantikan shift ku karena hari ini adalah jatahnya libur.”
Ya, Hoseok pemuda biasa saja yang tinggal bersama orang tuanya dengan keadaan pas-pasan, maka dari itu lah hoseok mencari kerja part time untuk menyambung hidup keluargnya, untuk kuliah ia cukup beruntung karena ia mendapat keringanan beasiswa atas prestasinya dalam setiap perlombaan dance yang ia ikutin. Bangga akan prestasi salah satu mahasiwanya, pihak kampus tentu harus mengapresiasi kerja keras Hoseok bukan?
“Ayo lah Seok kau kan teman terbaik ku.” Rengek Namjoon yang tak berhenti membujuk Hoseok untuk pergi dengannya.
“Teman baik macam apa yang membuat temannya bolos shift dan gajinya dipotong hmm?”
“Kalo soal itu kau tak perlu khawatir Seok, aku akan ganti rugi atas shift mu seratus won. Bagaimana?”
“Kau gila, jangan hamburkan uang yang keluargamu keluarkan untukmu bodoh.”
“Mereka yang mau, jadi untuk apa aku menyimpannya jika mereka sendiri tak peduli dengan ku, mending aku gunakan uang itu untuk pengganti kesibukan mereka. Yang enatah masih menganggap ku ada atau tidak.”
Kim Namjoon itulah nama lengkap teman baik seorang Hoseok. Berbeda dengan Hoseok, Namjoon berkecukupan tak kurang dalam material tapi hanya satu yang kurang kasih sayang dari orang tuanya.
ting
Suara notifikasi dan Hoseok buru-buru mengeceknya, senyum lega tergambar jelas diwajahnya atas jawaban yang ia dapat. Lalu merangkul pundak Namjoon yang lebih tinggi darinya dan menyeretnya.
“Dari pada mengoceh tidak jelas ayo lekas pergi, aku tak punya waktu banyak. Dan soal bayaran simpan uang itu iya atau tanpa uang itu Jung Hoseok ini akan selalu ada untuk Kim pabo Namjoon.”
“Woaaah kenapa tidak dari tadi sih, tidak aku akan tetap mentransfer uang itu ke rekening mu kan aku sudah bilang akan ganti.”
“Tersesah pada mu, sekeras apapun menolak kau akan melakukan hal nekat lainnya kan.”
Dan sampai lah mereka ditempat tujuan.
“Disini tempatnya?”
“Iya ayo masuk, eh Jin hyung!” Namjoon melambai pada seseorang yang ia teriakan namanya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
El Canto
FanfictionTiga ratus enam puluh lima hari dalam satu tahun, dan empat musim yang menyertai kisah di dalamnya. Sekelumit grafik perasaan yang berubah-ubah, bahkan dalam setiap detiknya. Membawa sensasi degupan jantung yang mendebarkan. Namaku Hoseok. Aku ada...