15. Mad At You

808 128 16
                                    

(Ref Song : Mad At You by Why Don't We)
.

.

Suara pintu terbuka lalu tertutup dengan bantingan menjadi awal kisah seorang Kim Namjoon.

Suara nya mendecih, nafasnya terdengar gusar dan hampir putus asa. Tubuhnya sengaja ia banting diatas sofa empuk, helaan nafas berumbus lalu matanya menatap langit-langit kosong dengan perasaan bingung.

"Ini sulit," Gumamnya pada kekosongan.

Tetapi seseorang dari arah dapur menghampirinya, pria tinggi dengan tubuh ramping dan mata rusa yang bersinar bingung. Bibirnya tertekuk kebawah, menatap Namjoon yang seperti hanya tinggal badan saja.

Nyawanya entah kemana.

Katakan terimakasih pada apron yang menggantung ditubuh pria itu, sehingga berhasil mengalihkan mata rubah Namjoon dari kekosongan pada matahari yang indah.

Sorot bingung itu masih terpajang diwajah cantiknya, wajah manis yang tidak akan pernah Namjoon sebut 'membosankan' selalu ada hal baru dari wajah manis itu.

"Ada apa?." Tanya pria itu lembut, melepas apron yang sepertinya sudah kotor, menyingkirkan benda itu sejauh mungkin agar bau masakan tidak membuat Namjoon semakin pusing. Lalu pria cantik itu duduk disamping Namjoon.

Memancarkan aroma harum vanila yang lembut, bukan lagi aroma asap asin, manis, gurih atau bau minyak yang menyiprat. Sepertinya bau vanila yang memang aroma Hoseok sedari lahir, Namjoon pikir apa Tuhan terlalu banyak menyemprotkan parfum beraroma vanila sebelum Hoseok lahir kedunia.

Tapi siapa yang peduli pemikiran random nya? Namjoon tersenyum, memeluk pinggang ramping sang pasangan hidup lalu menyelipkan wajahnya pada belahan pundak Hoseok.

"Tidak apa. Aku hanya lelah." Kata Namjoon dengan suara serak.

Jung Hoseok atau Kim Hoseok masih dengan tatapan bingungnya, menatap sang suami dengan mata yang penasaran bercampur curiga.

Tidak biasanya

Sahut hatinya.

"Tidak biasanya, kau seperti ini." Tapi akhirnya mulut Hoseok mengcopy kata hatinya guna mengusir rasa penasaran. benar, tidak biasanya Namjoon terlihat begitu depresi. sebentar lagi mereka memang akan liburan. Hoseok menduga ada sebuah pekerjaan mendadak yang membuat Namjoon dilema dan berakhir terlihat seperti orang yang baru saja patah hati.

Namjoon tertawa kecil. "Sulit menutupi sesuatu dari orang yang mencintaimu tanpa pamrih, yang mengerti ada yang salah dari mu tanpa kau mengatakan nya. Sangat sulit, terlebih dia adalah kelemahan terbesar mu."

Hoseok memutar matanya, "Gombalan lagi?" Tebak Hoseok dengan suara yang ketara jengkel. "Katakan ada apa. Pekerja mendadak?" Tebak Hoseok, Namjoon kembali terkekeh.

Pria kecilnya sangat tidak sabaran.

Tetapi ia lalu Namjoon mengeleng untuk ucapan pertama Hoseok. "Aku serius."

"Apasih? Kau ingin sesuatu dariku ya?" Tatap nya curiga. Tetapi hati Hoseok sudah keburu tenang dengan gelengan Namjoon.

Hoseok mengira tidak ada yang mengancam liburan tenang nya dengan Namjoon.

Tetapi Hoseok salah.

Kali ini Namjoon bukan tawa kecil yang terdengar, tetapi tawa keras yang hampir memecahkan gendang telinga Hoseok. Namjoon sedang mengusal di pundaknya dan pria itu tertawa begitu keras didekat telinganya.

"Curiga sekali dengan suami sendiri hm?."

Hoseok mendecih. "Memang seperti itu kan? 10 tahun sudah aku mengenal mu. Jadi jangan coba-coba membohongiku atau mengelabui ku, Joon."

El CantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang