(Ref Song : Psycho By Red Velvet)
Don’t look back
Just like that, show me who you really are
Thought we'd get through it, we tried but we blew it"Everything will be okay"
— Psycho—Dua tahun lebih hubungan mereka terjalin sebagai sepasang kekasih tidak membuat mereka jera untuk menyudahi ikatan toxic itu.
Hoseok dan Taehyung.
Menyakiti dan menyayangi, dua kata itu dapat menggambarkan dengan jelas hubungan mereka.
Bermula dari pertemuan pertama mereka di sebuah klub dan berakhir dengan adegan pemaksaan yang membuat Hobi mau tak mau memberikan nomor ponselnya.
Hoseok yang saat itu tengah berkumpul dengan teman satu genk-nya tak menyangka bahwa dandanan simple dan bibir berlapis lip gloss cantiknya dapat menarik perhatian Tae, seorang lelaki tampan yang tengah sendiri duduk di pojok ruangan.
Hoseok menyadari tatapan panas dari mata lelaki itu, jujur Hoseok juga sangat tertarik pada Taehyung saat itu.
Garis wajah yang tegas, dan paras rupawan membuat semua kaum hawa dan submissive bertekuk lutut di hadapannya.
Satu tarikan bibir tipis manisnya ditanggapi Taehyung dengan antusias.
Sempat terdiam di tempat duduk sesaat, bahu bergetar, ia memalingkan wajahnya.Hell Apa dia tersipu ?
Taehyung berjalan mendekat ke meja dimana Hoseok dan juga temannya duduk.
"Hai..."
Suara rendah sedalam palung menarik atensi Hoseok.
Ia mendongak sempat tertegun, wajah tampan bak artis Holywood mancanegara sangat tidak bisa dihiraukan."H-hai?"
"Boleh aku duduk disini?" Tanpa mengalihkan matanya dari keindahan Hoseok ia bertanya dengan sopan.
"Maaf tapi tidak ada kursi kosong lagi untuk mu tuan." berkata seperti itu agar terlihat garang tapi dengan wajah yang merona malu-malu, sangat Hoseok sekali.
Bagaimana dengan teman-teman Hoseok ?
Mereka hanya terdiam memperhatikan, sebisa mungkin tidak mau terlibat dalam hawa yang menekan lawan bicaranya sendiri."Ah kalau begitu, kau yang ikut dengan ku." satu tarikan kuat Tae pada pergelangan Hoseok membuat mereka bertubrukan, persis seperti dalam drama romansa televisi.
"Kau kasar! Aku tidak suka Pria Kasar."
"Lepaskan tanganku!"
Terlepas dari genggaman si dominan, Hoseok berjalan pergi keluar dari tempat klub.
"Baiklah." Taehyung menyentuh belakang lehernya. Melihat indahnya tubuh belakang Hoseok yang menjauh hilang di balik pintu membuatnya kepanasan, ia bergairah. Tae melepas satu kancing teratas kemeja putih yang ia kenakan. Mencoba mengusir rasa gerah dan juga meredakan degup jantungnya.
"Maaf membuat kalian merasa terganggu manis."
"Tapi sepertinya teman kalian sudah menunggu ku di depan, jadi sampai jumpa." kata Taehyung, kerlingan mata mautnya membuat para submissive kegirangan.
•
•
•Satu Minggu berselang Hoseok dan Taehyung resmi berpacaran, meskipun harus melewati hari-hari pendekatan yang bagai peperangan. Bagaimana tidak disebut peperangan, mereka sama-sama tidak mau mengalah. Tapi Hoseok lebih mengerti keadaan dari pada Tae.
KAMU SEDANG MEMBACA
El Canto
أدب الهواةTiga ratus enam puluh lima hari dalam satu tahun, dan empat musim yang menyertai kisah di dalamnya. Sekelumit grafik perasaan yang berubah-ubah, bahkan dalam setiap detiknya. Membawa sensasi degupan jantung yang mendebarkan. Namaku Hoseok. Aku ada...