Chapter 7

13.1K 2K 151
                                    


"Echan!" seru Seungkwan, "kau bengong saja daritadi, memikirkan apa sih?"


Donghyuck menoleh, "tidak apa-apa."


"Tidak apa-apa apanya?" balas Seungkwan, "lihat sedotan susu kotakmu yang menyedihkan itu."


Donghyuck menengok ke bawah dan melihat sedotannya sudah gepeng karena sedari tadi dia gigit-gigit padahal susu cokelatnya sudah habis.


"Pasti ada hal yang kau sembunyikan," Seungkwan menyipitkan matanya, "ayo beri tahu aku."


"Apaan sih," Donghyuck mendorong bahu Seungkwan yang mendekat padanya. Dia tidak mau ketahuan bengong karena memikirkan kejadian dua hari lalu bersama Mark.


Donghyuck mengalihkan pandangannya pada keramaian murid yang sedang mengantri makan di kantin, atau murid di meja sebelah yang sedang makan siang, atau murid lain yang sedang mengembalikan piring bekas ke samping ruang cuci piring. Yang penting tidak bertatapan dengan mata menyelidik milik Seungkwan. Tapi tiba-tiba seseorang berhenti tepat di sebelah mejanya.


"Hai, Hyuck. Boleh aku duduk di sini?"


Mata Donghyuck membelalak. Dia terbengong beberapa detik, lalu mencubit lengannya sendiri, mengecek apakah dia lupa bangun dari tidur tadi pagi.


"Hyuck? Tanganku mulai pegal nih," Mark tertawa kecil.


"B-boleh, Kak."


Mark meletakkan nampannya di sebelah Donghyuck dan duduk di sana, di tempat yang biasanya diisi Jaemin, Jeno, dan Renjun. Donghyuck melihat Seungkwan melotot padanya, meminta penjelasan. 'Sejak kapan Mark kenal denganmu?' tanya Seungkwan, tapi tanpa suara. Donghyuck hanya menggeleng. Dia juga heran, biasanya Mark duduk bersama Lucas, Johnny, Jaehyun, dan teman-temannya di meja pojok kantin.


"Beberapa temanku sedang berada di ruang konseling karena ketauan bermain game saat jam kelas, tidak apa-apa kan aku makan denganmu?" tanya Mark, memastikan.


Donghyuck menggangguk cepat. Mark mulai menyendok makanannya setelah itu, dan kondisi di meja itu berubah canggung.


Tak sampai lima menit kemudian, ada suara seorang perempuan menghampiri mereka, "tempat ini kosong kan?", dan dia langsung meletakkan nampannya di depan Mark walaupun belum ada yang menjawab pertanyaannya.


Donghyuck langsung merotasikan matanya begitu menyadari siapa yang datang. Soohwa.


"Kak Mark," panggilnya, "aku sudah menyiapkan bahan presentasi untuk rapat OSIS sore ini."


Mark menaikkan kepalanya sedikit, karena sedari tadi matanya hanya tertuju pada makanan di depannya. "Oh, bagus," jawabnya singkat. Donghyuck rasanya ingin tertawa, Soohwa pasti berharap Mark bereaksi lebih.


"Apa kau yang akan menjelaskan tentang acara garage sale nanti?" tanya Soohwa, lagi.

Time Controller | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang