Chapter 25

9.2K 1.4K 24
                                    


"Mau tambah lagi, Mark?"


"Ah, terima kasih, Bi," wanita berumur empat puluhan itu menyendokkan sepotong daging lagi ke atas piring Mark.


"Donghyuck? Mau tambah juga?" wanita itu bertanya pada lelaki yang duduk di sebelah Mark.


Donghyuck menggeleng, "sudah cukup, Ma," dia menolak tawaran tambahan lauk dari Mamanya.


"Ah, Kak Donghyuck sok jaim mentang-mentang ada Kak Mark! Biasanya juga nambah dua porsi," Eunsook yang duduk di seberang Donghyuck meledeknya.


Anak ini pingin tak hih, Donghyuck melotot pada adiknya itu, dan hanya dibalas kekehan olehnya. Untung saja Donghyuck tidak melempar sendoknya ke kepala Eunsook.




Siang itu, Mark diajak orang tua Donghyuck untuk makan bersama di rumah mereka. Karena hari itu adalah hari Sabtu, jadi Eunsook tidak tinggal di asramanya dan bisa ikut makan bersama mereka.


Alasan awal mengapa Mark berkunjung ke rumah Donghyuck bukan karena lelaki yang lebih muda yang memintanya untuk datang. Donghyuck bahkan hampir tidak pernah berbicara tentang Mark pada kedua orangtuanya. Tapi karena punya insting yang kuat, Mama Donghyuck mulai menyadari perubahan pada anaknya itu.


Belakangan ini, Donghyuck sering izin pulang telat karena mampir ke rumah temannya. Tapi dia tidak pernah memberitau dengan jelas ke rumah siapa dia pergi. Kalau Donghyuck pergi ke rumah Seungkwan atau Renjun, dia pasti memberitau nama mereka pada Mamanya. Jadi Mama Donghyuck berpikir kalau anak sulungnya itu punya teman 'spesial' yang dia tidak ingin orang lain ketahui.


Ditambah lagi, Donghyuck juga makin sering membaca pesan dari ponselnya sambil terseyum-senyum sendiri. Kan Mama Donghyuck jadi takut kalau anaknya itu kerasukan sesuatu.


Jadi wanita itu 'menginterogasi' Donghyuck dan akhirnya mengetahui kalau anaknya itu sedang dalam 'masa pdkt' dengan kakak kelasnya. Lelaki kelahiran Juni itu meminta Mamanya untuk tidak bertingkah aneh-aneh karena hubungan mereka belum 'resmi', tapi wanita itu bersikukuh untuk bertemu dengan lelaki yang bisa membuat Donghyuck malu hingga wajahnya bak mendidih hanya karena Mama Donghyuck menyebut namanya.


Untungnya kedua orangtua Donghyuck menyukai Mark. Lelaki itu juga dengan cepat akrab dengan adik Donghyuck. Mereka mengobrol cukup lama setelah selesai makan, diselingi celetukan Eunsook yang sesekali mengumbar aib Donghyuck di depan lelaki yang lebih tua hingga Donghyuck rasanya ingin mengubur dirinya sendiri.






-Time Controller-






Time Controller | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang