Chapter 14

10.7K 1.7K 37
                                    


Donghyuck terperangkap di sekolah (lagi) karena hujan deras. Lelaki itu misuh-misuh sejak tadi. Musim monsoon sudah selesai, kenapa masih hujan terus? Belum lagi sahabatnya yang biasa pulang bersamanya malah dijemput orang tuanya duluan karena ada acara keluarga. Donghyuck berdiri di tepi teras lobby. Tangannya dia julurkan ke luar, membiarkan tangannya dibasahi air hujan. Tampaknya hujan belum akan berhenti dalam waktu dekat.


Di lobby sekolah masih ada beberapa orang, tapi Donghyuck tidak berani berbicara apalagi meminta tumpangan pulang karena tidak terlalu dekat dengan satu pun dari mereka. Tidak sampai seseorang memasuki lobby dari arah tangga.


"Hyuck?" sapa Mark, "terperangkap hujan deras lagi?"


Donghyuck mengangguk kaku. Dia agak canggung dengan Mark sejak kejadian dia mendapati kakak kelasnya berbuat curang saat ulangan minggu lalu.




Donghyuck hanya menatap tetesan air hujan yang mengalir di permukaan jendela mobil milik Mark. Tidak ada percakapan di antara mereka, hanya ada lantunan pelan suara lagu dari speaker mobil. Lelaki yang lebih tua juga diam saja sedari tadi, membiarkan Donghyuck dengan pikirannya sendiri. Sebenarnya, Mark tidak tau Donghyuck melihatnya saat kejadian itu, dia hanya mengira Donghyuck belum terlalu nyaman dengannya hingga tidak mau berbicara banyak.


Kalau Mark bisa membaca pikiran adik kelasnya itu, dia akan mendengar suara ribut di kepala Donghyuck. Lelaki berkulit tan itu bukannya sudah berhenti menguntit Mark setelah mengetahui rahasianya, tapi pikirannya sedang bergelut dengan dirinya sendiri. Resiko menyebarkan informasi yang dia tau terlalu besar.


Fokus Donghyuck kembali ketika suara tetesan air hujan yang jatuh di atap mobil sedan Mark berhenti. Mobil tersebut memasuki area yang tertutup bagian atasnya.


"Kak Mark?" panggil Donghyuck, "ini bukan rumahku."


Lelaki itu kebingungan melihat Mark mengemudikan mobilnya memasuki area parkir di basement sebuah gedung yang jelas-jelas bukan rumah Donghyuck.


"Aku tau," Mark tertawa kecil, "ini gedung apartemenku."


Donghyuck terkejut mendengarnya. Dia tau Mark tinggal di apartemen yang jaraknya ke sekolah lebih dekat daripada jarak dari rumahnya ke sekolah. Tapi kenapa Kak Mark membawaku kemari?


"Jalan ke rumahmu tergenang air cukup tinggi," kata Mark, "tidak apa-apa kan kalau kau menunggu sebentar di sini?"


"O-oh, tidak apa-apa, Kak," balas Donghyuck. Mungkin genangan air hujannya akan surut dalam beberapa jam. Lelaki yang lebih muda lalu mengeluarkan ponselnya untuk mengabari Mamanya kalau dia akan pulang agak terlambat.


Donghyuck mengikuti Mark keluar dari mobilnya setelah kakak kelasnya itu memarkir mobilnya di dekat elevator. Lantai delapan. Mark menekan tombol elevator. Kalau dipikir-pikir lagi, kelakuanku creepy juga sampai tau lantai apartemen tempat tinggal Kak Mark, batin Donghyuck geleng-geleng kepala.

Time Controller | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang