Chapter 28

8.4K 1.2K 18
                                    


"Chan, nanti sore temani aku di toko ya," Donghyuck mendengar ucapan Renjun disertai senggolan di lengannya.


Sahabatnya itu bahkan tidak pakai kata 'tolong' lagi saking seringnya Donghyuck mengiyakan ajakannya untuk menemaninya di toko Mamanya.


"Kalau aku tidak mau bagaimana?" balas Donghyuck sambil memotong ayam di piring makannya.


Chenle yang duduk di depannya tertawa kecil melihat reaksi pada wajah Renjun yang berubah datar, tidak menyangka Donghyuck akan bilang tidak mau.


"Aku berikan setengah lusin cupcake spesial deh," tawar lelaki yang lebih pendek itu.


"Tetap tidak mau," Donghyuck tetap melanjutkan makannya, tidak menggubris sahabatnya itu.


"Tiga per empat lusin cupcake spesial," Renjun menawar lagi.


"Kenapa tidak mengajak Jeno dan Jaemin saja?" tanya Donghyuck. Kedua orang yang namanya disebut menoleh dari sisi meja yang lebih dekat dengan Renjun.


"Mereka ada tugas kelompok di rumah Hyunjin," Renjun memajukan bibirnya kesal.


"Maaf, Jun," ucap Jeno sambil meringis, "nanti kita ganti dengan jalan bersama hari Sabtu ya?"


"Uhuk!" Donghyuck pura-pura batuk mendengar Jeno mengajak sahabatnya pergi kencan di depan teman-temannya. Renjun sudah bak membeku di tempat duduknya, sedangkan Jaemin senyum-senyum saja melihat keberanian sahabat kecilnya itu.


"Temani aku ya, Chan?" Renjun meminta lagi, "bagaimana dengan selusin cupcake spesial buatanku sendi—"


"Jun, aku sedang tidak mau makan makanan manis," kata Donghyuck, "berat badanku naik dua kilo minggu lalu!"


"Mau kau naik dua puluh kilo juga Kak Mark tetap suka," balas Renjun sambil tertawa, sedangkan kini Donghyuck yang memanyunkan bibirnya.


Mendengar nama Mark disebut, Donghyuck jadi teringat kakak kelasnya itu. Lelaki kelahiran Agustus itu sedang sibuk akhir-akhir ini, bahkan terakhir kali dia mengantar Donghyuck pulang adalah satu minggu yang lalu. Lelaki itu sedang sibuk mengurus laporan akhir jabatannya sebagai ketua OSIS yang akan berakhir sebentar lagi, dan mulai sibuk mendaftar ke perguruan tinggi. Kan Donghyuck jadi kangen.


"Jadi ikut, ya, Chan?" Renjun mulai merecoki Donghyuck lagi.


"Hmm...," Donghyuck bergumam panjang, memikirkan sesuatu yang bisa dijadikan imbalan, "bagaimana dengan—"


"Aku tau," sela Renjun, dia lalu menghela napas, "nanti aku bagi jawaban tugas matematika untuk minggu depan."


"Yes!" Donghyuck bersorak senang, sedangkan sahabatnya itu hanya melengos.


"Huang Renjun memang yang terbaik!" Donghyuck memeluk tubuh Renjun dari samping hingga pegangan pada sendoknya hampir jatuh. "Haechan!"

Time Controller | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang