Chapter 29

8.5K 1.3K 108
                                    


"Maaf, boleh saya bertanya?" Donghyuck menghampiri lelaki yang sedang merangkai pesanannya itu. Lelaki itu menyingkirkan helaian poni panjangnya yang menutupi mata sebelum menjawab, "ya?"


"Buket bunga lili itu," Donghyuck menunjuk buket bunga lili putih yang sudah selesai dirangkai yang dia lihat, "siapa yang memesannya?"


"Oh, itu, pesanan salah satu pelanggan setia kami. Aku lupa namanya, mungkin kakakku tau," jawab lelaki itu, "Oneesan! Keluar sebentar sini."


Oh, pemilik toko ini ternyata orang Jepang, batin Donghyuck.


"Aku belum selesai makan, Yuta!" Donghyuck mendengar seruan dari ruangan belakang yang khusus untuk karyawan.


Tak seberapa lama kemudian, seorang wanita keluar dari bilik di belakang kasir sambil berkacak pinggang. Donghyuck ingat wanita itu adalah orang yang berbicara dengan Mark saat dia datang kemari seminggu yang lalu.


"Oh, ada apa?" ekspresi wanita itu berubah ketika melihat ada seorang pelanggan baru yang datang. Dia adalah pemilik toko bunga itu, jadi dia hafal hampir semua orang yang datang ke sana.


"Nama anak lelaki yang suka datang kemari," kata lelaki yang akhirnya Donghyuck tau bernama Yuta, "yang suka membeli bunga lili, siapa namanya?"


"Mark, maksudmu?" jawabnya.


"Iya, Mark Lee," jawab Donghyuck, "dia sering membeli bunga lili di sini?"


Wanita itu mengangguk, "lumayan, mungkin sekitar dua bulan sekali, katanya untuk Neneknya. Tapi belakangan ini dia jadi lebih sering datang."


"Dia tidak pernah memberikan bunga lili pada Neneknya," ucap Donghyuck dengan bingung. Dia beberapa kali mengunjungi Nenek Mark bersama dengan Mark, dan Donghyuck tau lelaki yang lebih tua tidak pernah membawa bunga untuk Neneknya.


"Benarkah?"


Saat itu juga, terdengar suara pintu dibuka tanda ada pelanggan yang datang. Orang itu tak lain adalah Mark Lee. Dia terlihat terkejut sekali melihat keberadaan Donghyuck di dalam toko tersebut.


"Hyuck, kau sedang apa di sini?" dia menghampiri meja tempat merangkai bunga.


"Kak Mark membeli bunga lili untuk siapa?" Donghyuck malah bertanya balik. Dia tidak mau berbasa-basi lagi karena terlampau penasaran. Biarkan saja dia kembali mengorek rahasia Mark Lee seperti dulu.


Mark lebih tidak menyangka lagi kalau Donghyuck akan menanyakan soal hal itu. "Dengar, Hyuck," dia melirik ke arah Yuta dan kakaknya yang menatap mereka dengan penasaran, dan akhirnya Mark menarik Donghyuck ke depan teras toko bunga tersebut, setelah lelaki yang lebih muda membayar bunga mataharinya tentu saja.


"Kau tidak pernah memberikan bunga pada Nenek," ucap Donghyuck lagi, "justru kau beberapa kali meninggalkan buket bunga lili di depan kamar pasien lain. Kenapa?"

Time Controller | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang