Chapter 5

401 29 5
                                    

Warning : [Mature chapter, sexual content, please stop reading if you not ready! Read on your risk]

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Flashback On]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hembusan nafas hangat menerpa di perpotongan tengkuk. Membuat sosok mungil menggeliat tak nyaman. Iya mengenal jelas aroma itu. Kali ini terhirup dalam hingga membuatnya tak kuasa memejamkan mata. Sama terdengar tak berdaya seperti nafas terengahnya saat merasakan cengkraman kuat di pundaknya. Bibir mungil kembali terbuka mengeluarkan erangan pelan. Sebuah tangan menyusup ke dalam baju tidurnya untuk mendapat sentuhan lebih dalam.

Sedetik itu tanpa sadar ia sudah di rebahkan di atas ranjang, dengan nafas yang lebih parah dari sebelumnya, ia memperhatikan sosok dominannya menaiki ranjang, menatapnya dengan tatapan lapar. Minseok tau ia harus apa. Ini sudah kewajibannya. Sama dengan malam lainnya, yang tak lain adalah melayani sebagai seorang istri. Ketika sang Alpha dengan cekatan mengenyahkan seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya, yang kini sudah tak tersisa. Ia sekali menatap mata berkilat itu tenang.

"Yang Mulia"

Laki-laki itu hanya bergumam pelan tanpa mau melepas pangutan pada lehernya. Membuat Minseok meringis pelan saat sang Alpha menancapkan taring itu untuk memperdalam ikatan mereka. Terasa hangat dan menyengat. Luhan mempertegas dominasinya. Tanda telekinetis yang terukir di dekat telinga Minseok. Itu tanda kepemilikan Luhan. Kini berbinar biru.

Minseok menahan pelan lengan kekar itu. Seolah mencari pegangan untuk mengendalikan tubuhnya yang bergetar hebat. Efek sengatan yang di berikan sang Alpha membuatnya harus menahan rasa sakit tak terkira. Tapi itu sudah jadi hal biasa dalam percintaan mereka. Karna pada detik selanjutnya sosok itu hanya akan membuatnya terbang dalam desahan. Tak terhitung, bahkan mungkin masih tak cukup jika di habiskan dalam tempo semalam. Ia akan merasakan lagi sampai pagi hari atau bahkan menyerah sampai sang Alpha mendapatkan kepuasannya sendiri.

Minseok mengerti saat sang Alpha menggali diri pada titik terdalamnya. Membuatnya melebarkan paha putih yang sama sekali tak bercela, tubuh bagian bawahnya yang panas memberi jalur pada sang Alpha. Terbuka pasrah saat sang Alpha mengeluarkan kejantanannya yang menegang dan kemudian mulai menerobos masuk. Merobek dinding yang satu-satunya menjadi penghalang. Luhan mendesis, menahan luapan kenikmatan yang di berikan tubuh bagian bawah minseok yang begitu menghimpitnya. Tak masuk akal memang, saat Minseok masih begitu ketat padahal sudah puluhan kali ia masuki. Tapi ia tau bahwa tubuh istrinya itu memang sangat memanjanya.

"Kau sangat indah Kim Min-seok"

Kemudian memberi hentakan keras untuk membuat si mungil kembali mengerang. "Ahhh Luhan ahhh". Luhan menghentaknya berkali kali, dengan sengaja untuk mendapat lenguhan manis itu. Luhan berseringai menang. Mereka sama-sama membuncah dalam kenikmatan yang panas. Tak terelakan begitu tanpa malu saat sang Alpha terang-terangan mendesis nikmat di samping telinganya. Minseok hanya bisa memasrahkan kakinya yang melemas untuk bergantung di pinggul sang Alpha. Seolah itu harapannya hidup. Minseok kehilangan tenaga. Ia sudah memberikan seutuhnya tubuhnya untuk di tumbuk berkali-kali oleh sang Alpha. Membuat pinggulnya yang bersatu padu itu kini ikut naik turun seirama. Mengikuti gerakan sang Alpha yang sedang mengagahinya. "Ahhh ssthhh" Sementara laki-laki itu seolah tak pernah kehabisan tenaga untuk menjamah seluruh tubuhnya. Minseok memperhatikan wajah tampan yang sedang berada di atasnya itu. Kini beralih memberi jejak tanda kepemilikan di setiap jengkal kulit putihnya tanpa ragu. Luhan memang ahli.

Laki- laki beraura dingin itu kemudian membuat Minseok melayang mencapai pelepasan pertamanya. Hal yang sama di lakukan di dalam tubuh Minseok, menanam benih itu jauh ke dalam tubuh mungil yang sangat berharga. Minseok merasa perutnya menghangat. Luhan ikut mencengkram pergelangan tangannya agar tak berkutik. Hingga lama waktu berselang sampai ia tak menyadari seberapa banyak cairan cinta yang di berikan sang Alpha yang kini sudah tertanam di dalam rahimnya.
Mereka seolah tak melakukan itu dalam waktu yang lama. Minseok tak mengerti apa yang menggangunya. Mereka jelas terhubung satu sama lain untuk dengan mudah memahami isi hati masing-masing. Tapi yang kini terbersit, mengapa malam ini Luhan sangat bergairah di banding hari biasa.

The Flower Of Immortals ( Lumin & Hunmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang