03.00 AM
Hoam!!!
Arumi terjaga dari tidurnya dinihari dia berniat untuk menunaikan ibadah sholat tahajjud. Sejak kepulangannya dari umroh dia lebih mendekatkan diri dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Perasaannya saat ini sudah lapang tidak mau lagi mengingat yang sudah membuatnya sakit dan merana.
Dengan langkah gontai dia beranjak ke kamar mandi untuk berwudhu kemudian mengenakan mukena dan mulai takbiratul ihram sampai ke proses salam, setelah sholat dia berzikir dan melantunkan doa.
Ya allah yang maha pengasih lagi maha penyayang terima kasih atas nikmat yang kau berikan kepada hamba sampai detik ini.
Terima kasih atas kemudahan dan kelancaran yang kau berikan kepadaku.
Pintaku, dekatkanlah hamba dengan hal-hal yang baik bahkan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dekatkanlah hamba dengan orang yang baik, yang jika hamba bersamanya hamba merasa lebih dekat denganMu.
Aamiin yaa rabbal alamin.Arumi tidak melanjutkan tidurnya lagi melainkan berniat mengerjakan skripsinya yang sempat tertunda karena menurutnya waktu seperti ini dapat berfikir dengan jernih dan guna untuk mengusir kantuknya terkadang dia merendam kakinya dengan air dingin dan metode ini cukup berhasil.
Tak dapat dipungkiri waktu sepertiga malam sampai waktu subuh godaannya macam-macam salah satunya rasa mengantuk yang dahsyat.
***
Hari minggu saatnya me time. Nonton acara kesukaan di televisi atau marathon drama korea sambil ngemil dan rebahan di sofa emang kenikmatan hakiki namun ajakan dari ibuk membuyarkan bayangan me time ala Arumi Fatina Azzahra.
"Rum, temenin ibuk ke acara akikahan cucunya teman ibuk." Ajak ibuk.
"Wah temen ibuk udah punya cucu toh."
"Anaknya nikah muda Rum."
"Menurut ibuk setuju ngak sih sama orang-orang yang nikah muda?" tanya Arumi.
"Jodoh itu datang diwaktu yang tepat. Kita hidup itu untuk bahagia. Kalau kita sudah menemukan seseorang yang bisa membahagiakan kita kenapa harus menunda kebahagiaan itu."
"Nice, pasti abis wisuda-an banyak tuh teman Arum yang nyebar undangan." Terka Arumi.
"Kalau Aiman datang ngelamar abis kamu wisuda terima aja Rum."
"Ih ibuk, kok nyebut nama dia lagi sih. Badmood!" gerutu Arumi.
"Jadi ngak sih kamu nemenin ibu ke acara akikah?"
"Jadi kok Buk. Arum siap-siap dulu."
Berselang beberapa menit Arumi bersiap-siap dia menghampiri Ibuknya yang sudah lama menunggu. Dan sang ibu kaget melihat penampilan anaknya.
"Kamu yakin pakai pakaian ini ke acara?" Ujar ibuk sambil meneliti penampilan Arumi dari kepala sampai kaki yang terlihat mengenakan setelan gamis dan jilbab yang senada. Bagaimana tidak kaget kalau selama ini cara berpakaian anaknya masih terbuka meskipun masih bisa dibilang sopan dan melihat anaknya sudah berhijab rasanya bahagia sekali.
"Masyaa Allah anak Ibuk yang cantik ini makin manis." Puji Ibuk.
"Syukron Ummi, step by step menjadi yang lebih baik." Balas Arumi dengan anda super kalem dan lembut.
Suasana acara akikah begitu syahdu dengan lantunan ayat suci al-quran di tambah lagi sang empunya acara si baby yang lucu menggemaskan menambah suasana semakin meriah dan riuh. Tapi tetap saja Arumi merasa salah bergabung karena semua tamu undangan rata-rata orang tua yang pembahasannya saja Arumi tidak mengerti. Alhasil dia hanya celingak-celinguk mencari kesibukan.
"Mbak boleh aku gendong bayinya?" mohon Arumi ke ibu sang bayi.
"Boleh dong Rum." Dengan hati-hati Arumi menggendong bayi tersebut.
"Udah cocok loh kamu jadi ibu, Rum." Kekeh Ibu sang bayi tersebut.
***
Derap langkah Arumi terdengar di pelataran kampus. Hari ini ia berencana menghadiri ujian akhir sahabatnya Nasha dan untuk melakukan bimbingan yang sempat tertunda beberapa minggu ini. Namun ada hal yang justru mengusik perhatian Arumi yaitu bisikan-bisikan dari teman kampus dan tatapan menilai.
"Itu Arumi yaa?"
"Makin cantik."
"Masyaa Allah, cantiknya Akhwat"
"the next bidadari surga idaman para ikhwan."
Ini adalah kali pertama Arumi ke kampus dengan penampilan yang berbeda, ia menutup auratnya dengan jilbab. Hal itulah yang menarik perhatian teman-temannya dan menimpali komentar mereka dengan seutas senyum.
Hampir saja terlewatkan, ujian akhir Nasha akan segera dimulai dia mempercepat langkahnya menuju ruangan ujian tapi ujian telah dimulai dan akhirnya dia memilih untuk menunggu sampai ujian selesai.
"Sha." Sapa Arumi setelah melihat Nasha keluar dari ruangan ujiannya yang menandakan ujian telah berakhir. " bagaimana ujiannya?" lanjutnya.
"Rum?alhamdulillah, finally berjilbab juga." Ucap Nasha terpaku melihat penampilan sahabatnya.
"Ujian kamu lancar?" tanyanya lagi.
"Alhamdulillah lancar. Meskipun formasi pengujinya pak kaprodi dan dosen killer nomor 2 di kampus ini yang tak lain adalah pak Ibrahim. Tapi semua itu lancar kok." Jelas Nasha.
"Sorry Aku terlambat datangnya." Sesal Arumi.
"It's Okey...btw kamu ubah penampilan kek gini bukan karna patah hati kan?" selidik Nasha yang dibalas gelengan kepala oleh Arumi.
"Ini berkat perjalanan umroh kemarin." Jawab Arumi.
Tak lama kemudian mulai berdatangan teman-teman Nasha yang hendak memberikan ucapan selamat.
Jangan lupa votenya cika'😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love: ACC! (Complete)
General Fiction"Kamu mau ganti judul atau ganti dosen pembimbing?" "Nanti saya pikirkan lagi pak." Arumi Fatina Azzahra mahasiswi tingkat akhir yang disibukkan dengan mengejar dosen pembimbingnya yang super duper sibuk serta killer. Berjuang mendapatkan ACC dari...