Part 14

5.1K 345 3
                                    

4 tahun kemudian…

Hoammm

Arumi yang baru saja bangun tidur lengkap dengan daster yang dikenakannya langsung menuju dapur untuk minum.

“Loh bukannya kamu harus siap-siap buat ke kantor?” tanya Abah.

“Kok penampilan kamu masih lecek begini?” tambah Ibuk.

“Meliburkan diri.” Jawab Arumi santai.

“Jam kerja di PT Santoso Pratama ngak fleksibel Rum.” Peringat Abah.

“Ayolah Bah, Arum baru aja perdin ke Jogja, pesawatnya landing jam 2 dinihari, sampe rumah jam 4 subuh, dan sekarang masih jetlag.” Jelas Arumi sambil memasang wajah memelas.

“Cuti?” tanya Abah yang dibalas gelengan kepala oleh anaknya.

“Jam 10. Nanti jam 10 Arum baru ke kantor lagian ngak ada kerjaan yang mendesak.”

Jabatannya sebagai salah satu kepala bagian di divisi keuangan membuatnya sedikit bersantai untuk datang ke kantor. Lagian masih ada staf yang siap membantu dan Arumi biasanya hanya final check saja.
Sudah 4 tahun Arumi bekerja pada perusahaan Abahnya. Dari awal Arumi bergabung di perusahaan tersebut menggunakan jalur holy atau sesuai prosedur penerimaan karyawan baru tidak menggunakan jalur nepotisme mengingat dia adalah anak pemilik perusahaan tersebut. Karirnya di kantor dimulai dari staf biasa hingga sekarang menjadi kepala bagian, pencapaiannya ini melalui promosi jabatan dan melihat kinerjanya selama bekerja. Secara logika siapa juga yang mau main-main sama perusahaan bokap yang dimulai dari nol tentunya dia akan berjuang.

“Kok Adam ngak keliatan?” celingak-celinguk Arumi mencari keberadaan adiknya.

“Udah berangkat ke kampus dari tadi.” Jawab Ibuk.

“Katanya jetlag tapi kok malah nonton infotainment.” Sindir Abah yang melihat Arumi menyetel televisi dengan channel yang menayangkan acara gosip.

jetlagnya ilang kalau nonton acara gosip.” Malas Arumi.

***

Terminal keberangkatan bandara Sultan Hasanuddin cukup ramai. Nampak seorang pria baru saja turun dari taksi online untuk melakukan penerbangan hari ini. Tuntutan pekerjaan yang membuatnya berkeliling Indonesia seperti ini. Merujuk ke kesepakatan yang diajukan ayahnya 4 tahun yang lalu dia dituntut untuk visit langsung ke klien selama 5 tahun itu berarti sisa satu tahun lagi setelah itu dia akan stay di kantor.

Baru kali ini Aiman merasa berat meninggalkan kota Makassar bukan berarti dia sudah kepincut dengan gadis bugis, oh bukan! Dia lebih kepincut dengan makanan khas kota makassar. Menikmati malam hari di pantai Losari sambil menikmati pisang epe, sarapan pake coto makassar, siangnya makan pallubasa, sorenya makan mie titti',  dessert pake es pisang ijo, dan jangan lupa dengan cemilannya jalangkote dan panada, dan biasanya untuk dinner dia mencoba menikmati konro, hmm so yummy! Ingatkan Aiman untuk berolahraga sesampainya di rumah.

Aiman masih sadar untuk merawat tubuhnya selain bertujuan untuk kesehatan tak lupa juga karena belum ada perempuan yang kepincut dengannya. First impression cewek ketemu cowok jelas mandang fisik, meskipun masih ada aja gurauan aku menyukai kamu bukan karena fisik tapi hati kamu. Halah sebagian masih ada ujaran kebohongan jangan percaya deh. Cowok ke cewek juga gitu bilangnya lebih suka kamu natural tapi masih mandang wajah glowing buat dipacari.

Penerbangannya kali ini cukup lancar. Sisa tunggu bagasi Aiman segera meluncur ke rumah dan beristirahat.

Nampak dari kejauhan terpampang nama ‘Aiman Ibrahim’ dan pelakunya adalah Ferry teman dekat Aiman.

“Emang sepangling gitu muka gue sampe-sampe lo masang beginian?” selidik Aiman.

“3 bulan lo di Makassar membuat gue lupa ama wajah lo.” Cetus Ferry.

“Gengsi sih ngak pernah minta PAP ama gue.” Narsis Aiman.

“Ih jijik gue mas,” ujar Ferry yang bergidik ngeri. “sendirian aja?” sambungnya.

Aiman mengangguk.

“gue kira lo bawa cewek bugis ke bokap lo. Heran deh selama ini keliling Indonesia tapi ngak pernah manfaatin kesempatan buat cari calon mantu buat big boss.” Cerocos Ferry.

“Ngak usah ngomel kek lo udah nemu aja.”

“Gue udah nemu ya, wanita sholehah sang bidadari surga.” Jawab Ferry dengan mantap.

“Niat ngejemput atau ngomel?” ujar Aiman dan mereka langsung menuju ke tempat mobil Ferry diparkir.

“Si cantik Manis sekarang gimana ya?rambutnya masih panjang atau dia potong?” terawang Ferry

Seketika langkah Aiman berhenti, tak bisa di pungkiri masih ada tempat di hatinya yang mengisi nama gadis itu. Meskipun hubungan mereka tidak sedekat seperti pasangan yang lainnya tapi rasa itu masih ada. Dan Aiman yang dulu memilih mundur disaat dia masih ancang-ancang untuk maju. Salahkan saja dirinya yang tidak memilih berjuang lagi.

“Sorry gue ngak bermaksud untuk itu.” Sesal Ferry.

Votenya naksnaks...

My Love: ACC! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang