"CAMELIAAA!"
Suasana kelas yang semula ramai perlahan mulai senyap ketika guru wanita paruh baya dengan kacamata ber-frame tebal itu memasuki kelas. Dari suara langkahnya saja, siswa-siswi 11 IPS 2 sudah tahu siapa yang akan datang.
Guru BK paling bawel dan galak seantero sekolah, Bu Nike.
Karena namanya itu, banyak anak-anak SMA Dharma yang menyebutnya dengan sebutan Bu Sepatu. Tentunya hanya disebut ketika guru tersebut tidak ada. Kalau sampai ketahuan mungkin nama mereka bisa-bisa ada di buku hitam.
"MANA YAZHADINE?" tanyanya dengan suara menggelegar.
Tidak ada yang menjawab.
Sementara itu, si pemilik nama sedang bersembunyi di bawah meja paling belakang. Tubuhnya ditutupi tas entah milik siapa, dengan mata yang mencuri-curi pandang ke depan.
"Aduh, mati gue!" rutuknya pelan.
Sebenarnya Camelia tak berniat mencari masalah dengan Bu Nike. Ini semua terjadi gara-gara rambutnya yang dicat jadi blonde kemarin dan belum sempat dicat hitam lagi. Makanya sekarang gadis itu seperti buronan yang dikejar-kejar polisi.
"Camelia? Halo?" seru Bu Nike tak sabaran. Ia menyisir satu persatu meja demi menemukan targetnya pagi ini.
"Camel---"
"Di sini, Bu!"
Semua pasang mata sontak menatap ke arah pemuda yang tiba-tiba mengacungkan tangan. Satria Adnan Kaisar, pemuda yang dijuluki manusia paling iseng di kelas 11 IPS 2 itu kini memasang senyumnya lebar-lebar.
"Heh, anjing!" Camelia menendang kaki Satria hingga pemuda itu hilang keseimbangan. "Lo mau mati, hah?!" desisnya sebal.
Sementara itu, Bu Nike menatap nyalang ke meja yang barusan ditunjuk oleh Satria. Dengan langkah lebarnya, guru wanita itu menghampiri Camelia yang masih meringkuk di bawah meja.
"Ayo, ke ruang BK. Buku hitam udah nungguin kamu," ucapnya sambil menarik lengan Camelia.
Mata Camelia membelalak lebar. Tubuhnya terseret begitu saja. "Bu, Bu, aduh jangan ke BK dong, Bu! Saya janji besok rambut saya item lagi!" pekiknya memohon.
"Nggak ada toleransi lagi, Camelia. Terakhir semester kemaren rambut kamu warna merah. Sekarang bertingkah lagi. Saya tuh, sebenernya udah capek ngadepin kamu."
"INI TERAKHIR BU, YA ALLAH!"
"Ikut aja napa, sih," celetuk Satria iseng.
Camelia menoleh cepat, mengacungkan jari tengahnya. "Liatin nanti ya, bangsat," bisiknya pelan karena tak ingin didengar oleh Bu Nike. Bisa-bisa hukumannya bertambah kalau guru itu tahu ia berbicara kasar.
Sedangkan Satria yang sedang mengunyah permen karet hanya menjulurkan lidahnya mengejek Camelia.
___
"Capek nggak?"
Camelia mendelik tajam, meneguk minuman isotoniknya hingga tersisa setengah. "Kayak ada yang ngomong tapi gak ada wujudnya," ketusnya karena masih kesal setengah mati.
Satria mendudukkan dirinya di sebelah Camelia. "Gue nanyanya serius, anjir."
"Ya menurut lo aja gimana?" Camelia masih memasang muka judesnya.
Tadi, setelah Camelia diadili di ruang BK oleh Bu Nike dan wali kelasnya, ia diberi hukuman lari lima putaran di lapang sekolah. Awalnya Camelia menolak keras. Tapi, mau bagaimanapun, ia harus menerima konsekuensi dari perbuatannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched | Sunwoo, Chaeyoung
FanficSatria naksir Chelsa, Camelia naksir Barga. Mereka bekerja sama untuk mendapatkan pujaan hati masing-masing. Tapi, coba tebak siapa yang akhirnya malah jatuh cinta? a sunwoo-chaeyoung fanfiction. dharma universe. lokal!au