For The First Time

18 1 0
                                    

Ingat yah!
Halu boleh goblok jangan.

🐹🐶🐰🐣🐤

Caramel belum percaya dengan apa yang sedang dilihat oleh kedua indra penglihatannya.

Gadis itu masih menganggap ini semua hanya mimpi belaka. Dan besok pagi ia akan terbangun di kamar hotel.

Tapi, jika ini mimpi kenapa semua terasa begitu nyata?

Seperti halnya gadis itu, semua orang yang hadir dalam ruangan ini, menatap kearah yang sama, layar besar yang masih menampilkan diri Caramel.

Mulai dari ia masih sangat kecil, perubahannya dari tahun ketahun, dirinya yang berlari dengan senyum bahagia menghampiri kedua orang tuanya. Dirinya yang sedang bermain piano sembari bernyanyi. Bahkan ada bagian dimana dirinya terjatuh saat bermain sketboard, serta saat ia bermain basket bersama Adam dan Saguna, dan masih banyak lagi momen-momen dalam hidupnya yang ditampilkan oleh layar besar tersebut.

Benarkah ini hanya sebatas mimpi?

Lalu siapa yang dengan baiknya mendokumentasikan tentang hidupnya begitu detail.

Gadis itu masih berkutak dengan berbagai rasa dan pertanyaan yang sedang berkecamuk.

Sampai akhirnya, suara orang yang begitu familiar di telinganya, memberikan jawaban atas semua kebingungannya.

Suara milik Mr. Gavriel, papanya.

"Pertama-tama terimakasih kepada tamu undangan yang sudah hadir. Di vidio Ini adalah putri semata wayang kami, yang sangat Saya dan istri saya cintai" Mr. Gavriel tampak menghela napas sejenak, pandangannya menyorot pada setiap momen yang menampilkan putri semata wayangnya.

"Meski saya dan istri saya sangat sibuk dan sering meninggalkannya sendiri, namun dia tumbuh dengan sangat baik" Mr. Gavriel tersenyum, putri kecilnya kini tumbuh semakin dewasa.

"Dia bagaikan peri kecil yang memberikan banyak hal ajaib dalam kehidupan saya dan istri saya. Begitu cantik dan cerdas, putri yang sangat membanggakan bagi saya dan istri saya. Ia adalah anak yang berbakti, tak pernah mengecewakan bahkan tak pernah menuntut apapun pada saya maupun istri saya."
Mr. Gavriel kembali menghela nafas, menormalkan emosinya kembali agar tak terhanyut dalam rasa haru, meski kini ia hampir meneteskan air mata.

"Caramel Happy Birthday my beloved duagther, my fairy. Mama and Papa Loves you sunshine." Mr. Gavriel menyelesaikan ucapannya, ditemani Mrs. Gavriel yang senantiasa berada di sampingnya. Ibu satu anak itu sudah meneteskan air matanya sejak tadi. Kedua orang itu yakin bahwa putri mereka pasti mendengar hal ini.

Mata gadis itu berkaca-kaca mendengar ucapan Papanya, baginya itu sangat menyentuh. Ternyata selama ini mama dan papa tetap memperhatikan semua kegiatannya, meski mereka jarang bertemu. Namun dividio itu hampir tak ada momen yang terlewatkan.

Caramel berlari ke atas panggung tempat Mama dan Papanya berdiri, begitu sampai gadis itu langsung berhambur dalam pelukan kedua orang tuanya, menumpahkan tangisnya dengan bebas. Ia tak peduli dengan orang-orang yang memperhatikan tindakannya itu.

Semua tamu undangan yang hadir. Terdiam, menyaksikan momen yang sangat mengharukan, yang diciptakan oleh keluarga Gavriel, bahkan ada diantara mereka yang ikut meneteskan air mata.

Tak berselang lama. Caramel, mengikuti tindakan Papanya tadi, ia ingin menyampaikan sesuatu untuk kedua orang tua nya. Tentunya dengan berbahasa inggris seperti Mr. Gavriel sebelumnya karena tidak semua tamu yang hadir adalah orang korea, lagi pula gadis itu yakin mereka pasti akan mengerti, mereka berasal dari kelas sosial yang tinggi, tentunya sesekali mereka membutuhkan bahasa inggris untuk kelangsungan bisnis.

My PeterpanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang