Studio NNG

12 0 0
                                    

Caramel menyilangkan kakinya didepan sofa, yang ada di studio Chanyeol.

Fokusnya terarah pada laptop yang sedang menampilkan sebuah film, entah apa.

"Hfff...Gua ga suka film ini, endingnya terlalu menyedihkan" Caramel bergumam dalam bahasa indonesia, membuat Chanyeol menoleh kearahnya sekilas. Namun, gadis itu tidak menyadarinya.

Chanyeol kembali fokus pada pekerjaanya, pria itu berbicara dengan beberapa orang temannya, yang Caramel kenal, namun belum akrab.

"Gua pengen nonton one piece, tapi episode barunya belum rilis" Gumam gadis itu lagi.

"Apa yang kau katakan" Tiba-tiba Chanyeol sudah duduk didekat Caramel, menatap gadis itu penuh tanya.

"Hoel..Oppa kau membuatku kaget"

"Mian..Aku hanya penasaran kau menggumamkan apa"

"Ahh itu, aku tidak tau harus menonton film apa lagi" Caramel menatap Chanyeol.

"Haha kau ada-ada saja" Chanyeol mengacak acak rambut Caramel, seperti yang sering dilakukan member exo yang lain pada gadis itu. "Tidak usah nonton film, bagaimana jika kita mengobrol saja, kurasa aku jarang bertemu denganmu dibandingkan yang lain" lanjut pria itu.

"Hm.. ide bagus, tapi apa pekerjaan Oppa sudah selesai?"

"Kurasa begitu... Baiklah sekarang kau ingin memesan sesuatu?" Jawab Chanyeol.

"Ayam"

"Baiklah"

^^^

"Cara-ya.. Kapan kau akan kembali ke amerika" Ucap Chanyeol, sembari mengusap-usap kepala Caramel yang sedang bersandar pada lengan kokoknya.

Caramel mendongak, menatap Oppanya. "Kurasa masih cukup lama sampai liburan musim dingin selesai, sampai waktu itu tiba aku akan tetap berada disini"

"Woah...Jinja?"

"Ne, aku ingin menghabiskan banyak waktu dengan kalian, aku pernah membayangkan bagaimana jika kalian hanya orang biasa dan bukan idol, kita pasti bisa lebih bebas bersama." Caramel merasa sedih saat mengucapkannya.

"Apa sekarang kau merasa keberatan dengan profesi yang kami jalani?" tanya Chanyeol, mereka masih dalam posisi yang sama.

"Tidak, hanya sesekali aku ingin bepergian dengan kalian, berlibur bersama, pergi kepantai musim panas, musim dingin juga tak apa, makan bersama di cafe dengan bebas, berbelanja dan membeli barang bersama, makan es krim di pinggir jalan, atau sekedar bersepeda bersama."

Mendengar ucapan gadis itu Chanyeol tertegun, ia tidak tau harus mengatakan apa.

"Tapi, aku tau itu mungkin tidak akan pernah terjadi, dan aku mengerti akan hal itu. Aku selalu mendukung kalian dengan sepenuh hatiku" Caramel tersenyum, masih dengan menyenderkan kepalanya pada lengan kokoh Chanyeol.

Chanyeol sedikit bergerak, membawa gadis itu kedalam pelukannya. "Gomawo Cara-ya... Aku, dan anggota yang lain beruntung karena memiliki mu"

"Oppa tak perlu berterimakasih, karena aku melakukannya sepenuh hatiku" Gumam Caramel dalam dekapan tubuh kekar pria itu.

"Haha, ne princess" Chanyeol melepaskan pelukannya. Kembali pada posisi semula.

"Cara-ya.. Apa kau pernah berpikir ingin menjadi idol?"

"Tidak,"

"Kenapa?"

"Karena kalian sudah sangat sibuk, mama dan papaku sangat sibuk, jika aku juga sibuk lalu bagaimana kita akan bertemu?"

Lagi-lagi Chanyeol dibuat takjub oleh ucapan Caramel.

"Semuanya akan semakin terasa sulit untuk bertemu, jika kita semua sama-sama sibuk"

"Kau benar" Chanyeol membenarkan ucapan gadis itu.

"Aku juga ingin menjalani hidupku dengan bebas, suatu hari nanti aku akan punya pasangan entah itu kekasih atau suamiku, aku akan memintanya untuk menggendongku di punggungnya, kami akan berajalan bersama" Caramel tersenyum membayangkan betapa romantisnya itu.

"Haha kau benar-benar menginginkah hal seperti itu" Chanyeol tertawa mendengar keinginan gadis itu.

"Tentu, lalu kami akan membeli barang yang sama dan memakainya" Caramel menjawab masih dengan senyumannya.

"Kau tidak akan mendapatkan hal seperti itu jika kekasihmu itu seorang idol" entah kenapa Chanyeol mengucapkan hal seperti ini, seolah gadis akan  berpacaran dengan idol.

"Aku tau. Tapi apapun jenis pekerjaan yang dilakukan oleh kekasihku, aku tidak masalah selagi itu hal yang baik, aku tetap akan mencintainya menerima segala hal tentangnya" Caramel menjawab dengan kesungguhan dalam hatinya.

"Jika dia idol, seperti kami?" Chanyeol kembali mempertanyakan hal tentang idol.

"Aku tidak masalah, meski pekerjaanya itu akan menyulitkan kami melakukan hal yang tadi ku inginkan. Selagi aku mencintainya dan dia mencintaiku dengan apa adanya aku"

"Woah,... Kalau begitu jadilah pacarnya" Chanyeol berucap spontan.

"Siapa?" Gadis itu merasa sangat bingung dengan yang dikatakan oleh Chanyeol.

"Itu...hm...dengannya...tentu saja dengan orang yang mencintaimu... haha memangnya siapa lagi" Chanyeol tampak gelagapan, seolah menutupi sesuatu pada gadis itu. "Shit...Hampir saja aku keceplosan" Ucap batin Chanyeol.

Ditempatnya Caramel mengangguk mengiyakan. "Oppa benar"

🐹🐶🐰🐣🐤

TBC




My PeterpanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang