11

806 121 9
                                    

Yerin berjalan mengelilingi daerah sekitar penginapan. Ia merasakan udara  yang sejuk, dan tumbuhan hijau yang asri. Yerin mencari orang jualan makanan, tapi, ia tidak menemukan. Yerin balik lagi ke penginapan. Sampai di gerbang ia melihat Taehyung menatapnya datar dan melipat tangan didada.

“Kau dari mana?”

Yerin melengos masuk, melawati Taehyung begitu saja. Tapi, tangannya ditahan oleh Taehyung, “Kau dari mana? Jawab aku Kim Yerin!”

Yerin menatap Taehyung malas, “Aku tadi jalan-jalan di sekitar sini.”

“Kenapa tidak kau tunggu aku dulu? Nanti kau hilang bagaimana?”

Yerin melepaskan tangan Taehyung. Enak saja Taehyung bilang  ia hilang, ia bukan anak kecil. Dia pikir tidak bosan menunggu, dia saja pergi tidak berpamit juga. Sekarang ia yang dimarahi, seharusnya ia yang marah, bukan Taehyung.

“Seharusnya aku yang marah sama kau, tuan Kim!” ucap Yerin, “kau pergi tidak bilang samaku, lalu sekarang kau marah-marah sama aku?”

“Aku takut kau diculik orang, nona Kim!”

“Aku sudah besar, lagian siapa yang mau menculikku? Tidak akan ada mau.” Yerin tiduran di kasur. Ia membayangkan kejadian semalam yang menurutnya hanya mimpi. Pipi Yerin langsung memerah.

Taehyung menatap Yerin di pintu, “Kita tidak mengetahui orang sini seperti apa. Kalau kau tiba-tiba hilang bagaimana?”

Yerin menduduki tubuhnya, ia memandang Taehyung, “Kalau aku hilang, kau pasti akan mencariku, bukan begitu tuan Kim?”

Perut Yerin berbunyi, juga terdengar oleh Taehyung. Yerin menghampiri Taehyung.

“Aku lapar,” ucap Yerin manja. Taehyung langsung mencubit gemas pipi Yerin.

“Aku akan masak.” Taehyung menggandeng Yerin ke dapur. Taehyung memakai celemek diikuti oleh Yerin.

“Kita sarapan apa?”

“Roti bakar.”

♡▪♡

Setelah selesai Sarapan. Taehyung mengajak Yerin berkeliling desa dengan naik sepeda.

Taehyung mengayuh sepeda sangat pelan. Ia mengikuti  Yerin yang  ada di depannya. Sesekali ia akan beriringan dengan Yerin. 

“Apa kau lelah?” tanya Taehyung dari belakang. Ia segera menyejajarkan dengan Yerin.

“Tidak.”

Sekitar setengah jam mereka bermain sepeda akhirnya Yerin merasa kelelahan juga, beruntungnya mereka berada di depan rumah. Yerin turun dari sepedanya, dan langsung duduk. Ia mengatur nafasnya.

Taehyung memberikan air minum ke Yerin. Yerin mengambilnya dan langsung meminumnya. Ia menatap Taehyung, “Aku pikir hidup didesa tidak mengenakkan.”

“Jadi kau mau tinggal di sini?”

Yerin menggelengkan kepalanya, “Tidak, Aku mau menyelesaikan kuliah dulu. Kalau kita tinggal di sini, pekerjaan apa yang cocok untukku?”

Taehyung menangkup wajah Yerin, “Aku masih mempunyai kekuatan untuk bekerja. Aku tidak akan membiarkan kau bekerja. Setelah  janji suci terucap, tanggung jawab orang tuamu telah berpindah  kepadaku.”

“Kalau begitu kasih aku uang untuk belanja beli baju terbaru.” Yerin mengeluarkan ponselnya dari saku celana, lalu ia melihatkan sebuah foto baju keluaran terbaru ke Taehyung. “aku mau ini, belikan ya?”

“Tidak!”

“Tapi Kau Ceo, membelikan baju itu tidak akan membuatmu bangkrut, belikan ya belikan,” ucap Yerin dengan mengedipkan matanya.

Kim'S Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang