16

820 102 30
                                    

“Benar?” tanya Yerin memastikan ucapan Suga.

Suga tersenyum menganggukkan kepalanya, “Dunia ini bukan milik kalian saja. Berhentilah bermesraan di depan kami!”

Yerin langsung berdiri, ia sangat malu terhadap kedua sahabat suaminya. Yerin menatap Taehyung yang juga sedang menatapnya. Yerin langsung menundukkan kepalanya karena malu.

Jimin juga memperhatikan tingkah Yerin dan Taehyung hanya dapat menggelengkan kepalanya tidak mengerti. Jimin menatap Suga, “Lebih baik kita pulang saja!”

Suga mengangguki ucapan Jimin, “Apa kita jadi ke klub?”

Taehyung langsung melotot ke Suga. Bisa-bisanya Suga berbicara seperti itu di depan istrinya. Taehyung memperhatikan Yerin yang menatapnya seolah minta penjelasan. Taehyung tersenyum kecut, “Itu tidak seperti yang kau pikirkan. Suga dan Jimin memang akan ke klub tapi, aku akan bertemu dengan klien di klub yang sama tempatnya dengan Suga dan Jimin.”

Yerin merasakan Taehyung berbohong kepadanya. Dari gelagat matanya menunjukkan kalau Taehyung berbohong, “Bukannya bisa di tempat lain. Kenapa harus di tempat laknat itu?”

“Ini klienku yang meminta. Aku tidak bisa menolaknya.”

“Tapi...”

“Kau ingin proyekku gagal? Lalu usaha yang aku bangun selama ini hancur begitu saja?!" ucap Taehyung sedikit membentak Yerin, sebenarnya ia tidak bermaksud membentak Yerin, tapi ia tidak pandai berkata panjang lebar. Ia menghela napas, melihat Yerin yang mau meneteskan air matanya. Taehyung mendekati Yerin yang tiba mundur.

“Pergilah,” Yerin mencoba tersenyum untuk menutupi kegundahan hatinya. Jujur ia tidak ingin Taehyung pergi, namun apa daya ia tidak kuasa menahan Taehyung untuk tinggal, “Aku akan main ke rumah Yuju,” lanjutnya.

Jimin tersentak Kaget mendengar ketika nama seseorang yang mirip denhan nama mantan disebut oleh istrinya Taehyung. Jimin langsung geleng kepala, yang bernama Yuju tidak hanya mantannya seorang di Korea. Pasti banyak Yuju yang lain, tidak mungkin dunia sesempit ini.

Taehyung langsung tersenyum, ia mencium kening Yerin, “Setelah selesai, aku langsung menjemputmu.”

Yerin teringat akan sesuatu, “Tapi kau masih sakit.”

“Iya. Tapi, sekarang aku sudah pulih.”

“Kenapa bisa? Suga saja belum sempat memeriksa, tapi, kau sudah sembuh dengan begitu mudah.”

Taehyung mencubit pipi Yerin gemas. Istrinya ini lucu dan polos, membuatnya semakin menyayangi Yerin. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Tiba saja ia ingat dengan Irene gadis yang mengisi harinya ketika kuliah dulu. Andaikan dulu  ia tidak putus dengan Irene, mungkin ia tidak bisa melakukan ini sesukanya. Karena Irene anti disentuh. Dulu ia selalu menuruti keinginan Irene, mau ini, mau itu dan sebagainya. Cinta itu memang buta, tai saja dibilang coklat. Taehyung tersenyum membayangkannya.

“Aku tidak butuh dokter. Yang aku butuh kan hanya satu yaitu, kau.”

Pipi Yerin bersemu merah lagi. Entah berapa kali Taehyung membuat pipinya merona, kalau lama dibiarkan ia bisa overdosis karena selalu mengadopsi gombalan Taehyung. Tapi, ia sangat menyukai Taehyung yang seperti ini dan tidak menginginkan Taehyung berubah begitu saja. Semoga saja.

Jimin dan Suga menatap jengah kedua sejoli yang lagi mabuk kasmaran yang tidak memiliki adab di depan tamu.

“Ini jadi pergi? Atau tidak?”

Taehyung berdecap kesal, Jimin selalu mengganggunya. Taehyung menatap Jimin, “Jadi. Kalian tunggulah di mobil, nanti aku menyusul. Kalian menggangguku saja!”

Kim'S Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang