38.Broken heart

24 3 0
                                    

Jangan lupa vote gais👍

Happy reading gais🙌.

****
“Untuk apa memberi harapan jika akhirnya menyakitkan~Verrel Alvian Sanjaya”

Deven mondar-mandir kebingungan,karena hari ini mau tidak mau ia harus putus dengan Verra.Dan ia pun juga merasa bahwa Verra sudah mulai nyaman dengannya dan ia pun semakin merasa bersalah.Akhirnya Deven memutuskan untuk mengabari Verra.


Deven.ad:Ra,nnti mlm ada waktu nggk?

Tidak butuh waktu yang lama untuk menunggu balasan dari Verra.Tetapi memang Verra lah yang sedari tadi menunggu mendapatkan pesan dari Deven.

Vrra_aa:ada kak,knp?

Deven.ad:kluar yuk,nnti jam 7 gue jemput

Vrra_aa:ohh,oke dehhh

Entah mengapa Verra merasa senang,jujur saja ini memang sudah ia tunggu-tunggu sedari tadi.Karena mungkin ini malam minggu,ya kalian pasti tau kan.Dan sekarang sudah menunjukkan pukul pukul 6,masih ada waktu untuk Verra merias dirinya.

Verra masuk ke kamar mandi dan melakukan aktivitasnya selama kurang lebih 15 menit,ia mulai berjalan menuju walk in closet yang bernuansa monokrom.Ia mulai memilih untuk menggunakan baju apa untuk malam ini,tidak butuh waktu lama akhirnya ia mengambil t-shirt putih dengan gambar yang di sablon.

Dipadukan dengan celana jins,ikat pinggang berwarna coklat,tote bag berwarna hitam serta sepatu sneakers.Memang Verra sangat menyukai warna-warna monokrom dan juga ia sangat suka warna biru dongker.

Setelah selesai memakai baju,ia beralih menuju meja rias untuk sedikit memoles wajanya agar terlihat lebih fresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai memakai baju,ia beralih menuju meja rias untuk sedikit memoles wajanya agar terlihat lebih fresh.Ia mulai menggunakan bedak dengan tipis bahkan sangat tipis serta memoleskan sedikit liptint berwarna peach.Dan ia sedikit menata kembali rambutnya agar terlihat lebih rapi,ia mulai menuruni tangga untuk menunggu Deven diluar.

Tinn

Sudah di pastikan itu suara motor Deven,Verra yang sudah siap pun ia langsung cepat-cepat menggunakan sepatunya.Ia pamit dengan kedua orangtuanya hanya dengan teriak saja,karena kedua orangtuanya sedang berada di ruang makan.

“Mama,papa Verra pergi dulu sama kak Deven...Assalamualaikum”,teriak Verra dari ujung pintu

“Iya hati-hati...Waalaikumsalam”,jawab mereka berdua bersamaan

Verra membuka pagarnya dan menampilkan seorang cowok dengan tubuh tinggi dan kekar yang sedang diatas sepeda motor
kesayangannya.Deven pun segera menoleh ke arah Verra dan matanya mulai meneliti Verra dari atas sampai bawah.Karena menurutnya hari ini sangatlah cantik meskipun hanya berpakaian simple namun terkesan sangat bagus jika sudah dipakai Verra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Will...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang