37.Two Siblings

17 3 0
                                    

Tepat sekali hari ini adalah hari Minggu,hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang.Karena mereka bisa menghabiskan waktu di rumah dengan istirahat serta berkumpul dengan keluarga mereka.Tapi tidak dengan Verrel,ia sedari tadi mondar-mandir tidak jelas.

Karena papanya beserta keluarga kecilnya akan pindah ke rumah Verrel.Tiba-tiba ia merasa gugup serta takut jika ia nanti mengeluarkan tingkah yang tidak berkesan.Ia juga tidak siap jika harus bertemu dengan ibu tirinya apalagi jika bertemu dengan saudara tirinya.

Tok tok tok

Seketika Verrel melotot ke arah pintu dan mencoba untuk menetralisirkan perasaan gugupnya.Dan mencoba bersikap seperti biasanya,cuek dan dingin itulah julukannya.Ia berjalan ke arah pintu dengan wajah datar dan membukanya pelan-pelan.

“Assalamualaikum”,ucap Sanjaya dengan keluarganya

“Waalaikumsalam”,jawab Verrel serta disusul dengan Bi Surti

“Silahkan masuk Pak,Bu”,ucap Bi Surti.Sanjaya beserta Rosa-istri Sanjaya masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.Verrel yang terlihat bingung harus melakukan apa disaat suasana seperti ini.

Tiba-tiba ada seorang lelaki bertubuh ideal dan tinggi masuk kedalam rumah sambil membawa koper.Sanjaya yang melihat anaknya membawa koper itu segera membantu membawakannya.Sudah dipastikan bahwa lelaki itu adalah saudara tiri Verrel.

“Verrel kenalin ini kakak kamu Deven dan Deven ini adik kamu Verrel”,ucap Sanjaya yang bermaksud untuk memperkenalkan mereka dan membuat mereka tersentak kaget sambil bertatapan.

Deg

Verrel tau mengapa dari tadi ia seperti memiliki firasat buruk dan ternyata ia bersaudara dengan orang yang tidak ia sukai bahkan lebih dari itu.Mengapa harus Deven yang menjadi saudaranya serta menjadi kakak kelasnya.Verrel yang masih terduduk dan menatap Deven dengan sorotan yang semakin tajam,akhirnya ia memilih untuk pergi ke kamarnya.

“Loh Verrel kamu mau kemana?”,tanya Sanjaya yang membuat mereka yang berada di sana menjadi bingung,tetapi seseorang yang ditanya hanya diam dan tetap berjalan.

“Maafkan Verrel ya,Verrel memang seperti itu anaknya.Nanti pasti balik lagi”,ucap Sanjaya yang membuat Deven dan Rosa mengangguk.

****

“Verrel kenalin ini kakak kamu Deven dan Deven ini adik kamu Verrel”,ucap Sanjaya yang bermaksud untuk memperkenalkan mereka dan membuat mereka tersentak kaget sambil bertatapan.

Ucapan papanya itu terngiang-ngiang di otak Deven.Ia tidak menyangka jika Verrel adalah saudara tirinya sekaligus adik kelas di sekolahnya.Ia tidak bisa menerima jika Verrel bersaudara dengannya karena menurutnya Verrel adalah pengganggu di dalam hidupnya.

“Kenapa harus lo sih?!,muak gue lama-lama liat wajah lo”,gerutu Deven yang berada di dalam kamarnya.“Chat Verra aja lah”,ucap Deven sambil mengambil handphonenya di saku celana.

Deven.ad:Ra?lgi apa?

Setelah menunggu beberapa menit dan ternyata tidak ada balasan dari Verra.Deven memutuskan untuk tidur karena ia merasakan matanya sangat berat sekali.Hubungan mereka hanya tinggal lima hari lagi sudah genap satu bulan.

****

Verra yang sedang menangis sesegukan di dalam kamarnya.Ia tidak menyangka jika orangtuanya bertengkar hebat.Verra tidak tahu harus berbuat apa jika orangtuanya sudah hilang kendali seperti itu,ia pun tidak berhak ikut dalam permasalahan orangtuanya.

I Will...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang