Happy reading!!
Gak semua hal harus ngestak di masa lalu, Focus dan berusaha adalah kunci supaya bisa keluar dari masa lalu itu.
♥️♥️♥️
"Edwin!" seru semua nya saat melihat keberadaan pria itu di antara mereka, Gibran bangkit berdiri dan berjalan menuju Edwin.
Ia merangkul pria itu dengan senyuman, "ini suprise gue buat kalian, gue datengin Edwin yang baru aja balik dari Jepang." ujar Gibran menjelaskan, Kaila tertunduk.
Alaska ikut bangkit berdiri dan memeluk sahabat lama nya. "Gue kangen banget sama Lo,Bro." ucap nya sembari memeluk Edwin. "Gue juga elah."
Setelah puas berpelukan dan saling salaman serta berkenalan mereka berbincang di pinggir kolam yang berada di luar, beberapa ada yang mencelupkan kaki di kolam yang dingin sedangkan beberapa hanya duduk di gazebo.
"Gue gak tau kalau Lo masih belum pacaran lagi,Kai." ujar Edwin yang duduk di sebelah nya sembari bermain air, Inge menoleh mendengar ucapan itu lalu bangkit berdiri bersama dengan Zanitha.
"Kita ke sana dulu ya." pamit Inge lalu pergi, Inge merasa Kaila dan Edwin butuh waktu berdua. Untuk menyelesaikan hubungan mereka yang sama sekali belum usai.
"Ya, gue lagi nunggu."
"Nunggu apa?"
"Nunggu orang itu buat nyatakan cinta ke gue."
"Oh, jadi udah ada pengganti gue?"
"Ed, gak semua orang harus ngestak di masa lalu. Kita harus memulai hidup yang baru, di masa depan. Lo dan gue sama-sama udah dewasa, gak mungkin kan Lo mau balik lagi ke masa lalu yang sebenarnya udah ada di masa depan Lo?"
Edwin tersenyum tipis, sejujurnya ia sangat sedih mendengar penuturan Kaila bahwa Kaila sudah memiliki pengganti nya. Namun di sisi lain Kaila juga benar, masa lalu hanya ada di belakang. Ia harus memulai yang baru, itu berarti ia harus melupakan Kaila?
"Mungkin aja kan?"
"Denger ya,Ed. Kita di takdirkan Tuhan untuk menulis kisah cinta di masa SMA dulu. Tapi sekarang kita udah sama-sama lulus dan kerja. Beda kisah,Ed. Dulu kita sempat jadi sepasang kekasih dan berpisah untuk menjadikan kisah kita sebagai sebuah pelajaran untuk kita, dan untuk semua orang."
"Iya,Kai. Maaf udah berharap lebih sama Lo." ujar Edwin akhirnya lalu pergi, ikut berkumpul bersama yang lain. Kaila tertunduk sedih, ia berkata seperti itu karna ia tidak mau memberi harapan apapun kepada Edwin. Kalau di tanya, ia mencintai Jeff atau Edwin? Ia lebih mencintai Edwin, tetapi entah mengapa ia juga menyukai Jeff sebagai teman yang baik.
Kaila menghela nafas kasar dan menghampiri mereka juga.
"Gimana kalau kita main truth or dare?" tanya Edwin sembari duduk di sebelah Alaska.
"Ayo lah." jawab Gibran yang di setujui oleh Alaska, Inge menggeleng "aku gak ikutan deh, jadi penonton aja."
"Lho,Nge?" heran Zanitha, Inge menoleh dan menggeleng. Jujur saja ia takut rahasia nya terbongkar jika ia ikut dalam permainan ini.
"Takut bilang aja kali." cibir Alaska, Inge menoleh ke arah Alaska dengan tatapan bertanya. Apa maksud dari ucapan Alaska barusan?
"Iya oke, aku ikut."
Kaila mengeluarkan uang koin seribuan dari saku celana nya,"kali ini beda, kita semua bakal dapat giliran nya. Tapi truth atau dare nya di tentuin dari koin ini, jadi siapapun giliran nya kalian wajib lempar koin nya dan ambil lagi. Logo 1000 adalah Truth dan Angklung adalah Dare. Ngerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinge 2 (TAMAT)
General Fictionkisah cinta yang belum usai, kembali di cerita kan di sini. SELAMAT MEMBACA:) UPAYAKAN MEMFOLLOW SEBELUM MEMBACA