Happy reading!
Jika pulang nya aku tak kamu tunggu, lantas untuk apa aku pulang?
* * *
"Mom! Daddy sudah pulang!!" seru Arthur sembari masuk ke dalam kamar Inge.
"Iya, Mom tau."
"Mom, why you sad?"
"No, Mom gak sedih sayang. Di mana Daddy?"
"Di bawah."
Inge tersenyum kepada putra nya lalu bangkit berdiri dan menggendong Arthur menuju lantai bawah untuk menemui Endrew.
"Hai!" sapa Endrew dengan semangat sembari mengambil Arthur dari gendongan Inge.
"Hai,Dad! I Miss you so much."
"Dad Miss you too..."
Inge tersenyum tipis melihat kedua nya saling melepas rindu. "Arthur, Mom mau bicara sama Daddy. Kamu bisa ke kamar sendiri kan?"
"Of course i can."
Setelah Arthur turun dari gendongan Endrew, ia segera berlari menaiki tangga dan kembali masuk ke dalam kamar nya.
"Kenapa kamu kembali ke rumah ini?"
"Kenapa kamu kembali ke Indonesia?"
"Why not? I Miss you and Arthur."
"But i don't."
"Nge? Ada apa? Kamu kenapa?"
"Semua sudah tahu kalau Arthur bukan anak aku. Dan aku rasa kamu tidak perlu kembali ke Indonesia, cukup di Amerika saja. Mengurus perusahaan ku di sana."
"Inge?"
"Iya, semua sudah tau. Bahkan mereka tau kalau kita bukan suami istri, jadi ku rasa kita tidak pantas tinggal satu rumah."
"Nge?"
"Hm?"
"Aku lupa mengatakan ini, ku pikir akan mengatakan nya setelah aku kembali ke Indonesia. Aku cinta sama kamu,Nge."
Terkejut? Sangat. Ia tidak berfikir akan ada pria yang mencintai nya. Bahkan ia tidak meminta cinta dari Endrew. Ia hanya menganggap Endrew sebagai orang yang paling ia percaya.
Inge menggeleng kuat, ia mundur beberapa langkah menjauh dari Endrew dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
"Nge, please. Aku cinta sama kamu, aku mau menikahi kamu."
"Endrew! Kamu ngomong apa sih!?"
"Nge..."
"Keluar!"
"Nge..."
"Aku bilang keluar dari rumah ini sekarang!"
"Oke, tapi kamu harus ingat. Di mata orang lain, Arthur adalah anak aku dan aku adalah suami kamu."
"Enggak!"
"Iya Inge! Kamu harus mau Nerima aku."
"Ak-"
"Jadi Lo maksa?" tanya seseorang dari arah pintu masuk. Membuat Inge dan Endrew menoleh ke sumber suara.
"Iya." jawab Endrew dengan santai nya. "Inge gak akan mau sama Lo. Pergi dan menjauh adalah satu-satunya kunci." ujar Alaska.
"Kurang ajar!" hardik Endrew sembari melangkah maju untuk meninju wajah Alaska. Namun dengan cepat Inge menangkis nya.
"Terimakasih untuk beberapa tahun nya, Endrew. Tapi ku rasa kamu harus kembali ke Amerika untuk mengurus perusahaan ku di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alinge 2 (TAMAT)
General Fictionkisah cinta yang belum usai, kembali di cerita kan di sini. SELAMAT MEMBACA:) UPAYAKAN MEMFOLLOW SEBELUM MEMBACA