10. DATE

341 28 24
                                    

“Benarkah... kehadiranmu telah memberi harapan pada hidupku yang sudah tak berguna?”

—My Andromeda bag. 10

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

Bianca memejamkan matanya dengan rapat ketika ia menyadari tindakannya saat ini adalah lancang. Seharusnya sejak awal ia sudah tahu, jika memeluk Andromeda bukanlah rencana yang bagus untuknya. Tetapi seolah seperti mukjizat, diamnya Andro memberi asa untuk gadis itu. Mata Bianca menurun memandang tubuh Andro yang tak bergerak layaknya patung.

Namun ketika punggung lebar dan kokoh itu bergetar, Bianca dengan berani mengeratkan kalungan lengannya pada Andro. Perlahan-lahan mencoba lebih mendekapnya lebih erat. Perempuan yang sampai sekarang masih memuja Andro itu tak tahu apakah yang ia lakukan adalah tepat. Ini semua adalah keinginan nalurinya untuk... menolong Andro?

“Jangan dilepas,” kata Andro lirih secara tiba-tiba yang menyebabkan pupil mata hazel milik Bianca melebar.

Mengapa, Andro mengatakannya? Apa pria itu sungguh-sungguh dengan perintahnya? Itu berarti, tindakannya sudah memberi harapan untuk bisa menolong Andro. Ia tak peduli apapun alasan Andro berujar seperti itu, yang Bianca gugu adalah ia senang bukan kepalang karena pujaan hatinya tidak menolaknya kali ini.

“Aku nggak akan lepasin. Andro tenang ya, yang kuat. Ada Bianca disini. Nggak perlu khawatir,” balas Bianca sambil mengelus punggung Andro naik turun dengan teratur.

Tentu saja dengan berkeinginan memberi ketenangan pada Andro.

Di detik berikutnya, dengan sengaja Andro yang melepaskan pelukannya. Ia menatap mata indah Bianca dengan lekat, lalu memberi kejut kecil di dalam jantung cewek itu. Ia dengan jelas melihat mata Andro yang basah dan memerah.

Apa, ia menangis?
Tapi, kenapa?
Siapa yang bisa membuat siswa preman SMA Starmy dapat mengeluarkan air matanya?

Mungkinkah.. karena seorang, perempuan?

“Bianca.”

Uhm, ah. Kenapa, Andro?”

“Kenapa bisa ada disini?” pertanyaan dari Andro membuat Bianca menunduk.

“Aku niat cari nasi goreng. Terus nggak sengaja liat kamu ada disini, nunduk, sendirian. Jadi aku samperin, dan ternyata itu beneran Andro,” jelas Bianca dengan direspon cepat Andro. Laki-laki itu mengangguk mengerti lalu mengalihkan tatapannya.

“Lo tau kalau itu gue?”

Bianca mendongak dan mengangguk. “Iya! Aku hafal persis gimana badan kekar Andro. Gimana rambut hitam Andro yang menawan. Itu udah diluar kepalaku. Lagian, mau dilihat dari sisi manapun Andro itu ganteng,” jawabnya yang Bianca tidak sangka jika mampu mengangkat kedua sudut bibir tipis Andro terangkat.

My AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang