PART 9

108K 5.6K 304
                                    

Monmaap nii yee baru sempet up hehe✌

Janlupa klik bintangnya gais☄

Vote dan tinggalkan comment kaliyan ya gais💗

Jika vote dan commentnya bejibun, nanti siang author up lagi okayy😉

Happy Reading❣

----

Setelah mendengar kabar kebutaan dan kelumpuhan yang dialami Aiden, Jessica pergi menuju Amour Club untuk sekedar melepas penat.

Dia benar-benar belum siap menerima semua ini.

"Hell, siapa yang mau punya suami buta dan lumpuh seperti dia" monolog Jessica sambil meminum bir nya

"Wahh wahh kenape luu" tanya Gio salah satu bartender dan merupakan teman dekat Jessica

"Lagi sumpek gue" jawab Jessica sambil mengacungkan 2 jarinya meminta minum lagi

"Udah jes, mabok luu entar. Repot gue kalau lu sampe mabok"

"Ck, bacot aja lu" jawab Jessica sambil menerima botol minumnya

Gio yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Dia tetap duduk di samping Jessica, agar tidak ada laki-laki hidung belang yang curi-curi kesempatan pada wanita mabok ini.

"Buta? Lumpuh? Hahaha" rancau Jessica yang sudah mulai mabok

"Buta gak bisa liat apa-apa dong tuh laki, gak bisa grepe-grepe gue hahahaha"

"Kaya-kaya tapi gak bisa apa-apa cih"

"Cacat, hahaha. Iya cacat dia cacat gak berguna, gak berguna" racau Jessica mengeluarkan semua unek-uneknya.

Gio yang mendengar itu mengernyit bingung, siapa orang yang di maksud Jessica sebenarnya.

"Heh siapa yang cacat?" tanya Gio menyenggol lengan Jessica

Jessica melirik Aiden sejenak dan dia tersenyum miring.

"Aiden. Aiden Ackrema sang Atm berjalan yang sekarang ngak bisa jalan" jawab Jessica yang membuat Gio melongo

"Terus gimana lu bukannya mau kawin dah?"

"Gue? Hahahaha. Siapa wanita yang mau sama laki-laki yang cacat itu" jawab Jessica kembali menegak minumnya

"Udah elah, udah kewer gini juga" kata Gio dan meminta bantuan temannya untuk membawa Jessica ke ruangan yang khusus disediakan untuk para dj disana.

----

"Son, makanlah. Kau belum makan sejak tadi" kata Gerald membujuk sang anak

Sejak sadar dari pengaruh obat yang disuntikkan suster tadi, Aiden hanya diam saja dan pandangannya kosong menatap langit-langit ruang rawatnya.

"Aiden sayang, ayo makan nak. Biar mommy yang suapi" kata Ajeng dan mengambil mangkok bubur dari tangan Gerald.

Aiden tetap saja tak mau membuka mulutnya. Hal itu membuat Ajeng sangat sedih melihat kondisi sang anak.

"Aiden, hiks. Kau tak sayang lagi pada mommy nak? Kenapa sejak tadi kau diamkan mommy hiks" kata Ajeng yang sudah mengeluarkan air matanya

Aiden yang mendengar mommy kesayangannya menangis pun mengalihkan perhatiannya.

Tangannya meraih-raih ingin menjangkau wajah sang mommy.

Ajeng yang paham pun membawa tangan Aiden menangkup kedua pipinya.

"Mommy don't cry. Aku gak suka. Yaudah aku makan oke" kata Aiden menghapus air mata di pipi Ajeng

Gerald yang melihat trik sang istri berhasil pun mengacungkan dua jempolnya yang dibalas Ajeng dengan mengedipkan sebelah matanya.

Darkness Love ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang