PART 28

105K 4.8K 119
                                    

Jangan lupa klik bintang sebelum baca ya gais☄

Vote dan tinggalkan comment kaliya. Xixi. Luvluv. 😘🍭

Puter mulmed sambil baca👆

Happy Reading❣

-

---

Saat ini Cica sedang memasak bubur untuk Aiden, karena sejak pagi Aiden merasa tidak enak badan.

Untuk masalah Lisa, anak buah Aiden bilang dia belum mau membuka mulutnya tentang motif sebenarnya. Sehingga sampai saat ini Lisa masih dalam pengawasan anak buah Aiden.

Cica pun tak mau tahu, biar semua Aiden yang mengurusnya.

"Sayangggg" teriak Aiden dari dalam kamar

"Bentar kak" balas Cica berteriak dari dapur

Cica pun memindahkan bubur yang dibuatnya ke dalam mangkuk dan menghampiri Aiden.

Cklek

"Sayanggggg" rengek Aiden yang sedang berbaring diatas ranjang mereka

"Masih pusing?" tanya Cica mengelus kepala Aiden

Aiden mengerucutkan bibirnya sambil menganggukkan kepala dengan ekspresi yang menggemaskan.

"Makan dulu ya"

"Nggak mau, mual" jawab Aiden

"Harus makan dong kak. Nanti perutnya kosong, sedikit aja yaa" titah Cica

Aiden dengan berat hati menganggukkan kepalanya, saat suapan ketujuh Aiden sudah menggelengkan kepalanya.

Cica pun menghela nafas dan menyudahi suapannya, setidaknya perut Aiden sudah terisi.

"Mau kemana?" tanya Aiden memahan tangan Cica saat akan beranjak

"Mau letak ini dulu" jawab Cica menunjukkan mangkuk sisa makan Aiden

"Taruh situ aja. Mau peluk" jawab Aiden dengan muka memelas

Cica pun pasrah dan meletakkan mangkuknya diatas nakas. Aiden memang menjadi sangat manja saat sedang sakit.

Aiden menarik tangan Cica untuk berbaring disampingnya, dia meneggelamkan wajahnya pada dada Cica ndusel-ndusel disana mencari kenyamanan dengan tangan yang melingkar erat pada pinggang Cica.

"Lemess yangg" gumam Aiden

"Udah dibilang ke dokter ngeyel sih" jawab Cica mengecup puncak kepala Aiden

"Ke dokter ya" lanjut Cica

"Emmmmm" jawab Aiden menggelengkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya

"Biar cepet sembuh, ayo ah kak jangan batu deh" kesal Cica

"Kok kamu marah-marah sih yang" jawab Aiden mendongak menatap Cica dengan mata yang berkaca-kaca

Cica hanya menghela nafasnya karena Aiden jika sedang sakit selain menjadi sangat manja juga menjadi lebih cengeng. Cica benar-benar harus ekstra sabar menghadapinya.

Cup

Cica mengecup singkat kening Aiden, "Maaf, makanya nurut kalau dibilangin" kata Cica lembut

Aiden kembali membenamkan wajahnya ke dada Cica.

"Pusing yang, lemes badan aku" keluh Aiden masih dalam dekapan Cica

"Yaudah, aku panggil dokternya aja kesini" putus Cica yang mendapat anggukan dari Aiden

Cica pun menghubungi dokter pribadi keluarga Ackrema agar datang ke rumahnya.

Darkness Love ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang