Jangan lupa klik bintangnya sebelum baca gaiss☄
Vote dan tinggalkan comment kaliyann yaa gaiss. Xixi. Luvluv. 😘💞
Happy Reading❣
-
---
Jam menunjukkan pukul 10.00. Saat ini Cica sedang berada di DNA Company. Tadi sebelum berangkat Cica sempat vidiocall dengan Aiden melalui ponsel Gerald.
Walaupun Aiden tak bisa melihat Cica, setidaknya kerinduan Cica pada Aiden sudah terobati.
Tokk.. tokk.. tokk..
"Masuk"
Cklek
"Ada apa Tera?" tanya Cica menatap Tera
"Ada tuan Devan didepan, dia memaksa ingin menemuimu" jawab Tera terlihat cemas
"Baiklah suruh dia masuk" jawab Cica santai
"Kau yakin ca?" tanya Tera yang diangguki Cica
Devan pun memasuki ruangan dengan wajah yang memerah menahan amarah.
"Selamat siang pak Devan" sapa Cica bangkit menuju sofa
"Langsung to the point saja nona Afreda, kenapa kau membatalkan kerja sama kita?"
Cica menyeringai menatap Devan tajam, "Aku sudah mengetahui rencanamu tuan Devan"
Devan tercengang mendengar pernyataan Cica, "Kau berniat menghancurkanku?" Lanjut Cica
"Kau pikir aku tidak tahu maksud tersirat dari berkas yang kau kirim? Kau ingin aku menjadi kambing hitam atas kasus pencucian uang yang kau lakukan itu heum?" tanya Cica tajam
Devan diam mematung, dia memang berniat menghancurkan DNA Company karena sang Ayah memiliki dendam dengan Daniel Hermawan, ayah Cica.
"Hah akhirnya kau tau juga. Yaa aku memang sangat membenci ayahmu itu, dan asal kau tahu akulah dalang sebenarnya dibalik kecelakaan ayahmu"
Cica tersenyum miring, "Aku juga tahu itu, sebentar lagi polisi akan menjemputmu"
Devan yang mendengar itu melotot tajam, "Sebelum aku ditangkap polisi, keturunan Daniel juga harus tiada" kata Devan mengeluarkan pisau dari saku jasnya
Cica pun berdiri dari duduknya, Devan mendekatinya dan hendak menusuk Cica, tapi dengan sigap Cica menahan tangan Devan dan memelintir tangannya.
Cica mengambil pisau ditangan Devan dan melemparkannya sembarangan. Devan berhasil lepas dari cekalan Cica, tetapi tak lama Cica menendang Devan tepat di juniornya yang membuat Devan terjatuh.
Cica mendekati Devan dan menginjak tepat di leher Devan dengan heelsnya.
"Sudah kubilang, jangan main-main denganku" kata Cica
"Aku bahkan bisa menghancurkanmu sampai kau tak sanggup untuk hidup kembali" lanjut Cica semakin menekan kakinya
Devan yang sudah kehabisan nafaspun menepuk-nepuk kaki Cica dengan kedua tangannya yang lama-lama terkulai lemas.
Brakk
"Nona" kata Zack memasuki ruangan Cica
Dibalik pintu banyak karyawan yang melihat kekejaman dari bossnya itu.
"Sudah nona, dia bisa tewas" kata Zack menarik tangan Cica
"Dia memang pantas mati Zack" jawab Cica enteng
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Love ( End )
De Todo(18+) Gelap! Yahh itulah yang Aiden rasakan saat ini. Hari-harinya dipenuhi dengan kegelapan. Kecelakaan itu telah merenggut penglihatannya. Aiden merasa sangat terpukul ditambah lagi sang kekasih meninggalkannya saat satu bulan sebelum pernikahanny...