[PWM] 00'Opening

358K 15.2K 393
                                    

Telah tamat 18 april 2021.

Semoga menghibur.

Happy reading.
Don't forget to vote and comment dear.
💕
°°°

Malam ini datang lagi.
Lagi, lagi dan lagi.

Hal ini terjadi lagi tanpa diketahui oleh sang pemilik rumah.

Hari ini, di malam gelap yang sepi nan mencekam, angin malam bertiup lebih kencang dari biasanya. Tepat pukul satu dini hari, seorang pria bertubuh tinggi dan berkulit putih itu kembali menyelinap masuk kedalam kontrakan kecil milik perempuan bernama Elina.

Tubuh tinggi itu berdiri di sudut ruangan terdiam disana beberapa saat, netra tajam sekelam malam milik laki-laki itu melihat kearah gadis-nya yang sudah tertidur lelap dan tetap tak menyadari kehadirannya 'lagi' hari ini.

Laki-laki itu merogoh kantung jaket yang sedang dia kenakan lalu mengeluarkan sebotol kecil obat bius juga sehelai kain dari dalam sana, menuangkan benda cair itu dari dalam botol, lalu naik ke atas tempat tidur dengan perlahan, membekap mulut dan hidung sang gadis dengan gerakan lembut agar tak sempat membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.

Selanjutnya sang pria yang tidak dikenal itu membuka jaket hitam yang dia gunakan, menyisakan kaus putih polos yang memjiplak tubuh kekarnya dengan sempurna. Pria itu lantas berbaring di sebelah Elina, memeluk tubuh kecil itu dari belakang dan menghirup banyak udara dari cekunan leher jenjang milik perempuan yang kini terpengaruh obat bius itu.

"Hahh." Sang pria mendesah tertahan, matanya ikut memejam menikmati bau tubuh perempuan itu.

Fetishnya telah membuat laki-laki itu gila. Kepalanya memening sesaat setelah menghirup bau khas yang dimiliki gadis itu.

Lalu laki-laki itu mulai menciumi Elina, telinga, pipi, mata sebelum kemudian menempelkan bibir berisinya tepat ke atas bibir manis milik Elina, melumatnya lembut tak tertahan, yang membuat pria itu gila dan berakhir dengan sering berkunjung. Oh tidak, lebih tepatnya menyelinap ke sini pada malam hari.

"Kau selalu tampak menggoda walau sedang tak sadarkan diri." Tak dibiarkannya satu bagian pun tubuh Elina lepas dari dekapan penuh obses itu.

Kini pria itu tak sadar sudah berada di atas tubuh ramping Elina, menghentikan kegiatan melumatnya lalu memandangi wajah tertidur Elina, lelaki itu mengusap pipi Elina dengan lembut dengan kedua ibu jarinya, masih belum memahami mengapa perempuan dihadapannya saat ini bisa begitu cantik dibawah cahaya remang ruangan itu. Wajah teduh dengan kulit putih itu memang menutup matanya, namun lelaki itu justru merasa seperti terhipnotis kini. Dengan sebuah senyuman laki-laki itu kembali mendekatkan wajahnya merasakan hembusan nafas lembut Elina yang kini menerpa wajahnya. Laki-laki itu gemas sendiri, bergerak dengan cepat menggigit bibir bawah Elina, seperti biasa tanpa perlawanan, jika sedang sadarkan diri perempuan itu mungkin sekarang akan berteriak kesakitan.

"Tidak untuk hari ini, jangan menggoda ku." Ucap lelaki itu mulai menjauhkan wajahnya dari wajah Elina setelah dengan puas menghisap bibir perempuan itu, karena hanya itu titik tubuh Elina yang tak menyisakan bekas kemerahan apapun.

Tangan kekar laki-laki itu kemudian digunakan untuk memopang tubuh mungil Elina, membawa perempuan itu kedalam pelukan hangat yang mungkin akan terasa nyaman jika keduanya sama-sama saling mencintai.

"Aku lelah sekali Elina, hari ini aku hanya butuh pelukan mu." Laki-laki itu mulai memejamkan matanya, wangi lembut dari rambut Elina berhasil lagi membuat laki-laki itu merasa tenang dan mengantuk.


°°°

It just opening.

©faurizian

PREGNANT WITH MAFIA [KUBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang