[PWM] 08'Orang baru

116K 10K 439
                                    

Happy reading.
Don't forget to vote and comment dear.
💕
°°°

Elina memasuki sebuah toko yang menjual perlengkapan bayi, dia terlihat sangat senang saat memilih beberapa pasang sepatu kecil yang tampak sangat imut dan lucu, perempuan itu memilih warna warna yang netral seperti warna biru atau putih, karena sejujurnya dia belum tau apa jenis kelamin bayi yang sedang dia kandung.

"Lucuan yang mana si Zar?" Tanya Elina sambil menunjuk dua pasang sepatu mini.

"Ga tau nyonya, imut banget ga kuat." Mata Zara berbinar.

"Apa beli dua dua nya aja?" Tanya Elina sambil sedikit menimbang, lantaran sebenarnya di rumah Adam sudah banyak sekali sepatu mini itu dia beli.

Padahal kaki anak nya kelak hanya Ada dua.

"Mbak," Elina memanggil salah satu pelayan toko, "yang ini dong dua dua nya." Perempuan itu menunjuk ke arah dua sepatu yang tadi dia lihat.

Elina kembali berkeliling, merasa tertarik dengan sebuah tempat tidur bayi.

Kedua perempuan itu akhirnya menghabiskan hampir tiga jam hanya mengelilingi toko perlengkapan bayi, sampai Elina merasa sedikit lelah dan terduduk pada sebuah kursi.

"Pulang aja yok nyonya, ntar kita di marahin tuan lagi kalau sampe ketauan."

Zara kemberikan sebotol air mineral ke arah Elina yang dengan cepat di sambut perempuan itu.

Elina mengangguk sambil meneguk air mineral tersebut lalu kembali berdiri, Zara yang membawa semua belanjaan Elina, tentu saja.

"Elina?"

Sebias suara asing terdengar, membuat Elina menoleh dengan cepat ke arah sumber suara itu.

"Apa kamu hamil?" Seorang wanita berambut pirang menyentuh perut Elina.

"Maaf? Siapa?" Tanya Elina was was.

"Hahahaha, sudah ku katakan dulu, saat Aku kembali dari korea nanti kalian semua tidak akan mengenali ku."

Perempuan itu membenarkan letak rambut pirang nya yang sama sekali tak tampak berantakan.

"Laura?" Tanya Elina memastikan.

"Iyap," Perempuan bernama Laura itu tersenyum sumringah.

"Siapa ayah nya? Apa Mike?" Tanya Laura sambil menaik turunkan Alisnya.

"Bukan!" Elina menjawab dengan cepat sambil menggelengkan kepala nya kencang.

"Lalu? Bukan kah saat SMA kamu bilang tidak akan menikah selain dengan Mike?"

"Diam dong! Mulut mu kenapa gak ikut di oplas si? Masih sama aja embernya."

"Maaf maaf," Laura nyengir, "apa kamu masih sering ketemuan sama Adriana?" Tanya Laura.

Elina menggeleng lemah.

"Saat kamu pergi ke Korea, beberapa bulan setelah nya Adriana kecelakaan, dia koma lalu meninggal."

Elina melihat raut terkejut dari wajah Laura, perempuan itu menutup mulutnya tertahan.

PREGNANT WITH MAFIA [KUBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang