-RIDIN-{JaemRen} -On hold-

󾠳.🚘

"Baiklah Jaemin kau bisa duduk di bangku yang kosong"

Dan itu tepat berada di belakang Renjun.

Mereka satu kelas.

Membungkukkan tubuhnya kepada Mis' Naoki -selaku wali kelas.

Setelahnya Jaemin melangkahkan tungkainya menuju tempat duduknya.

Senyumnya lebar mengembang, Renjun disana mengakat tangannya keatas .Menyapanya dengan senyumnya yang manis tercetak membuat hatinya berbunga.

Dan jangan lupakan juga aktestasi si pemuda manis lainnya, bersurai Orange_Zhong Chenle.

Yang duduk tepat di sebelah Renjun.

"Hii! Kita satu kelas ternyata ya?"

"Eoh..ya-" Jaemin menyahutinya dengan sedikit gugup.

Renjun menempelkan punggungnya di meja milik Jaemin, ketika anak itu telah mendaratkan bokongnya di kursi kayu miliknya.

"Jaemin... Apa nanti kau ada waktu?"

Renjun berbisik pelan.Sebab pelajaran telah dimulai.

Jaemin juga ikut mencondongkan tubuhnya dan berbisik tak kalah pelannya dari Renjun " Eum..ku rasa iya.Ada apa?''

"Bagus....nanti aku jemput Ok?!!"

Dan belum sempat Jaemin menyerukan kesetujuannya atas ajakan tiba-tiba Renjun.

Anak itu telah terlebih dahulu menjauhkan tubuhnya dan fokus menyimak dan mencatat keterangan
Mis' Naoki didepan sana.

Jaemin mengulum senyum geli.

Itu artinya tidak ada penolakan bukan?

Dan apakah Renjun berpikir Jaemin akan menolak?

Tentu saja tidak.

Dengan senang hati Na Jaemin akan meluangkan waktunya untuk si pemuda mungil, Penarik hati.

-

"Kau mau pergi? Dengan Jaemin?"

Pelajaran pertama telah berlangsung hampir setengah Jam lamanya.

Mis' Naoki di depan sana bahkan masih dengan penerangannya yang sudah seperti kereta express.

Tak ada jeda, untuk membiarkan jari para siswanya beristirahat barang sejenak.

Keadaan kelas hening, semua siswa maupun siswi fokus mencatat .

Dan di tengah keheningan itu,Chenle berbisik pelan .Menyenggol bahu yang lebih tua beberapa bulan darinya itu agar menoleh kearahnya.

"Iya...sepertinya tidak perlu ku jelaskan, kau pasti sudah mendengarnya sendiri bukan?"

Renjun membalasnya tanpa menoleh sedikitpun.

Chenle mengerutkan kedua alisnya,berhenti mencatat dan fokusnya sepenuhnya dia alihkan kepada Renjun.