9️⃣.🚘

736 110 23
                                    









"Terimakasih"

Jaemin Menoleh.Bingung.




"Untuk?-"



"Hari ini" Renjun tersenyum lembut.Jaemin pun.
Tangannya terulur keatas puncak kepala Renjun dan mengusapnya pelan.



"Yang seharusnya mengucapkan'Terimakasih'itu aku.Renjunie , Terimakasih" Ucapnya dengan menggunakan bahasa China.

"Terimakasih karna sudah mengantarku pulang,Lain kali biar aku yang mengantarmu"




"Tentu,aku tidak sabar menantinya" Renjun tersenyum lebar.Jaemin terkekeh.


Membuka sabuk pengamannya,Jaemin melambaikan tangannya dan mengucapkan'Hati-hati' pada Renjun yang kini tengah menatapnya dari Jendela mobil yang terbuka.



"Jaemin~ah? Kau tau?! Aku tidak keberatan jika harus berjalan kaki.Asal kau ada disisiku"kata Renjun menggunakan bahasa Korea.Setelahnya melesat pergi meninggalkan perkarangan rumah sempit Jaemin.






"Astaga jantungku! Dia manis sekali"





Jaemin bergumam dalam bahasa Koreanya ,Tangannya berada di dada .Jaemin memejamkan mata menikmati bagaimana jantungnya berdetak dengan cepat dan keras . Menyenangkan.








"Kau kenal Renjun?"










"ASTAGA!!"



Jaemin hampir saja terjungkal kebelakang.

Terkejut bukan main ,ketika membalikan badannya.Jaemin disambut dengan kedua wajah menawan kedua teman barunya yang condong ke arahnya.


Mark dan Haechan.Mereka berdua tertawa geli.




"Aish! Kalian mengejutkan ku"Jaemin menggeplak kepala Mark dan Haechan dengan spontan.

Mark dan Haechan mengaduh sakit.Lalu mengelus kepalanya.


Rasakan!

Jaemin tersenyum puas.






"Kenapa kalian ada disini?"-Jaemin .






"Menjemput mu" Haechan tersenyum.





"Menjemput ku? Kita mau kemana?"




"Ada_ kesuatu tempat.Kau Pasti akan menyukainya"Mark merangkul pundak Jaemin.


"Kau tadi tidak menjawab pertanyaannya ku,Kau kenal Renjun?"Haechan menatapi Jaemin penasaran.



"Ya,kita berada dalam kelas yang sama Haechan"

Haechan menganggukan kepalanya.


"Kalian habis dari mana? Pergi berdua? Sepertinya kalian cukup dekat? Ada hubungan apa kalian?"
Mark mengajukan banyak pertanyaan.

Jaemin mengerut kan kedua alisnya.

Heran saja melihat orang seperti Mark ternyata memiliki tingkat ke-kepoan yang tinggi juga.






"Kenapa kau jadi banyak tanya seperti ini?"







"Jauhi Renjun!"


Mark tiba-tiba merubah nada biacaranya menajdi begitu dingin dan datar.






"Kenapa?" Jaemin tentu saja harus mengetahui alasannya.

Memangnya kenapa?


Kenapa dia harus menjauhi Renjun?







Merasa suasan berubah menjadi kurang mengenakkan.Haechan segera mendekati Mark dan menepuk bahu Mark beberapa kali.

Anak itu terlihat sedikit marah(?)

Entahlah.










"Hei.... kenapa kita malah berdiri disini? Tidak jadi pergi? Jisung pasti sudah menunggu kita" Haechan mencoba mengalihkan perhatian.Dengan cara menarik kedua tubuh temannya itu menuju Mobilnya yang terparkir agak Sedikit jauh dari perkarangan rumah Jaemin.

Namun baru beberapa langkah,Tangannya sudah di tepis dengan sedikit kasar oleh Jaemin.Ketiganya menghentikan langkah .



"Jawab pertanyaan ku.Mark!" Jaemin menghadap ke arah Mark.Wajahnya kaku dan tegang.

Jaemin hanya ingin mengetahui alasan di balik larangan Mark.Yang jujur saja sangat sulit untuk Jaemin turuti.



Terlihat Mark menghela nafasnya.




"Aku hanya tidak ingin kau terkena Masalah karna berdekatan dengan Renjun"




"Aku masih tidak paham!"





"Begini saja-"Haechan menyela.Jaemin mengalihkan tatapannya dari Mark ke Haechan yang berdiri di tengah-tengah Mereka.







"Kau ikut kami-setelah itu kau pasti akan mengerti..
Alasan kenapa Mark melarangmu dekat dengan Renjun"






Jaemin dengan ragu mengangguk.



Kemudian mereka bertiga pergi dengan menggunakan Mobil Haechan.



























Tbc







-RIDIN-{JaemRen} -On hold-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang