07 - Pre-Party

91 12 4
                                    

"Kim!!"

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali saat Yeji menepuk-nepuk pipiku. Ah, aku baru sadar sekarang jam pelajaran Bahasa Inggris dan Mrs. Jessica sedang ijin.

Otomatis jam kosong, tapi Mrs. Jess sempat memberi PR untuk dikumpulkan lusa.

"Ngelamun apasih sampe segitunya?

Aku hanya menggeleng sambil tersenyum. Bohong sekali.

Jujur saja aku masih teringat percakapanku dengan Jaemin tempo hari, saat ia mengantarku pulang.

FLASHBACK KEMARIN...

"Kapanpun lo butuh sesuatu, gue ada buat lo."

Aku terdiam mendengar perkataannya. Antara kaget dan bingung. Apa yang ia maksud selalu ada untukku? Apa ini semacam.... confess? Nggak mungkin kan?

"Maksud gue jangan dipendem sendiri. Kalaupun lo nggak mau cerita sama gue, lo bisa cerita ke Yeji atau Ryujin." Tambah Jaemin.

"Seenggaknya lo punya pundak buat bersandar." Lanjutnya.

Aku hanya tertawa kecil.

"Aku orangnya kuat kok, nggak papa." Ujarku.

"Nggak selamanya lo bakal baik-baik aja. Gue ngomong gini juga buat kebaikan lo." Jaemin melepaskan lenganku.

Aku tersenyum kecut. Jaemin hanya kasihan padaku, aku tahu itu.

"Aku tahu kok kalau Na Jaemin orang baik, makannya kasihan sama aku yang sakit mental gini. Iya kan? Apalagi tadi liat aku digangguin juga, hehe." Aku menggigit bibir bawahku, menahan tangis yang sebentar lagi meledak. Entahlah, perasaanku kacau sejak kejadian di rumah sakit tadi siang.

"Bukan gitu, gue cuma—"

"Makasih Na, aku bakal cerita kok, tapi nanti. Kalau sekarang aku belum siap." Potongku dengan cepat. Aku segera keluar dari mobil Jaemin dan berlari ke dalam rumah.

Untung aja waktu itu Bang Doy sedang sibuk di dapur, jadi tidak terlalu memperhatikanku saat pulang. Aku mengunci diri di kamar.

Ya, menangis adalah jalan ninjaku di saat-saat seperti ini.

Na Jaemin, kenapa harus kamu yang tahu rahasiaku?

END OF FLASHBACK

"Eh Kim besok ikut ke bandara kan?" Ujar Ryujin yang baru saja kembali dari kantin. Ia menyodorkan 2 susu pisang kepadaku dan Yeji.

Aku menerimanya dan segera meminumnya, takut ketahuan guru piket. Bisa kena hukum kalau makan waktu jam pelajaran.

"Ngapain ke bandara?" tanyaku setelah menghabiskan setengah susu pisangku.

"Jemput Chenle, doi kan habis pulkam dari China. Siapa tau dapet oleh-oleh yakannn?" Sahut Ryujin sambil membuka bungkus keripik kentang yang ia beli dari kantin.

"Habis itu main ke rumahnya Chenle, sekalian pesta kecil-kecilan buat nyambut anggota baru kitaaa. Ya nggak Ryu?"

"Yoi bro."

Aku mengangguk-angguk mengiyakan. Aku tidak menyangka Yeji dan Ryujin sampai membuatkan pesta untukku hehehe. Sepertinya seru sekali.

Tunggu dulu

Berarti... nanti bakal ada cowok-cowok juga? Jaemin juga pasti ikut kan? Tolong aku belum siap bertemu dengannya. Mengingat perkataanku padanya kemarin menurutku memang agak keterlaluan. Aku tahu niat Jaemin baik. Aku saja yang terlalu overthinking.

Gimana besok kalau ketemu Jaemin?

---

"Halo? Hmm gue udah di depan sama anak-anak. Oke." Ryujin menutup telpon dan memasukkannya ke dalam tas.

Me After You「Na Jaemin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang