"Helmnya cuma satu Na?" Tanyaku setibanya kami di tempat parkir.
"Na?" Ia menatapku heran."Na Jaemin, aku bingung manggil kamu apa."
"Yaudah terserah."
"Tunggu sini, gue ambil helm hyung dulu." Tambahnya.
Jaemin langsung berbalik menuju lobi rumah sakit lagi. Sementara aku menunggunya di dekat pohon besar yang ada di parkiran. Siang ini tidak terlalu terik. Aku menatap langit yang agak berubah menjadi kelabu.
Gimana kalau hujan nanti? Kuharap kami segera sampai di mall sebelum hujan. Aku benci hujan, aku tidak mau kehujanan.
"Wah, kebetulan banget bisa ketemu temen lama."
Tubuhku kaku seketika saat mendengar suara yang tak asing di telingaku. Dapat kulihat seseorang itu menghampiriku. Wajah yang selama ini tak henti-hentinya menyiksaku, wajah yang tak ingin aku temui selamanya.
Tanpa sadar kakiku bergerak mundur, sampai akhirnya aku menabrak pagar parkiran, tubuhku gemetar. Potongan kejadian beberapa bulan lalu muncul lagi di otakku.
"Heh, enak banget ya hidup lo sekarang?" Orang itu melipat tangannya di dada.
Aku tidak menjawab dan hanya menunduk ke bawah, tidak berani melihat wajah orang yang kini berada tepat di depanku. Jeon Somi.
"HEH!!" Bentaknya padaku.
Aku meremas ujung kemejaku, takut.
"Gara-gara lo gue jadi kena masalah di sekolah tau nggak!!!" Somi mengangkat daguku dengan kasar, tangannya melayang bersiap ingin menampar wajahku.
Aku menutup mataku rapat-rapat, bersiap menahan rasa sakit di pipiku.
Namun setelah sekian detik aku tidak merasakan apa-apa. Apa ia berubah pikiran?
Aku membuka mataku perlahan, betapa terkejutnya aku saat mendapati Jaemin sudah ada di depanku dengan menahan lengan Somi.
"Apa-apaan sih lo?! Lepasin!! Tangan gue sakit bangsat!!" Berontak Somi.
"Lo yang apa-apaan." Ujar Jaemin santai sambil melepaskan lengan Somi.
Dengan cepat Jaemin langsung menarikku ke belakang tubuhnya, persis seperti yang dilakukan Bang Doy beberapa saat lalu di depan ruangan Dokter Hwan.
"Ck, awas lo." Somi menatapku sinis dan langsung berlalu pergi.
Sementara aku belum melepaskan lengan Jaemin. Jujur aku masih gemetar dan kaget. Rasanya bagaikan dihantam trauma masa lalu bertubi-tubi.
"lo nggak papa?" Jaemin membuka jaket kulit yang ia kenakan dan memakaikannya padaku.
Aku hanya mengangguk pelan.
"Hyung bilang gue boleh pake mobilnya, kita ke parkiran basement sekarang." Ia menuntunku berjalan karena kakiku masih lemas.
Jaemin membukakan pintu mobil untukku. Kami akhirnya berangkat menuju mall yang tak jauh dari sana. Mungkin membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Selama di jalan kami sama-sama diam. Dia hanya memberiku sebotol air yang berada di jok belakang mobil Dokter Hwan. Selanjutnya tidak ada yang memulai percakapan lagi, baik aku maupun Jaemin. Bahkan dia tidak menanyakan tentang kejadian tadi.
Aku paham, mungkin dia tidak mau ikut campur urusan orang lain. Apalagi orang asing sepertiku.
Jam menunjukkan jam 1 lebih 5 menit, kami akhirnya sampai. Aku dan Jaemin langsung menuju food court seperti yang dikatakan Yeji. Sesampainya di sana dapat kulihat mereka sedang membolak-balikkan buku menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You「Na Jaemin」
Fanfic❝ Namaku Aiko Kim. Bulan Juli tahun ini aku memasuki umur 17. Hidupku tidak se-menyenangkan anak-anak SMA lainnya. Setidaknya sebelum 'kejadian itu', hidupku tidak serumit sekarang.❞ »Kebanyakan cast 99L keatas, mostly NCT, bahasa semi baku« ©fluffy...