02 - Something New

134 15 0
                                    

"Ma-maaf, ha-harusnya aku lebih hati-hati." Jawabku terbata-bata.

"Lo- ehm, kamu murid baru?" Kini aku mendengar suara yang berbeda, kali ini lebih lembut.

Aku hanya mengangguk. Dapat kudengar suara orang yang lewat sepertinya sedang membicarakanku. Sungguh, aku benar-benar takut karena mencari masalah di hari pertamaku masuk sekolah ini.

"Ga usah takut, kita bukan preman sekolah kok, santuy aja." Sebuah kalimat yang sedikit menenangkanku.

Aku memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya. Dapat kulihat 5 orang cowok yang kini sedang menatapku.

Wah, selama sekian detik aku benar-benar dibuat takjub dengan visual mereka.

Apa mereka anggota boyband?

"Jen, lo anter ke ruang guru sono, kasian." Ujar suara itu lagi. Aku melirik name tag yang ada di seragamnya. Kini aku tahu siapa pemilik suara lembut itu. Cowok dengan wajah mungil namun tinggi semampai, Huang Renjun.

"Em, ng-nggak usah, aku nggak mau ngerepotin kalian." Tolakku.

"Emang lo- eh kamu udah tau kantor guru dimana?" Kali ini cowok berambut coklat yang berbicara. Lee Haechan.

"Be-belum."

Sial, aku tidak bisa untuk tidak gagap karena saking gugupnya.

"Yodah sono Jen anterin." Balasnya.

"Gue kemaren udah telat masuk kelas Bu Yoona, kalo gue telat lagi bisa mampus." Ujar seseorang yang dipanggil Jeno sambil melihat jam yang melingkar di lengannya. 10 menit lagi kelas dimulai.

"Bang Jaemin kan murid kesayangannya Bu Yoona tuh, anterin lah kasian ntar nyasar." Kini Zhong Chenle yang bersuara. Bisa kutebak dia bukan orang asli korea.

Aku hanya pasrah menunggu mereka berdebat tentang siapa yang harus mengantarku ke ruang guru. Dalam hati aku merasa tidak enak karena baru mengenal mereka. Tapi perkataan Chenle ada benarnya juga. Gimana kalau aku nyasar.

"Hilih, mana mau si doi." Sarkas Haechan.

"Gue anter." Potong seseorang yang kuyakini bernama Jaemin itu. Ia pun berlalu meninggalkan teman-temannya, sementara aku masih terpaku di tempatku berdiri. Aku masih bingung harus mengikuti lelaki itu atau bagaimana.

"Itu Jaemin, dia bakal nganterin lo ke ruang guru. Cepet noh susulin keburu jauh." Chenle segera menyuruhku pergi untuk menyusul Jaemin.

"E- Terima kasih, makasih banyak." Aku kembali membungkukkan badan ke Renjun, Chenle, Jeno dan Haechan sebelum berlari menyusul Jaemin. Sementara para-cowok itu hanya mengangguk dan berkata sampai jumpa lagi.

"Gue gak nyangka." Ujar Jeno

"Gue juga."

"Tumbenan itu bocah mau-mau aja kita suruh."

"Lucu juga sih cewek tadi, dia ngomongnya aku-kamu formal banget. Dia kuper apa gimana dah."

"Heh, ayo cepetan kita ke kelas. Kamu mau nanti dihukum Bu Yoona?" Renjun pun membuyarkan per-ghibahan mereka.

"Heh! Napa lo ikut-ikutan ngomong aku-kamu!"

---

"Selamat pagi. Hari ini kita kedatangan teman baru. Aiko, masuk." Ujar Pak Suho mempersilakanku memasuki kelas.

Guru Bahasa Korea yang dinobatkan sebagai guru yang paling beruntung karena berhasil mendapatkan Bu Irene yang notabenenya guru tercantik di sekolah ini. Anak-anak yang di sana pun spontan melirik ke arah pintu.

Me After You「Na Jaemin」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang