dua

1.1K 58 5
                                    

"makasih banyak, ya," kata heechul sambil membungkuk sopan terhadap psikiater jungsoo. jungsoo juga berterimakasih, nampaknya sudah lebih lega, tapi masih agak tegang.

"makanya, kalo udah dibilangin nurut, euy. minum obat, makan yang teratur, dan ga usah lah baca hate comment. buat apa? toh tambah gini," ceramah heechul panjang lebar sambil menggandeng jungsoo keluar lorong klinik.

yang dinasehati cemberut. "yah abis kan penasaran, emang aku sejelek itu ya?" tanyanya sambil tertawa pahit. "mungkin," goda heechul. jungsoo hanya tersenyum tipis. "jangan ganteng-ganteng deh, nanti banyak yang ngejar, repot."

"lah, kalo gitu ngapain aku jadi idol bambang!" jungsoo mencubit heechul. kali ini tawanya lebih manis. "ya tauk! ya kali mau bikin sensasi aja. biar mantep gitu, iye gak?" heechul menyikut jungsoo yang ikut terkikik.

"tapi emang bener ya aku jelek?" gumam jungsoo, tak lama kemudian, insecurenya kembali merasuk. "nggak, kok," jawab heechul, sambil merogoh kunci mobilnya di kantung celana jins biru pucatnya.

"makasih, ya," kata jungsoo. air mukanya kini sudah cukup berbinar. "kenapa?" tanya heechul bingung, lengannya berehat di atas pintu mobil yang terbuka. "makasih udah nemenin aku."

"iya aku tau aku emang baik," balas heechul dengan candaan setelah hening sejenak. keduanya pun pulang sambil tertawa, cerah suasana hatinya seperti langit kota hari itu.

"dasar cinderella sepatu kaca mika!"

"setidaknya aku bukan malaikat abal-abal."

///

"heechul?" jungsoo bertanya sambil menggigit bibirnya. "kayanya aku ga enak kalo tinggal sendirian malem ini. bisa temenin lagi gak?" jungsoo menelan ludahnya.

"oh?" heechul berhenti menyetir saat mereka sampai di lampu merah. "boleh, toh aku juga masih kuatir sama kamu. bahaya kalo bayi ditinggal sendirian."

"kurang ajar dikata bayi! yang ada tuh kamu bayi! aku masih sepuluh hari lebih tua tauk!" jungsoo menjulurkan lidahnya. "why are you suddenly so extra and annoying?" ucap heechul sambil mencubit lengan jungsoo yang otomatis lebam.

"sakit anj-" jungsoo mengangkat kepalan tangannya seakan mau memukul heechul, tapi yang ada malah tangannya malah menabrak langit-langit mobil.

heechul meledak dalam tawa. "makanya, kalo dibilangin bayi tua ya bayi tua, udah ga usah ngelawan ye," ejek heechul.

"bodo. auk ah serah," kata jungsoo sambil cemberut wajahnya memerah menahan malu. "eh." ponsel jungsoo berdering sedikit. ada pesan masuk rupanya.

"siapa?" tanya heechul penasaran. "oh biasa, siwon." jungsoo menyisir rambutnya, agak pusing. "kenapa?" tanya heechul lagi. "mau berangkat ke jakarta orangnya, dia nanya mau oleh-oleh apa."

"kamu mau oleh-oleh gak?" tawar jungsoo, yang nampaknya tidak tertarik akan tawaran siwon pelit.

iya, seperti biasa, siwon akan membawa buah tangan, hanya saja ia pasti akan membeli hal aneh-aneh yang murahan dan tidak berguna.

"bilang terserah aja sih, aku gak peduli-peduli amat," jawab heechul.

fool ● teukchul ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang