heechul terkekeh pelan. "aku cuma mau kasih kabar." ujar heechul sambil membalikkan badannya. ia menghela napas dalam-dalam.
jungsoo terkejut dengan jarak antara wajah mereka yang tidak mencapai lima senti. heechul mendekat dan berbisik dengan yakin.
"aku udah putus, jungsoo," beritahu heechul. jungsoo hanya terbelalak, menelan ludahnya sendiri.
heechul menggandeng tangan jungsoo. "aku boleh ngomong sesuatu?" jungsoo membeku dengan pertanyaan heechul.
"i like you, jungsoo. love you. dan aku- aku udah nyembunyiin perasaan ini bertahun-tahun, cuma karena aku takut, ego kita yang besar bisa bikin ledakan besar, pertengkaran kita bisa bahaya buat super junior... dan karena aku takut kehilangan kamu."
"mungkin sekarang kamu cuma ngerasa omonganku bullshit, karena yah emang aku gini sih orangnya, tapi jujur, jungsoo, aku gak bisa bohong sama perasaanku sendiri." heechul mulai terisak.
matanya memancarkan emosi yang begitu kuat, namun berusaha keras ditahan sebisa mungkin. heechul baru saja akan mengatakan sesuatu, namun jungsoo sudah memeluk heechul.
pelukan yang terasa berbeda. hangat, tenang, sentuhan yang mengalihkan dunia kesedihan ke sebuah pelangi yang baru dan indah.
matahari tidak lagi bersembunyi di balik awan gelap menghujan deras, tapi muncul sambil tersenyum lebar, membawa kebahagiaan kepada heechul yang membenamkan kepalanya di bahu jungsoo.
"i love you, too, heechul." jungsoo hanya membalas dengan lima kata. satu kalimat yang sederhana, begitu simpel dan mudah diucapkan, tapi maknanya sangat besar, terutama bagi kedua insan itu.
"aku pikir aku harus tahan perasaanku selamanya, chul. kamu pacaran dan aku pikir aku harus move on, tapi bahkan waktu kita gonta-ganti pacar... aku tetep gak bisa lupa."
"aku ngerasa bersalah, chul, because the only one i love is you and no one else could replace you," ujar jungsoo. kini keduanya berhadapan, telapak tangan jungsoo memegang wajah heechul.
perlahan tapi pasti, heechul juga menarik dekat leher jungsoo, sampai akhirnya ciuman pertama mereka terjadi. polos, manis, tidak dibumbui nafsu. hanya cinta semata.
wangi aroma parfum heechul tercium jungsoo dan denyut jantung jungsoo didengar oleh heechul. keduanya saling menikmati momen, saat bibir mereka bertemu.
seakan keduanya kembali ke masa lalu, seperti remaja empat belas tahun dimabuk romansa kasih. heechul mengelak melepaskan ciuman itu, jungsoo menempelkan dahinya di dahi heechul.
"jungsoo, kamu mau kan jadi pacar aku?" tanya heechul sambil bergetar hebat. "apa arti ciuman ini kalo aku nolak?" kata jungsoo lembut, tangannya membelai rambut heechul.
sekarang..
"jungsoo!" jungsoo hanya tersenyum lebar mendengar teriakan heechul refleks saat ia menggendongnya dan membawanya ke sofa ruang tengah. heechul agak dibanting dan jungsoo memulai ragam aksinya.
heechul yang tengah telentang dan lengah, jungsoo tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menyalakan gairahnya.
dihujamkannya bibirnya dan dijulurkan lidah ke dalam mulut heechul, yang tak mampu mengelak. yang ada malah heechul jadi menikmati dan membalas nafsu itu.
udara menjadi panas, dada terasa sesak dan baju menjadi tidak nyaman. jungsoo melepas ciuman itu. "why did you stop?" suasana yang seksi mendadak berhenti dengan pertanyaan heechul.
"first of all, we gon' need a lot of lube."
KAMU SEDANG MEMBACA
fool ● teukchul ✓
Fanfiction"terserah. aku gak akan menghentikanmu, pabo," ucap heechul yang dibalas punggung dingin jungsoo. langkahnya mulai tidak yakin namun tetap, sampai ia akhirnya terjatuh. ••• heechul dan jungsoo, 'kolega' dekat yang sedang diterpa orang ketiga. sebena...