"mau minum apa?" tawar jungsoo basa-basi. "gak usah, hyung. to the point, aja. aku ngantuk banget soalnya," ucap jongwoon jujur.
"maaf harus ganggu malem-malem." jungsoo merasa bersalah, tapi hatinya terlalu berat untuk dibiarkan begitu saja.
jungsoo mendesah panjang sebelum akhirnya meletakkan dua kaleng diet coke di bar, lalu duduk di sebelah 'adik'nya itu.
"ada apa, sih, hyung?" suara jongwoon berada di ambang antara kesal dan worry.
"ga tau, woon. kaya aneh aja gitu. semua orang mendadak bilang aku harus cepet-cepet pacaran lah, nikah lah, dll. sedangkan kamu tau lah, aku gak siap mental dan you know, aku bukan orang yang sepenuhnya 'normal' di mata mereka," jelas jungsoo panjang lebar tanpa menatap mata lawan bicaranya yang tengah asyik menenggak minum.
"terus?" pancing jongwoon, yang kini mengelus perutnya yang agak lebih tenang setelah minum. "kayanya aku lagi suka seseorang, woon." jongwoon hanya ber-ooh saja. "ya tembak, dong," jawab jongwoon santai tanpa pikir panjang.
"masalahnya aku juga masih bingung sama perasaan ini," tutur jungsoo. "ya dipikirin dulu ntar, trus tembak kalo mau, kalo gak tinggalin." pemikiran jongwoon yang sederhana cukup mencengangkan dan.. mengesalkan. "aduh, kalo itu sih tau!" jungsoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebenarnya.
"intinya tuh aku stress gegara pacaran pacaran blah blah blah itu deh. sama aku juga ngerasa sedih banget hate makin banyak aja dari orang-orang, sampe ngerasa fisik-mukaku terhina banget," celoteh jungsoo terbuka, curahan hati terjujurnya yang tentunya hanya ia beritahukan pada orang kepercayaannya, jongwoon.
"oke- eh makasih," jongwoon belum sempat mengatakan apapun tapi tangannya sudah meraih kaleng minum yang disodorkan jungsoo lagi. "oke jadi kalo yang masalah hate- makasih." jongwoon lagi lagi mengambil kaleng minuman.
"kamu mau berapa kaleng lagi?" jongwoon mengangkat pundaknya. "hehe, maaf, abis enak si," kata jongwoon sambil meringis. "jadi jungsoo hyung nim sayang~ inget gak kemaren waktu kita ke jeju?"
"iya?" jungsoo mencoba mengingat, tidak sepenuhnya yakin. "terus waktu kita jalan berdua, ada fans gerombolan minta foto bareng hyung. mereka bilang apa?" jungsoo mengerutkan keningnya. "oppa, kamu cakep banget! gitu gak sih?"
"terus waktu kita nolongin nenek-nenek nyebrang, dia bilang apa?" tanya jongwoon lagi. "makasih, ya nak ganteng?" jungsoo menjawab, namun sekali lagi tidak percaya. "terus waktu kita ketemu sama anak bule tk di jalan. dia ngomong apa?" jungsoo menggaruk kepalanya.
"hyung looks so pretty!" jungsoo mulai tersenyum. "nah, tuh kan. hyung cakep kok. coba jangan terlalu dipeduliin deh komen gak jelas gitu."
"lagipula masih banyak yang lebih penting buat diurusin daripada bacot haters nolep. iya gak?" tambah jongwoon sambil mengunyah kripik kentang milik jungsoo.
"iya ya, thanks, udah ngingetin," cakap jungsoo lebih lega. "oh ya, yang soal kamu lagi suka seseorang. siapa?" wajah jungsoo memerah padam, tapi hatinya ciut. "yang itu, entah, aku gak tau~"
"kenapa? udah punya pacar ya orangnya?" jongwoon memandangi mata jungsoo yang langsung berubah sedih. "eh iya?" jongwoon terkejut. "beneran?" jungsoo hanya mengangguk pelan.
"aduh gimana ya?" jongwoon menggigit bibirnya, lalu memilih untuk tidak ikut campur urusan itu. "aku gak bisa-"
"heechul. aku suka heechul."
KAMU SEDANG MEMBACA
fool ● teukchul ✓
Fanfiction"terserah. aku gak akan menghentikanmu, pabo," ucap heechul yang dibalas punggung dingin jungsoo. langkahnya mulai tidak yakin namun tetap, sampai ia akhirnya terjatuh. ••• heechul dan jungsoo, 'kolega' dekat yang sedang diterpa orang ketiga. sebena...