delapan

614 41 0
                                    

selama seminggu lebih semenjak kejadian itu, situasi banyak berubah. meskipun baik-baik saja, pertemanan antara heechul dan jungsoo makin awkward.

belum lagi ditambah kepribadian mereka yang sangat berbeda.

yang lebih menyedihkan, jungsoo harus memaksakan diri untuk bertemu dengan kemesraan heechul dan momo setiap hari karena jadwal syuting mereka yang sama waktu dan gedungnya meski di studio berbeda.

///

sebulan pun berlalu, dan semuanya memilih untuk menutup mulut tentang kejadian itu.

jungsoo lebih memilih untuk tebar pesona dan tidak peduli dengan heechul berdalih profesionalisme, meskipun hatinya sakit sangat sebenarnya.

akhir-akhirnya mereka jadi semakin jarang makan atau minum bersama, bahkan untuk melakukan sambungan telepon saja seperti orang asing rasanya.

heechul yang merasa bersalah berujung mengajak jungsoo minum soju. jungsoo sebenarnya juga merasa bersalah karena seperti mencoba menghentikan heechul merasakan bahagia.

akhirnya jungsoo pun setuju dengan agak berat hati dan takut kalau ia menyinggung heechul. mereka berdua pun akhirnya bertemu malam itu dan jungsoo nampak suram.

pria berambut sunkissed itu hanya berusaha tersenyum dengan topeng ekspresinya. "halo heechul," sapanya hangat saat bertemu. ajaib kalau mengingat bulan lalu mereka saling bergandengan bahkan heechul merawat jungsoo yang sakit.

"hey jungsoo," balas heechul datar, entah kenapa ada sedikit getir dalam hatinya. seperti perasaan bersalah. "how's life? gimana hubunganmu sama momo? lancar kan?"

jungsoo memberi pertanyaan basa-basi yang sebenarnya biasa saja, tapi sakit sekali untuk dipikirkannya. "fine kok, ga ada masalah. kamu juga gimana? belum ada gebetan apa pacar?"

yang lebih tuanya hanya mendesah. "belum lah, ga tau ini," ujarnya sambil menatap lantai. sayang, kamu gak ngerti perasaanku, pikir jungsoo.

jungsoo pabo, gak peka! padahal kan aku sayangnya sama dia, ngapa nanya nanya soal momo? ih kesel, pikir heechul dalam benaknya. seandainya kamu tau betapa aku benci diriku sendiri because i love you, pikir jungsoo.

"kerjaanmu gimana?" tanya heechul, berusaha lebih santai dan seperti 'biasa'nya tidak personal & umum. "yah, gitu gitu aja deh. sebentar nge-mc, sebentar variety show, gak ada bedanya sih. monoton."

"kamu sendiri?" jungsoo bertanya balik. "sama. tapi btw ya, kayanya ni aku berangkat jepang sih, habis gini, ada tugas." jungsoo hanya ber-ooh saja, karena situasi yang makin awkward.

"eh, makan jungsoo, nanti keburu dingin," undang heechul. jungsoo mengangguk dan langsung menusuk udang besar lalu melahapnya tanpa tedeng aling-aling.

"makan juga, chul," balas jungsoo. "eehh, nanti aja, baru makan, masih kenyang," tolaknya halus. "yee, padahal kan kamu yang ngajak. ayo makan dong," paksa jungsoo.

"beneran deh. aku ntar-an aja, sumpah nih masih begah," heechul beralasan. namun terlambat, jungsoo sudah menyendok udang dan menyuapkannya ke heechul.

heechul otomatis makan dan mengunyah dengan lagak sok kesal. "nah gitu dong.." kata jungsoo sambil tersenyum lebar dan manis.

mau tak mau heechul juga ikut terkikik kecil. "ngeselin nih orang. kalo aku gendut, tanggung jawab loh," ancam heechul.

"emang kaya ngehamilin anak orang aja pake ngancam tanggung jawab segala! kamu pikir sinetron apa?" balas jungsoo sambil membuka botol soju.

"eh, kita belum minum, ya? ayo," ajak heechul mendadak. "ya iyalah, chullie sayang~ kalo sudah minum pasti udah kebuka ini botol, dasar pinter!"

hati heechul sebenarnya fluttered saat jungsoo memanggil heechul sayang meskipun dengan nada mengejek. "iya donk! pinternya sampe ke bulan! orang paling cerdas di alam semesta~"

jungsoo hanya tertawa, melihat kelakuannya yang aneh, bahkan di saat belum minum soju sekalipun.

fool ● teukchul ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang