24. Left Alone

656 99 0
                                    

2 minggu berlalu dan aku masih tidak diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit karena kondisiku yang tak kunjung membaik.

Dokter bilang kandunganku melemah karena pengaruh stress dan sangat berbahaya jika dibiarkan.

Aku terlalu lama tertekan dan stress akibat banyak pikiran, dan itu sangat berdampak pada bayiku hingga memiliki ancaman lahir prematur.

Taehyung pagi ini mengirimiku pesan yang sangat membuatku ingin segera bertemu dengan Soobin.

Kim Taehyung:

Beomgyu, uang yang kami punya hanya cukup untuk menebus satu orang, dan kami memutuskan untuk menebus Suga karena ini juga adalah permintaan Soobin.

Aku akan berusaha secepat mungkin untuk mencari lagi agar bisa menebus Soobin juga. Kau tidak perlu khawatir. Perhatikan dan rawat kandunganmu baik-baik. Semoga lekas sembuh. Jangan terlalu memikirkan Soobin. Dia baik-baik saja.

Dan dengan itu Taehyung melampirkan foto selfinya bersama Soobin dan ketiga teman lainnya, Hooseok, Jimin dan Suga.

Bagaimana bisa aku tidak memikirkan Soobin?

Memikirkan usaha keras yang akan dilakukan Taehyung dan juga yang lainnya untuk menolong Soobin?

Aku tidak bisa untuk tidak berhenti memikirkannya.

Soobin pasti kesepian di dalam penjara.

Lantainya pasti dingin dan tidak ada selimut disana.

"Soobin.."

"Beomgyu,"

Cepat-cepat aku menghapus air mataku lagi, menoleh ke arah Taehyun yang baru saja datang membawakanku susu botolan entah darimana.

"Taehyun, maaf merepotkanmu."

Ia menggeleng kemudian meletakkan susu tersebut di samping tempat tidurku.

"Bagaimana keadaanmu? Lebih enakan? Hari ini kau sudah boleh pulang."

Perkataannya yang terakhir membuatku berbinar. Aku mengelus perut besarku yang terbalut selimut, Taehyun menatapnya sambil tersenyum.

"Kalau anak itu lahir, segera tinggalkan Soobin. Aku tidak bisa jamin dia akan baik-baik saja jika diasuh oleh Soobin."

Perkataanya yang satu ini sangat menyakitkanku.

"Taehyun, kumohon hentikan.." lirihku. "Jika kau tidak bisa berkata baik tentang Soobin, lebih baik kau diam." Kali ini aku berkata tegas dan menatapnya.

Ia hanya mengangkat kedua tangannya di depan dada dan mengode seolah menyuruhku untuk tenang.

Kemudian ia duduk di kursi samping tempat tidurku dan membukakan botol susu yang tadi ia bawa seraya membantuku meminumnya.

"Thanks, Taehyun," ucapku sambil tersenyum sekilas padanya.

Selama ini, Taehyun, Jungkook dan Taehyung adalah sosok yang selalu bergantian menjagaku. Jimin dan Hooseok juga pernah tapi tak sesering tiga orang pertama.

Aku bersyukur Taehyun masih mau berhubungan denganku dan Soobin.

"Taehyunaa," Panggilku.

"Ya?" sahutnya yang menyiapkan pakaian-pakaianku dalam tas untuk segera kembali.

"Bolehkah aku meminta bantuanmu? Anggap saja untuk terakhir kalinya."

Props & Mayhem ✦ SoogyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang