LEO - duapuluh

28.3K 2K 18
                                    

Perubahan besar!

Sejak Alena bicara, aku merasakan perubahan besar yang signifikan.

Saat aku baru kesulitan bangun pagi karena kelelahan, ada yang membangunkanku dengan suara. Saat aku meneriakkan selamat pagi di apartemen jika aku bangun terlebih dulu, akan ada menyahut selamat pagi juga dari arah dapur! Sepanjang pagi menikmati obrolan singkat sambil menikmati secangkir kopi, sampai saat aku pamit akan ada yang berkata, 'hati-hati menyetir dan have a nice day!'.

Setelah itu aku pun akan tersenyum menikmati satu hariku!

Kemudian saat aku pulang ke rumah, jam berapapun itu, aku akan menemukan Ada duduk di sofa menungguku. Tersenyum dan kemudian bertanya, 'bagaimana harimu?'. Aku akan membalas senyumannya bahkan jika hariku buruk sekali.

Saat makan malam, aku akan menceritakan kejadian lucu yang terjadi di rumah sakit, dan sesekali ada yang menimpali dengan suara tawanya. Lalu terakhir menghabiskan sisa malam dengan bercerita di sofa sambil menonton televisi. Kalau dulu hanya aku yang bicara, tapi sekarang ada pertanyaan yang ditanyakan.

Ya! Sejak Alena bicara, aku tidak lagi merasa sepi di apartemen ini. Bukan suaraku lagi yang menggelegar di rumah ini. Bukan hanya aku yang berkoar-koar. Tapi ada Alena! Kami bicara, kami tertawa... dan semua itu diawali dengan kata 'kami'. Aku merasa semakin dekat dengannya. Padahal ini baru seminggu. Walau jujur saja, aku jadi bingung dengan hubungan apa yang aku dan Alena jalani sekarang ini.

Tiga hari yang lalu, Lisa kemudian Enzo dan terakhir Papa, berturut-turut meneleponku. Untungnya telepon itu aku terima di rumah sakit, jadi aku tidak akan merasa tidak enak hati dengan Alena. Karena aku yakin, pertanyaan mereka pastilah tentang hubunganku dengan Alena. Pertanyaan yang sudah aku prediksikan.

"Alena itu calon istri kan?"

Itu pertanyaan mereka semua tepat saat aku baru saja mengucapkan kata, 'halo'. Mereka bahkan tidak ada berbasa-basinya sama sekali. Mereka langsung ke pertanyaan dan aku hanya bisa menjawab 'bukan'!

Mereka tentu saja tidak percaya. Siapa yang akan percaya? Enzo tahu betul aku tidak mungkin membiarkan tempat tinggalku disentuh pelacur, dan Lisa merasa Alena dekat denganku sampai kami tinggal bersama. Tapi yang membuatku sulit mengelak adalah saat Papa bilang dia sudah menyelidiki Alena.

Aku kalah total!

Tapi jawabanku tetap sama. Mau bagaimana pun, jawabanku tetap sama atas pertanyaan mereka.

Tentu saja Alena bukan calon istriku!

Munafik kau Leo! Dalam hatimu itu, kau menginginkannya!

Ya ya ya... Hati nuraniku kali ini benar. Aku juga berharap seperti itu suatu saat nanti. Tapi ... Pernikahan itu dibangun dengan landasan cinta kan? Sekarang ini aku masih ragu perasaan apa yang ada pada diriku saat bersama Alena. Jujur saja, aku tidak tahu apa itu cinta!

Apa seperti Papa dan wanita itu? Apa seperti Enzo dan istrinya? Atau Lisa dan suaminya? Tapi itu mereka yang merasakan! Bukan aku!!! Jadi aku sama sekali buta dengan yang namanya CINTA!

Dan aku tidak yakin perasaan yang aku miliki itu cinta!

Sudahlah. Aku lelah... Aku hanya ingin beristirahat menikmati hari Minggu ku yang tenang bersama Alena. Malam ini kami menonton film romantis. Jujur saja, aku tidak suka film romantis tapi karena Alena seperti menikmatinya, aku pun ikut menonton.

Titanic

Film romantis sepanjang masa. Kisah nyata yang diangkat sebagai film, tentang kapal yang tidak akan tenggelam. 'Even God couldn't sink this ship!', itu mottonya. Ck! Kapal yang diciptakan dengan penuh kesombongan karena terlalu mewah.

I Love Her 1 : LeonardoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang