Allah....
Apa yang harus aku pilih?
Menunggu dia yang belum pasti mencintaiku atau memilih dia yang tidak aku cintai?
***
Enam bulan berlalu, enam bulan aku menyembunyikan penyakit ini dan enam bulan pula aku tak mendengar kabar darinya.Bolehkah aku merindukannya? Merindukan dia yang membuat aku merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kalinya.
Malam ini bunda bilang akan ada Marvel dan keluarganya datang ke rumahku. Bunda masih sibuk di dapur dan dia melarangku ketika aku akan membantunya.
Flashback on
Selesai Shalat magrib aku menghampiri bunda yang sedang sibuk dengan bahan masakan di dapur. Sedangkan kak Fahri dan ayah belum pulang dari Masjid.
"Bunda masaknya banyak banget? padahal kita cuma empat orang". Tanyaku karena aku melihat hari ini bunda memasak sangat banyak tidak seperti biasanya.
"Nanti Marvel dan keluarganya mau datang kesini jadi bunda harus buat yang spesial buat mereka".
"Andin bantu ya bun."
"Enggak usah sebaiknya kamu ke kamar, siap-siap dandan yang cantik ya".
"Lah bunda aku kan udah cantik dari lahir".
"Hmm terserah".
"Lagian bunda aneh makan malam di rumah aja harus dandan yang cantik."
"Makan malam ini beda dari makan malam biasanya, bisa dibilang spesial lah".
"Terserah bunda aja deh, iya udah Andin ke kamar ya".
"Jangan lupa dandan yang cantik ya".
Flasback offTok
Tok
Tok"De... ditunggu ayah dibawah katanya Marvel sama keluarganya udah datang". Teriak kak Fahri.
"Iya kak nanti aku turun".Aku langsung turun menghampiri mereka. Malam ini kau menggunakan gamis set kerudung berwarna coklat. Aku langsung menyalami om Reno dan tante Maya.
"Wahh cantik banget kamu malam ini". Puji tante Maya.
"Jadi biasanya aku jelek ya tante".
"Maksudnya hari ini kamu sangat cantik".
"Tante Maya lebih cantik". Ucapku.
"Hehe bisa aja". Jawab tante Maya.
"Pasti sudah lapar, ayo semuanya kita makan".Kami pun menikmati hidangan yang sudah tersedia. Seperti biasa hening tak ada yang memulai percakapan hanya dentingan sendok dan garpuh yang terdengar.
Selesai makan, akhirnya om Reno memulai pembicaraan bahwa Marvin akan melamarku."Sesuai perjanjian antara keluarga saya dan keluarga Mirza bahwa kami sepakat akan menjodohkan Marvel dan Andin. Dan Marvel sudah setuju dengan hal itu. Jadi kedatangan kami malam ini, kami ingin melamar Andin untuk Marvel".
"Uhuk.. uhuk.." aku yang sedang minum langsung tersedak mendengar perkataan om Reno. Demi apapun aku tidak pernah membayangkan persahabatan aku dan Marvel akan berakhir seperti ini.
"Sejak aku pergi ke London, aku baru merasakan kalau perasaan aku itu bukan hanya sebatas sahabat. Aku ngerasa kalau aku gak bisa jauh dari kamu. Aku suka sama kamu. Kamu mau terima lamaran aku?" Tanya Marvel.
"Bagaimana za, bagaimana nak Andin, apakah lamaran anak kami diterima?" Tanya om Reno.
"Kalau untuk aku sih terserah Andin aja. Andin, ayah serahkan semua keputusan ini sama kamu. Ayah memang berniat menjodohkan kamu dengan Marvel tapi semua ayah kembalikan sama kamu karena ayah tau tidak harus dipaksakan". Ucap ayah.Bingung. Ya, itu yang aku rasakan. Aku melihat senyum di wajah ayah dan bunda sangat berharap aku menerima lamaran ini.
Allah....
Apa yang harus aku pilih?
Menunggu dia yang belum pasti mencintaiku atau memilih dia yang tidak aku cintai?"Bunda juga tidak memaksa kamu untuk menerima Marvel, tapi kita akan senang sekali jika kamu mau menerima lamaran Marvel".
Jika bunda sudah seperti itu aku tidak bisa menolaknya. Biarlah waktu yang menjawab pada akhirnya.
"Bismillah... Andin menerima lamaran Marvel yah".
"Alhamdulillah".Semua orang yang ada disini terlihat bahagia, hanya kak Fahri yang menatapku dengan tanda tanya.
"Kira-kira kapan tanggal pernikahannya?" Tanya om Reno.
"Bagaimana jika 3 bulan lagi?" Tanya tante Maya.
"Maaf tante, bagaimana jika menunggu Andin dan Marvel lulus kuliah?" Tanyaku.
"Apa tidak terlalu lama?" Tanya bunda.
"Tidak apa-apa tante, Marvel setuju sama Andin, lagian kan Marvel sama Andin sekitar 6 bulan lagi lulus. Dari pada nanti pas udah nikah tapi ldr". Ucap Marvel.
"Baiklah kita serahkan semuanya pada anak-anak kita". Kata om Reno.Keluarga Marvel sudah pulang sekitar satu jam yang lalu. Aku langsung merebahkan diri di kamar. Aku teringat ucapan ayah setelah Marvel pulang.
"Cobalah minta petunjuk sama Allah, apapun keputusan nanti ke depannya jangan lupa selalu libatkan Allah karena Allah tau apa yang terbaik buat hamba-Nya".
Ayah benar, aku harus selalu libatkan Allah dalam setiap mengambil keputusan.
Tok
Tok
Tok"De... kakak masuk ya?"
"Hmm..."
"Loe gimana sih? Katanya suka sama Radit tapi malah milih Marvel, situ sehat?"
"Tau dari mana aku suka sama kak Radit?"
"Dari matamu... matamu.. ku mulai jatuh cinta ku melihat... melihat... ada yang beda hahaha..."
"Ihh gajelas banget"
"Kakak tau kok Radit juga suka sama kamu tapi kamu nya aja yang gak peka".
"So tau banget sih ketemu sama kak Radit juga kakak gak pernah".
"Astagfirullah Andin, kamu o2n atau gimana sih, nih Radit pernah kasih kamu novel "cinta dan ikhlas" kan?"
"Hmm... terus apa hubungannya?"
"Cinta itu hanya ada dua pilihan, menghalalkan atau mengikhlaskan. Menghalalkan artinya kita memperjuangkan cinta tersebut agar bisa terus bersama dengan orang yang kita sayang dan mengikhlaskan berarti kita merelakan orang yang kita sayang karena kita yakin ada yang lebih baik dari kita".
"Jadi menurut kakak, kak Radit mengikhlaskan aku karena Marvel lebih baik buat aku?"
"Kakak enggak bilang gitu. Minta petunjuk sama Allah karena dia yang tau mana yang terbaik buat kamu."Jam menunjukkan jam 3 dini hari, aku segera mengambil air wudhu dan melaksanakan Shalat Istikharah agar lebih yakin dengan pilihanku.
Ya Allah....
Hamba pasrahkan semua jodoh hamba pada-Mu, jika memang Marvel adalah jodoh tetbaik untuk hamba, hamba mohon satukanlah kami dalam cinta dan kasih sayang-Mu di waktu terbaik-Mu. Tapi jika memang Marvel bukanlah yang terbaik hamba, hamba mohon jauhkanlah kami dan bantu hamba untuk mengikhlaskannya. Berilah hamba jodoh terbaik-Mu yang bisa mencintai hamba karena-Mu, lebih mendrkatkan hamba pada-Mu dan membawa hamba masuk ke dalam surga firdaus-Mu. Aamiin...Bersambung...
Sebaik-baik bacaan adalah Al-Qur'an.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Untuk Allah
Spiritual"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersama dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunya". (HR. Al Bukhari dan Muslim).