Meskipun saat ini aku belum sepenuhnya mencintai kamu, tapi aku percaya waktu dan kebaikan dirimu lah yang akan menuntunku untuk mencintaimu
***
Sudah dua bulan aku, Aisyah, Titania dan Mei PKL di rumah sakit tempat kak Fahri bekerja. Entah kebetulan atau memang sudah jodoh kami berempat mendapat PKL di tempat yang sama. Selain itu aku juga bersyukur bisa PKL di rumah sakit tempat kak Fahri kerja sehingga dokter Riza bisa lebih mudah mengontrolku.Biasanya kami dibagi 2 shift pagi dan sore, tidak ada shift malam karena pihak rumah sakit ini tidak mengizinkan ada pembagian shift malam untuk anak PKL. Hari ini kami semua mendapatkan shift pagi semua karena hari adalah hari terakhir PKL. Seperti biasa PKL terakhir kami biasanya mengadakan acara makan-makan dan senior yang tadinya menyeramkan seperti macan berubah menjadi seperti hello kity.
“Terima kasih ya kak atas semua ilmunya, kami semua juga minta maaf jika selama kami disini sering berbuat kesalahan.” Ucapku dan sahabat-sahabatku.
“Iya saya mewakili teman-teman radiografer juga berterima kasih telah membantu kami disini. Semoga ilmu yang kami berikan bisa bermanfaat untuk kedepannya”. Ucap kepala ruangan radiologi.Setelah berpamitan akhirnya kami keluar ruangan. Alhamdulillah, rasanya lega sekali dua bulan melaksanakan PKL dan akhirnya selesai hari ini. Selama dua bulan kami mendapatkan pelajaran yang begitu luar biasa.
"Alhamdulillah akhirnya kita dilancarkan ya sampai selesai". Ucapku.
"Iya aku udah males banget sama senior-senior disini yang bisanya cjma nyuruh-nyuruh kita aja". Ucap Mei.
"Iya aku juga udah mah pegel, laper, ehh disuruh ke lantai 6". Timpal Aisyah.
"Udah udah yang penting kita udah selesai". Kata Titania.
"Andin kok gua perhatiin akhir-akhir ini loe sering ke ruangan dokter Riza sih kalau pulang?" Tanya Mei.
"Mmm... itu kan kak Fahri sobatnya dokter Riza jadi kadang aku nunggu di ruangan dokter Riza".
"Ohh gitu ya. Tapi dokter Riza juga ganteng lah. Udah punya pacar belum dia? Kenapa gak loe embet aja?" Tanya Titania.
"Ihh loe kalau ngomong, denger ya hati Andin itu hanya milik aa Radit seorang". Ucap Mei.Tiba-tiba Marvel datang, dia sengaja ingin menjemputku hari ini karena dia sedang berada di Indonesia. Marvel sedang magang di perusahaan papanya mangkanya dia ada Indonesia.
"Radit siapa?" Tanya Marvel yang tiba-tiba muncul.
Karena tidak ingin terjadi kesalah pahaman, aku langsung memperkenalkan Marvel kepada sahabat-sahabatku.
"Ehh iya kenalin ini Marvel, calon sumai aku. Vel kenalin ini sahabat-sahabat aku".
Mereka semua pun berkenalan.
"Nice too meet you". Ucap Marvel.
"What? Tunggu.. tunggu, tadi loe bilang calon suami? Sejak kapan loe pacaran?" Tanya Aisyah.
"Atau jangan-jangan loe bohongin kita selama ini kalau loe gak pernah pacaran?" Lanjut Titania.
"Kalian salah paham, aku sama Andin memang gak pacaran, kita mutusin buat langsung menikah nanti setelah kita lulus". Ucap Marvel
"Andin pokoknya loe hutang cerita sama kita semua". Ucap Mei.
"Iya udah nanti ya ceritanya, aku pulang duluan. Assalamualaikum".
"Ishh emang kebiasaan tuh anak giliran obrolon penting malah ninggalin". Ucap Aisyah yang masih samar terdengar olehku.Aku dan Marvel langsung pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan kami membicarakan masa kecil kami yang tak pernah menyangka akan menjadi seperti ini. Meskipun aku dan Marvel berteman sejak kecil, kami tetap membuat batasan antara kami. Seperti sekarang Marvel yang mengemudi di depan sedangkan aku memilih duduk dibelakang, hehehe sudah seperti sopir dan majikan.
"Terima kasih kamu sudah menerima aku Andin, aku janji gak akan pernah kecewain kamu. Sekalipun harus ada yang terluka aku lah yang memilih lebih dulu mersakan luka itu."
"Kamu sangat baik Marvel, karena kebaikan kamu aku tak mampu menolak kamu". Batinku.
"Meskipun saat ini aku belum sepenuhnya mencintai kamu, tapi aku percaya waktu dan kebaikan dirimu lah yang akan menuntunku untuk mencintaimu".Sesampainya di rumah Marvel langsung pamit karena dia masih ada urusan di kantornya.
***
Tok
Tok
Tok"Kenapa sih kak?" Ucapku sambil membuka pintu kamar, tetapi saat membuka pintu ternyata yang muncul adalah ketiga sahabatku.
"Hai... Andin".
"Kalian ngapain malam-malam disini?" Tanyaku.
"Mereka udah izin sama bunda buat nginep disini malam ini." Ucap bunda yang datang dengan membawa minuman dan cemilan".
"Makasih bunda".
"Iya udah dimakan ya, tante mau ke kamar dulu. Selamat istirahat semuanya".
"Makasihya tante".Kami semua langsung masuk ke kamar. Mereka memang sering menginap di rumahku apalagi kalau ayah dan bunda diluar kota dan kak Fahri dinas malam pasti mereka menemaniku di rumah.
"Kita kesini mau tagih janji loe buat cerita soal Marvel". Ucap Titania.
"Ya Allah baru janji tadi sore udah ditagih aja". Jawabku.
"Iya janji ya janji. Ayo ishh kita penasaran nih". Ucap Aisyah.Flashback on
"Sesuai perjanjian antara keluarga saya dan keluarga Mirza bahwa kami sepakat akan menjodohkan Marvel dan Andin. Dan Marvel sudah setuju dengan hal itu. Jadi kedatangan kami malam ini, kami ingin melamar Andin untuk Marvel".
"Uhuk.. uhuk.." aku yang sedang minum langsung tersedak mendengar perkataan om Reno. Demi apapun aku tidak pernah membayangkan persahabatan aku dan Marvel akan berakhir seperti ini.
"Sejak aku pergi ke London, aku baru merasakan kalau perasaan aku itu bukan hanya sebatas sahabat. Aku ngerasa kalau aku gak bisa jauh dari kamu. Aku suka sama kamu. Kamu mau terima lamaran aku?" Tanya Marvel.
"Bagaimana za, bagaimana nak Andin, apakah lamaran anak kami diterima?" Tanya om Reno.
"Kalau untuk aku sih terserah Andin aja. Andin, ayah serahkan semua keputusan ini sama kamu. Ayah memang berniat menjodohkan kamu dengan Marvel tapi semua ayah kembalikan sama kamu karena ayah tau tidak harus dipaksakan". Ucap ayah.
"Bunda juga tidak memaksa kamu untuk menerima Marvel, tapi kita akan senang sekali jika kamu mau menerima lamaran Marvel".
Jika bunda sudah seperti itu aku tidak bisa menolaknya. Biarlah waktu yang menjawab pada akhirnya.
"Bismillah... Andin menerima lamaran Marvel yah".
"Alhamdulillah".
Flashback off"Jadi selama ini loe itu gak suka sama kak Radit tapi loe suka sama Marvel?" Tanya Mei.
"Aku mencintai kak Radit". Batinku berkata.
"Mana mungkin aku suka sama kak Radit." Jawabku.
"Berarti loe suka sama Marvel din?" Tanya Mei kembali.
"Entahlah."
"Nih bocah aneh 4 bulan lagi mau nikah tapi masih belum tau sama perasaannya". Ucap Aisyah.
"Maklum lah syah kan mereka dijodohin jadi belum ada perasaan suka". Jawab Titania.
"Kenapa sih loe mau dijodohin din? Meskipun Marvel sahabat kecil loe tapi kan kalau masalah rasa itu gak bisa dipaksa". Lanjut Mei.
"Aku yakin rasa cinta ini timbul seiring berjalannya waktu, Marvel orang yang baik, dan pasti kebaikan Marvel yang akan membuat aku mencintainya". Ucapku.Meskipun pada kenyataannya aku tidak yakin dengan ucapanku tapi aku akan berusaha untuk belajar mencintainya. Aku akan menghapus rasa cinta yang selama ini aku berikan pada kak Radit.
Bersambung...
Sebaik-baik bacaan adalah Al-Qur'an.
Al-Kahfi time 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Untuk Allah
Spiritual"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersama dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunya". (HR. Al Bukhari dan Muslim).