WARNING!!
Chapter ini mengandung unsur dewasa!🦊
|
|
|
|
|
🐶
|
|
|
|
|
🦊
|
|
|
|
|
🐶
|
|
|
|
|
🦊
|
|
|
|
|
🐶
Chu~Mingyu mencium bibir Wonwoo sekilas.
"Bolehkah? Wonu-ya?" Bisik Mingyu.
"Tentu~" Jawab Wonwoo.
'mungkin ini adalah seks terakhirku dengannya~' Inner Wonwoo.
Wonwoo melepaskan dasi yang dikenakan oleh Mingyu. Kemudian ia mulai menutup mata Mingyu dengan dasi tersebut.
"Wonu-ya~ aku tidak ingin menutup mataku kali ini~" Bisik Mingyu sambil melepas ikatan dasi yang menutupi matanya itu.
"Mwo? Kenapa? Bukankah lebih baik kamu menutup matamu sambil membayangkan mendiang istrimu itu?"
"Aku ingin melupakannya~ dan sekarang aku ingin mengingatmu sampai akhir hayatku~"
Jantung Wonwoo berdebar begitu kencang setelah mendengar itu, ditambah lagi tangan Mingyu menangkup wajahnya. Manik rubah nya bertabrakan dengan manik obsidian milik Mingyu.
Mingyu meraba bibir ranum Wonwoo dengan ibu jarinya. Kemudian Mingyu melumat bibir itu dengan lembut. Wonwoo membalas lumatan itu. Hal itu membuat Mingyu semakin bergairah hingga tak sengaja mengigit bibir atas Wonwoo. Wonwoo melenguh pelan. Mingyu melesakan lidahnya kedalam mulut Wonwoo. Mengabsen seluruh objek di dalam mulut Wonwoo. Kemudian kedua lidah mereka saling bertautan dan bermain dengan irama yang senada. Aliran saliva yang keluar dari sudut bibir Wonwoo mulai turun ke leher jenjangnya.
Wonwoo mulai melepaskan pagutannya sepihak. Menarik nafasnya terputus-putus karena pasokan oksigennya menipis.
Mingyu melihat wajah Wonwoo yang me-merah dan lehernya yang sedikit basah oleh saliva yang sudah bercampur dengan miliknya.
Wonwoo dengan berani kembali menautkan bibirnya dengan Mingyu. Mingyu dengan senang hati membalas dengan lumatan yang tidak kalah menggairahkan.
Mingyu perlahan mulai melepaskan kancing piyama yang dikenakan Wonwoo dengan satu tangannya. Kemudian Mingyu membawa Wonwoo kepinggir ranjangnya tanpa melepaskan tautannya. Kemudian Mingyu mendudukan dirinya di pinggir ranjang dan Wonwoo duduk dipangkuan Mingyu.
Mingyu terus melumat bibir Wonwoo tanpa henti, membuat decakan yang memabukan bagi keduanya. Mingyu memegang kedua bahu Wonwoo dan menurunkan tangannya sejalur dengan bahu tersebut, membuat piyama yang dikenakan oleh Wonwoo terjatuh kebawah.
Tangan kanan Mingyu mulai meraba tubuh Wonwoo. Mulai dari perut hingga naik keatas dan berhenti di tonjolan dada kiri Wonwoo. Mingyu menekan dan memilin nipple tersebut sambil terus memainkan lidahnya didalam mulut Wonwoo. Wonwoo menggelinjang pelan karena aksi Mingyu tersebut.
Mingyu melepas pagutanya. Kemudian menjilat jejak saliva yang keluar dari sudut bibir Wonwoo. Mingyu terus menjilat hingga keleher jenjang yang mulus itu. Wonwoo meremas rambut Mingyu.
"Eungh~" Wonwoo mendesah saat Mingyu meninggalkan bekas kemerahan di lehernya yang mulus itu.
"Tidak ku sangka, Wonu-ya~ kamu se-sensitif ini~ aku jadi tidak tahan~" Ujar Mingyu seduktif.
Kemudian Mingyu berdiri dan Wonwoo digendong olehnya seperti koala. Mingyu mendudukan Wonwoo di pinggir ranjang. Kemudian Mingyu berlutut di hadapan Wonwoo, lalu Mingyu menarik dan menurunkan celana piyama sekaligus celana dalam yang di kenakan oleh Wonwoo. Karena hal itu penis mungil Wonwoo berdiri dengan leluasa dan diujungnya sudah terlihat precum Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maid? [ MEANIE COUPLE ] [NC!] 18+ (ON HOLD)
FanfictionAkankah Wonwoo dapat bertahan dari seorang Kim Mingyu yang menikahinya hanya berlandaskan untuk menjadikannya seorang ibu bagi anaknya. Dan apakah Mingyu yakin hanya menganggap seorang Jeon Wonwoo sebagai pengganti ibu untuk anaknya? . . . ⚠18+ (NC)...