Wonwoo terbangun karena mendengar suara tangis bayi. Suara tangis itu terdengar hingga ke kamarnya, padahal jarak dari kamar atas ke kamar tamu itu cukup jauh dan lagi pintu dikamar yang tengah Wonwoo tempati saat ini ditutup namun suara tangis bayi itu masih bisa terdengar.
Wonwoo melihat ke arah jam dinding.
"Huh? Jam tiga pagi? Apakah wanita itu tidak sadar bayinya sedang menangis?" Monolog Wonwoo.Kemudian Wonwoo menyingkirkan lengan Mingyu yang berada di pinggangnya secara perlahan. Lalu Wonwoo beranjak dari ranjangnya dan keluar dari kamar itu. Wonwoo berjalan menuju kamar atas, ia bisa melihat pintu kamar yang terbuka.
Semakin terdengar jelas suara tangis bayi tersebut. Wonwoo melangkahkan kakinya masuk ke kamar yang biasa ia tempati bersama Mingyu sebelumnya.
Wonwoo bisa melihat box bayi yang cukup besar berada di sebelah ranjang king size itu. Dan diatas ranjang king size itu ada wanita yang terlihat sangat menikmati tidurnya.
Wonwoo menghela nafasnya. Dan berjalan perlahan kearah box bayi itu. Saat tepat berada di sebelah box bayi itu, Wonwoo melihat kearah bayi yang terletak didalam box bayi tersebut.
Sama seperti bayi yang baru dilahirkan pada umumnya, pipi berwarna merah dan mata yang masih tertutup. Wonwoo bisa melihat bayi itu menangis tanpa air mata.
Wonwoo mengulurkan tangannya kedalam box lalu ia perlahan mengusap kepala bayi tersebut, hal itu membuat bayi tersebut terdiam. Mungkin karena hangat dari telapak tangan Wonwoo yang membuat bayi itu tenang.
Hati Wonwoo tergelitik untuk mengangkat bayi tersebut. Dengan perlahan Wonwoo menggendong bayi tersebut ditangannya. Bayi laki-laki yang mungkin akan menjadi penerus perusahaan Kim. Lalu Wonwoo menimang bayi tersebut, dan bisa dilihat bayi yang sebelumnya menangis kencang kini terlelap karena Wonwoo menimangnya.
'Sangat menggemaskan~' Inner Wonwoo.
Kemudian dengan perlahan Wonwoo meletakkan bayi itu kembali kedalam box, Namun bayi itu menangis kembali.
'Ada apa dengan bayi ini? Popoknya bahkan masih bersih~' Inner Wonwoo.
'Apakah ia haus?' Inner Wonwoo.Kemudian Wonwoo memandangi dada bidangnya yang tertutup piyama. Tanpa pikir panjang, Wonwoo kembali menggendong bayi itu. Kemudian Wonwoo berjalan keluar dari kamar dan turun kebawah untuk duduk di sofa ruang tengah.
Saat sudah terduduk, ia membuka kancing piyamanya dan menurunkan bagian piyama sebelah kirinya lalu mengarahkan kepala bayi itu pada nipplenya.
Pada awalnya bayi itu menghisap perlahan namun lama kelamaan semakin kuat hisapannya.
"Uhh~" Wonwoo melenguh.
"Bayi ini benar-benar haus sepertinya~ Uhh~" Monolog Wonwoo.Kemudian Wonwoo berdiri dari duduknya dan tetap menggendong bayi yang tengah menghisap nipplenya itu. Ia berjalan kekamar yang sebelumnya ia tempati.
Wonwoo bisa melihat Mingyu yang tengah terduduk dipinggir ranjang sambil melamun kearahnya.
"Yak!! Jangan melamun Mingyu~ lebih baik kamu membuatkan susu untuk bayi ini~ ia haus~" Ujar Wonwoo.
Mingyu menggelengkan kepalanya.
"Ne?" Mingyu baru tersadar dari lamunannya."Buatkan susu untuk bayi ini~" Ujar Wonwoo.
"Bukankah ia sedang minum susu saat ini?" Tanya Mingyu sambil memiringkan kepalanya.
Wonwoo menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa mengeluarkan susu dari sini~ ia hanya menghisapnya~" Ujar Wonwoo."Lalu? Bagaimana caranya aku membuat susu? Bukankah bayi harus meminum susu dari ibunya?" Tanya Mingyu.
"Kalau begitu bangunkan Lylia~" Ujar Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maid? [ MEANIE COUPLE ] [NC!] 18+ (ON HOLD)
FanficAkankah Wonwoo dapat bertahan dari seorang Kim Mingyu yang menikahinya hanya berlandaskan untuk menjadikannya seorang ibu bagi anaknya. Dan apakah Mingyu yakin hanya menganggap seorang Jeon Wonwoo sebagai pengganti ibu untuk anaknya? . . . ⚠18+ (NC)...