"Haruskah kita memberi tahu keluarga hari ini?" Tanya Wonwoo yang sedang duduk disebelah Mingyu sambil bersandar dipundak Mingyu. Mereka sedang menonton televisi yang berada diruang tengah setelah mereka sarapan tadi, sedangkan Yunhee bermain di halaman belakang ditemani oleh Bibi Jung.
"Tentu saja.. Kenapa tidak?" Jawab Mingyu.
"Umm.. Akan tetapi.. Kamu masih memiliki satu urusan yang penting~" Lirih Wonwoo.
Mingyu melihat kearah pundaknya.
"Lylia~" Ujar Wonwoo sambil menaruh dagunya di pundak Mingyu, yang membuat manik rubahnya bertemu dengan manik obsidian milik Mingyu. Membuat jarak antara wajah keduanya semakin dekat.
Chu~
Mingyu mengecup bibir Wonwoo sekilas."Tenanglah~ aku akan menangani masalah itu.. Kamu tidak perlu khawatir." Ujar Mingyu.
"Apa maksudmu menangani masalah itu, um?"
"Sebenarnya sudah lama aku menyuruh dan memberikan uang kepada Lylia untuk mengugurkan anak itu akan tetapiㅡ" Ucapan Mingyu terpotong.
"ㅡMWO?! YAKK!! APA KAMU GILA?! KAMU INGIN MEMBUNUH JANIN TIDAK BERDOSA ITU, EOH?!" Wonwoo kini tidak lagi bersandar pada Mingyu, ia duduk seperti biasa dan mengarah kepada Mingyu yang berada disebelahnya.
"Tapi dengan itu masalah bisa selesai, bukan?" Ujar Mingyu. Kemudian Mingyu membalikan badannya kearah Wonwoo. Kini mereka berdua duduk berhadapan di sofa itu.
"Dengar, Gyu.. Mungkin masalah bisa selesai dengan itu.. Tapi apa kamu tidak berpikir kalau yang akan terbunuh itu janin yang tidak bersalah?" Tanya Wonwoo.
"Aku hanya ingin masalah itu cepat selesai." Ujar Mingyu menatap Wonwoo sendu.
"Dan bagaimana kalau aku yang berada di posisi itu? Apa kamu akan melakukan hal yang sama?" Ujar Wonwoo dengan lirih.
Kemudian Mingyu menunduk memikirkan kesalahannya itu.
"Lalu bagaimana keadaan Lylia sekarang?" Tanya Wonwoo pelan.
"Ia tidak mengugurkannya~" Jawab Mingyu pelan.
"Syukurlah~"
Kemudian Mingyu mengangkat dan membawa Wonwoo kepangkuannya. Lalu Wonwoo mengalungkan kedua kakinya di pinggang Mingyu.
Mingyu memeluk erat Wonwoo dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Wonwoo. Mingyu bisa mencium harumnya wangi yang dikeluarkan oleh tubuh Wonwoo, yang menurutnya sangat menenangkan.
"Maafkan aku~ aku tidak bermaksud seperti itu~" Lirih Mingyu.
Kemudian tangan kanan Wonwoo mengusap kepala bagian belakang Mingyu sedangkan tangan kirinya mengusap punggung yang lebih lebar dari miliknya itu. Karena hal tersebut, Mingyu mulai menangis.
"Uljima~ Tidak apa~ aku tahu kamu hanya bingung bagaimana cara menyelesaikan urusan tersebut.. Tapi ku mohon.. Berpikirlah sebelum bertindak~" Ujar Wonwoo menenangkan Mingyu yang terisak tangis.
"Gomawo, Wonu-ya~" Ujar Mingyu, kemudian ia melepaskan pelukannya dan menatap Wonwoo dengan penuh kasih sayang. Kemudian Mingyu memegang kedua pipi Wonwoo yang sedikit chubby itu.
Wonwoo bisa melihat mata Mingyu yang sedikit merah karena menangis itu dari dekat. Kemudian ia memejamkan kelopak matanya, Wonwoo menikmati kehangatan yang diberikan telapak tangan Mingyu itu. Tidak lama kemudian ia bisa merasakan ada sesuatu yang bersentuhan dengan bibirnya, ya Mingyu mencium bibir Wonwoo.
Ciuman itu mulai berubah menjadi lumatan, dan Wonwoo membalas lumatan itu dengan lembut.
>>
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maid? [ MEANIE COUPLE ] [NC!] 18+ (ON HOLD)
FanfictionAkankah Wonwoo dapat bertahan dari seorang Kim Mingyu yang menikahinya hanya berlandaskan untuk menjadikannya seorang ibu bagi anaknya. Dan apakah Mingyu yakin hanya menganggap seorang Jeon Wonwoo sebagai pengganti ibu untuk anaknya? . . . ⚠18+ (NC)...