Bagian 9

9 5 12
                                    

'Dia kembali, tanpa jawaban atas semua pertanyaan yang berputar di otakku'

*****

"Kanay!" Seru Liony sambil melambaikan tangannya.

Pagi ini, Liony sudah rapih dengan pakaian kerjanya. Menyapa Senja yang sudah rapih juga dengan pakaian kerjanya, Senja baru saja menutup pagar rumahnya. Senja menatap Liony dengan tatapan bingung. Tumben sekali anak manja ini sudah berkeliaran pagi-pagi buta.

"Mau kemana?"

"Menurut lo? Gue pake baju gini mau kemana? Nyinden?" Kesal Liony.

"Biasa kali, kan gue cuma nanya."

"Pertanyaan lo kadang-kadang suka gak sinkron,"

"Gue nebeng ya, Kanay" lanjut Liony.

"Nebeng? Gue naik busway."

"Yaudah gue nebeng sama busway lo."

"Otaknya di gadein nih anak!" Senja bergidik ngeri.

"Boleh gak?"

"Lo tau busway gak sih, Li?"

"Tau, mobil kan?"

Senja menepuk keningnya, lupa kalo anak manja yang satu ini tidak pernah naik angkutan umum. Bisa kejang-kejang di dalam Bus nanti jika Senja paksakan buat ikut naik angkutan umum.

"Mobil lo kemana?"

"Nyokap pake."

"Motor unyu lo?"

"Baby pink? Lagi di service. Ayolah, Kanay, nanti gue telat."

"Pesen taksi online aja deh mending" saran Senja.

"Gua pengen nyobain busway lo. Pelit ih, bilangin Mama nih!"

"Heh, kunyuk. Busway tuh angkutan umum" Senja sedikit meninggikan suaranya karena kesal dengan Liony.

Liony memasang wajah sedih, "gue gabisa naik itu dong?"

"Yakalo lo mau coba boleh! Tapi jangan parnoid di dalam bus nanti, bisa di bilang orang gila lo."

"Naik taksi aja yuk!" Ajak Liony.

"Gajian masih lama, gue harus mengirit demi kesejahteraan bersama."

"Gua yang traktir deh!"

"Lo sendiri aja naik taksi."

"Gue pengen berangkat bareng lo."

"Lo bisa naik angkutan umum gak?" Tanya Senja.

Liony menggeleng lemah. Sedih, tidak bisa seperti orang-orang normal yang bisa naik angkutan umum tanpa ada rasa parnoid sepertinya.

Senja merasa iba melihatnya, "Lain waktu kita berangkat bareng deh."

Mama Lia pernah bilang, parnoid Liony tidak akan hilang jika tidak di paksakan buat mencoba. Tapi Senja takut jika memaksakan Liony ikut bersamanya, Liony bisa demam tinggi karena rasa takutnya. Senja menjadi serba salah sekarang.

Tin tin tin

Tiba-tiba saja, mobil Honda Civic berhenti mensejajarkan langkah kaki mereka berdua.

"Mobil lo, ka?" Tanya Liony.

"Sejak kapan?"

"Gua nanya malah balik nanya!" kesal Liony.

"Ya gue gatau itu mobil siapa."

"Ya tinggal jawab 'bukan' aja, sih , ribet banget!"

"Berisik lo!"

Liony diam sejenak memikirkan sesuatu. Otaknya berfikir, ada sesuatu yang aneh dengan mobil ini.

VriendschapszoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang