21

3.6K 385 28
                                    

Happy reading ✨


🖇🖇🖇


" KAN ANJING GUE UDAH BILANG TADI SEHARUSNYA KITA BALIK AJA BEGO "

" SEKARANG GIMANA HAH! KETAUAN KAN, LO SIH CK" ucap dinda dengan penuh emosi. Ahra yang merasa disalahkan sudah pasti tidak terima.

" kok lo malah nyalahin gue! Seharusnya kita tadi gak ketauan, gara gara lo banyak ngomong nya sih " jawab ahra balik menuduh dinda.

Dinda menatap ahra sengit, " udahlah pusing gue "

Dinda menjatuhkan tubuhnya di kasur king size milik ahra. Yaps... Selepas dari rumah sakit tadi mereka langsung kerumah ahra.

Sedangkan ahra hanya berdiri di samping jendela kamarnya sambil memandangi jalanan yang sepi saat ini.

Mereka hanya saling diam, terlarut dalam pikiran masing masing. Dinda yang memikirkan nasib nya nanti bagaimana, dan ahra yang memikirkan kenapa mark harus datang saat itu, kalau saja mark tidak datang mungkin keana sudah tidak ada sekarang. Ahra hanya berdecak sebal.



▪▪▪▪




" gimana keadaan keana? " tanya jeno dengan raut wajah cemas. Mark tadi sudah menghubungi ibunya dan juga jeno, karena mark berpikir tidak mungkin ia tidak menghubungi jeno yang notabenya adalah pacar adiknya.

Mark hanya menghela nafasnya dan menatap jeno sendu, " makin buruk "

Jeno memijat pelipisnya, " ahra dinda bangsat, apa sih njir isi otak mereka "

Saat menelfon jeno tadi mark sudah menceritakan semuanya, dan itu membuat jeno benar benar emosi dan cemas. Bagaimana tidak, pacarnya hampir saja meninggal akibat ulah kedua manusia berhati iblis itu.

" gue masuk dulu" ucap jeno dan di balas mark anggukan kepala.

Jeno berjalan gontai kearah keana, melihat keana tertidur pulas dengan wajah damainya memang lah indah, numun melihat keana tertidur tetapi banyak alat rumah sakit yang terpasang di tubuhnya itu yang membuat jeno merasa sakit. Walaupun iya tidak merasakan sakit yang dirasakan keana, tapi jeno merasakan sakit saat orang yang ia cintai seperti saat ini.

Jeno menggenggam tangan mungil gadis itu, mengusap nya pelan seakan memberikan gadis itu kekuatan agar ia bisa kembali sembuh. Hanya itu yang bisa jeno lakukan sekarang selain doa.

" hai keana " sapa jeno walaupun ia tau keana tidak akan membalas sapanya tapi setidaknya jeno berharap keana mendengar sapaan darinya.

" kamu masih betah tidur? Aku udah kangen sama kamu na, apa kamu gak kangen sama aku? "

" kamu tau gak? Setiap malem aku selalu liatin foto kamu hahaha kamu lucu banget na di foto itu " ucap jeno sambil tertawa dan masih menggenggam tangan keana dan memandangi gadis itu yang masih menutup matanya seperti tidak berniat untuk membukanya kembali.

Jeno hanya tersenyum kecil, " aku juga selalu doain kamu na, semoga kamu cepat siuman dan kamu juga cepat sembuh, maaf aku belum bisa jadi pacar yang baik buat kamu, aku masih belum bisa ngelindungin kamu tapi aku selalu berusaha buat itu semua na, dan sekarang aku mohon... "

" aku mohon kamu harus sembuh, untuk aku, mark, mama kamu dan hana " 

" aku sayang kamu na... " ucap jeno dan ia mengusap wajah keana yang pucat dan kurus.

Jujur, jeno takut kehilangan keana, saat ini jeno bahkan masih tidak bisa menerima kenyataan kalau keana seperti ini.

Ia masih ingin bersama keana, melihat wajah cerianya, tawa gadis itu, senyumnya, semuanya dari gadis itu. Itu semua adalah mood jeno. Kalau keana seperti ini, jeno merasa hidupnya hampa, seperti tidak hidup, ia merasa seperti mati.

Cukup lama jeno disana hanya melihat wajah keana, tanpa berkata apapun sampai akhirnya lamunannya itu terhenti.

" jeno, ini udah malem. Kamu mau tidur disini? " ucap nadia. Jeno sebenarnya ingin menjawab iya, karena ia ingin lebih lama disamping keana. Namun ia baru mengingat kalau besok ia ada ujian, ia pun tidak belajar untuk ulangannya besok karena terlalu sibuk untuk melihat wajah gadisnya.

" enggak tan, jeno pulang aja soalnya besok ada ulangan, kapan kapan jeno nginep disini " jawab jeno dengan diakhiri senyum manisnya. Nadia membalas senyuman jeno dan menganggukan kepalanya.

" aku pulang dulu na, nanti aku kesini lagi, kamu baik baik disini jangan lupa bangun, aku kangen banget sama kamu, love you " ucap jeno lalu mengecup kening keana singkat.

" jeno pulang dulu tan nanti besok kesini lagi "

" hati hati kamu dijalan " balas nadia dan dibalas jeno anggukan. Setelah itu, ia juga pamit dengan mark lalu pergi menuju parkiran.













Tbc


Maaf kalo kali ini chapternya pendek ya huhu

Oh iya aku cuma mau bilang satu chapter lagi mau tamat lho..

Jangan lupa votement kalian yaa

Luv yu gess 😍😍

•my stepbrother• ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang