Seperti biasa, kalau tidak aku yang dibully pastinya hana.
Aku melihat hana sedang dibully habis habisan oleh rombongannya dinda dan jeno.
Aku tidak terima hana diperlakukan seperti itu, dia sama seperti mereka.
"ehh lo miskin, siniin duit lo"
"gu--gue gak punya duit din"
"apa lo bilang gak punya duit! Gue lihat lo baru gajian tuh" ucap dinda lalu menarik rambut hana kasar.
Aku tidak tega melihat hana diperlukan seperti itu, kesabaranku sudah habis.
Plak..
Aku menampar wajah mulus dinda sehingga wajahnya tertoleh ke kanan dan meninggalkan bekas berwarna merah.
"cukup dinda, lo apa apaansih" teriak ku.
"lo itu yang apa apaan! Lo berani sama gue hah! " ucap dinda tidak terima lalu menampar wajahku dan menarik rambut ku.
Aku meringis kesakitan karena dia menarik rambut ku sangat kuat.
"lepasih keana, nih duit gue " ucap hana.
"gitu dong daritadi kek, yuk pergi " ucap ahra lalu diikutin temen temennya yang lain.
Aku melirik sekilas ke kak mark yang tidak perduli dengan apa yang terjadi sekarang denganku. Ah, sampai kapan pun dia tidak akan pernah perduli.
"na, gue minta maaf "
"gak papa, mereka aja yang keterlaluan, padahal mereka semua anak orang kaya tapi kenapa mereka harus ngelakuin itu semua"
"udah yuk, masuk ke kelas" ajak ku dan dibalas anggukan oleh hana.
⭕️
⭕️
⭕
Bel pulang berbunyi, semua anak anak langsung memasukkan buku buku mereka lalu pergi keluar kelas.Tinggal lah keana dan hana, mereka masih harus menyapu dan mengepel kelas terlebih dahulu.
Butuh waktu sekitar 15 menitan, akhirnya mereka selesai piket. Keana menutup pintu kelas dan mensejajarkan jalan disamping hana.
"gue duluan na" ucap hana seraya melambaikan tangannya. Dan dibalas keana lambaian tangan juga.
Keana terlalu malas untuk langsung pulang kerumah, jadinya dia berjalan ke danau yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah nya.
Danau juga adalah tempat dimana dia melampiaskan semuanya. Jika dia malas untuk ke taman, dia akan pergi ke danau.
Danau ini sangat indah, banyak bunga dan pepohonan karena itu keana suka danau ini. Dan danau ini juga adalah tempat dimana mamanya dulu suka mengajak nya jalan- jalan.
Mereka akan duduk di bangku yang ada dibawah pohon besar, saat itu juga mamanya suka menceritakan lelucon yang lucu. Ah, dia merindukan sosok itu.
Keana tersenyum getir, dan mendongak menatap langit. Berharap mamanya bisa melihat bahwa disini dirinya merindukannya.
"mom, i miss you " gumam keana.
Keana merindukan pelukannya, senyumnya, suaranya. Merindukan dimana saat dia dan kedua orangtuanya saling tertawa, ntah itu menertawakan apa saja.
Tetapi semuanya berbeda, disaat mamanya pergi untuk selamanya, papanya juga berubah. Dihari itu juga papanya mulai bersikap kasar kepada nya tidak pernah lagi bersikap lembut.
Tanpa persetujuan dari keana, air matanya jatuh. Ntahlah hatinya terasa sakit jika mengingat hal seperti itu. Walaupun dia sudah memiliki mama baru tetapi rasanya tetap saja beda.
Beda, karena papanya tetap saja seperti itu, ditambah dia memiliki seorang kakak yang mungkin tidak akan pernah menganggap nya sebagai adik.
Keana menghapus air matanya dan mencoba untuk tersenyum, walaupun mungkin sulit. Tetapi dia berusaha untuk menerima semua ini.
Setelah perasaannya mulai membaik, akhirnya dia pulang. Lagian juga matahari akan tenggelam, dia juga tidak mau nanti mamanya akan khawatir jika dia pulang terlalu larut.
Namun, dia tidak mengetahui jika sedaritadi ada seorang yang melihatnya dari balik pohon dan tersenyum nanar.
"sorry"
💧
Tbc 🙏
Jangan lupa votementnya manteman
Kamu kyutt kalii cungg, makin cayangg 😍😍😘😘