Aku melamun menatap ke luar jendela dengan earphone yang terpasang dikedua telinga ku.
Cuaca yang sedikit mendung sangat lah menyejukkan dan aku sangat suka cuaca yang seperti ini.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu, dan sekarang keadaan kelas sangatlah sepi, hanya ada beberapa anak yang bermain ataupun membaca novel.
"na, kantin yuk, gue laper" ajak hana yang sedaritadi mencatat tugas yang diberikan oleh guru.
"yuk"
Baru aja kita mau masuk ke kantin, tiba tiba kita dicegat oleh rombongannya jeno. Ya, anak itu adalah anak yang ditakuti oleh seluruh sekolah karena kelakuannya yang sangat menakutkan. Dia selalu merampas uang jajan siswa siswi yang lewat didepannya, karena itulah setiap mereka melihat rombongan jeno mereka pasti akan putar balik atau mencari jalan lain.
Dia juga suka membully siswa siswi disini, apapun yang mereka lakukan pasti selalu salah di mata jeno dan kesempatan itulah yang dia gunakan untuk membully mereka.
"uang lo" ucap jeno.
Jujur kaki ku sekarang sudah sangat lemas, cukup setiap hari aku diperlakukan seperti budaknya.
"cepet! Mana duit lo berdua! "
Dengan terpaksa aku dan hana harus memberikan uang kami yang seharusnya untuk kami belikan makanan.
"lama amat sih! " ucap jeno dan merampas dengan kasar.
Aku hanya menunduk, tidak berani untuk menatap mereka yang menatap ku dan hana tajam.
"pergi!"
Aku dan hana pun langsung pergi dari tempat itu dan kembali ke kelas. Aku sudah terbiasa dengan perlakuan yang seperti itu. Tapi aku tidak yakin dengan hana yang sudah terbiasa, seperti sekarang dia saja terisak.
Aku tidak tau jalan pikir mereka semua yang seenaknya menindas seseorang yang mereka anggap rendah dibandingkan mereka.
⭕️
⭕️
⭕️"na, gue pulang duluan ya" ucap hana.
"gak bareng gue"
"gak na, gue mau langsung kerja aja, yaudah gue duluan ya " ucap hana dan melambaikan tangannya.
Ya, hana bekerja ditoko roti yang tidak terlalu jauh dari sekolah kami, dia bekerja untuk menafkahi ibu dan adiknya, karena ayahnya pergi meninggalkan mereka dan ibunya sedang sakit sekarang. Aku sedih melihat dia yang tetap tersenyum walaupun keadaan nya yang seperti itu.
Aku berjalan sekali kali sambil bersenandung. Cuaca tetap sama seperti tadi, mendung.
Sebelum pulang kerumah, aku mendatangi taman yang merupakan tempat aku untuk melampiaskan semuanya.
Hanya sekedar duduk saja, sambil mendengarkan lagu.
Rintik hujan mulai berjatuhan dengan segera aku pergi dari sana karena mengingat jarak rumahku masih terlalu jauh.
Dan benar saja, aku kehujanan untung saja sudah hampir sampai. Aku langsung masuk ke dalam rumah, karena baju ku yang sudah basah kuyup.
"ehh na, kamu baru pulang? Ini kok kenapa basah basah gini" ucap mama dengan sorot mata khawatir nya.
"ehmm itu--"
"udahlah ma, anak kayak gitu gak perlu diperhatiin"
Ucapan papa barusan sangatlah menusuk hati ku, walaupun aku sering mendengar perkataan itu tapi ntahlah ini sangat menyakitkan.
"udah buruan ma, ntar telat lagi" lanjut papa lalu keluar rumah.
"jangan dimasukin hati ya ucapan papa kamu, mending kamu ganti pakaiannya, mama pergi dulu" ucap mama lalu pergi dari hadapan ku.
Setelah aku mengganti pakaianku, aku turun ke dapur untuk mencari makanan, karena daritadi aku belum makan apapun.
"ehh lo denger ya, bentar lagi temen gue dateng dan lo tau kan apa yang harus lo lakuin, awas aja sampe lo nunjukin wajah lo didepan temen temen gue"
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban dari perkataan kakak ku tadi. Ntah kenapa sejak awal dia memang tidak pernah menyukai ku. Apapun yang aku perbuat selalu salah dimatanya.
Setelah aku memasak mie, aku langsung masuk ke kamar seperti yang di bilang kakak ku tadi untuk tidak menunjukkan wajah ku didepan teman temannya.
🌧
Tbc 🙏
Aku butuh votement kaliann...