01. Awal

394 22 10
                                    

Malam hari seorang gadis tengah berada di warung nasi goreng pinggir jalan yang berada di depan komplek rumahnya

Gisya Arkana Relisa gadis cantik keturunan Belanda-Indonesia ini baru saja tiba di indonesia siang tadi dan langsung mengurus kepindahan sekolahnya

Selama ini Gisya tinggal di Belanda bersama nenek dan kakek nya dan terkadang ia juga pulang ke Indonesia jika ada waktu senggang dan libur sekolah

Sekarang Gisya akan tinggal di indonesia bersama orang tuanya karena mereka meminta agar Gisya tinggal di indonesia

Gisya pun menyetujui permintaan orang tuanya karena ia juga ingin tinggal bersama mereka

Walaupun berat untuk Gisya meninggalkan nenek dan kakek nya yang berada di Belanda, karena bagaimana pun mereka yang mengurus Gisya sedari kecil

"Jadi semuanya berapa bang?" tanya Gisya saat makanan di piring nya habis

"Dua puluh tiga ribu aja neng" jawab penjual nasi goreng tersebut

Kemudian Gisya mengeluarkan uang lima puluh ribu dibalik softcase ponselnya, setelah menerima kembaliaanya Gisya segera pulang karena malam semakin larut

Gisya berjalan sambil sesekali bersenandung ria, ketika sudah dekat dengan gang komplek rumahnya banyak sekali orang yang berlari kesana kemari

Gisya berhenti sejenak karena bingung meliat orang-orang di sekitarnya. Panik. Itulah yang terlintas di kepala Gisya ketika melihat orang-orang tersebut.

Gisya tak menghiraukannya ia berjalan kembali karena malam semakin larut dan besok hari pertama sekolah untuk Gisya sebagai murid baru, takut kesiangan pikirnya

Baru beberapa langkah Gisya melanjutkan jalannya yang sempat terhenti ia di buat kaget bukan main karena dihadapannya sekarang tengah ada aksi pembantaian oleh sekelompok pemuda.

Gisya diam di tempat menyaksikan apa yang ada di depannya sekarang, tubuhnya lemas, saat melihat perkelahian yang begitu mengerikan

Dari yang Gisya lihat orang-orang yang berkelahi itu adalah anak berandalan terlihat dari penampilannya yang begitu urakan

Di tengah keterkejutan Gisya, salah satu dari mereka melihat Gisya yang kini diam mematung di tempat

ia pun menghampiri Gisya yang nampak menatap ke arah depan dengan tatapan terkejut sampai tidak menyadari bahwa lelaki itu berjalan ke arahnya

Hingga tepukan di bahu Gisya menyadarkannya dari rasa syok yang mendera pada diri gadis itu

Matanya membulat, hadapannya sekarang adalah salah satu dari mereka. Seketika tubuh Gisya menegang

Yang ada dalam pikiran Gisya sekarang hanyalah ia tidak akan selamat jika ia tidak segera kabur

Gisya berbalik badan hendak berlari, tetapi naas baru saja hendak berlari kerah belakang bajunya di tarik oleh gangster tersebut

Akhirnya Gisya hanya bisa diam di tempat dengan keadaan ia memunggungi lelaki tersebut

Gisya kalut ia was-was pikirannya berkecamuk, yang ia pikirkan sekarang berharap seseorang datang dan menyelamatkan ia dari lelaki dibelakangnya ini.

Tangan Gisya ditarik dan akhirnya mau tidak mau dia berbalik dan berhadapan dengannya

Seketika netra mereka bertemu selama beberapa saat sebelum akhirnya Gisya menunduk karena takut

"Kenapa keluar tengah malam?" tanya pemuda tersebut

"Gu..gue...ab..abis..beli..m-makan tadi" jawab Gisya tergagap dan gemetar karena takut

DARELL (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang