18. Baper

41 6 0
                                    

"Sya, nanti ke kantin bareng aku ya!" Kalimat itu terdengar seperti perintah

"Aku ke kantin bareng Darell, maaf ya Dion" ujar Gisya menatap Dion

"Oh yaudah nanti aku gabung aja sama kalian" setelah mengatakan itu Dion segera duduk di tempatnya

"Dasar setan! Pengganggu, pengacau Dion setan"

"Mulai sekarang kita ga usah ke kantin tapi ke tempat biasa aku makan gimana?" Ajak Darell

"Emang dimana?" Tanya Gisya kepo

"Nanti juga bakal tau" ucap Darell kemudian ia mengambil ponsel yang ada disaku celananya dan mengetikkan pesan kepada Satya yang berada dibelakangnya

Darell
Halangin si setan pas jam istirahat!

Satya
Wokee gampang itu mh

Satya tau gelar setan itu diberikan kepada siapa, tentu saja Dion Immanuel

"Kamu mau makan apa nanti?" Tanya Darell sambil mengutak-atik ponsel mahalnya

Gisya nampak berpikir sebentar "Aku pengen makan batagor sama jus alpukat" ujarnya semangat

"Oke aku pesenin dulu" ucap Darell

Setelah selesai mengotak-atik ponselnya guru datang dan pembelajaran di mulai

***

Brak

Seluruh buku tebal itu jatuh berserakan di depan Dion

Tadi Satya menawarkan diri untuk mengumpulkan buku paket di setiap meja

Dan saat ia melihat Dion bangkit dari duduknya buru-buru Satya menabrakkan diri alhasil buku yang dibawanya jatuh berserakan

"Lo gimana sih? Punya mata tuh di pake!" Geram Dion

"Lo juga salah ngapain berdiri di depan gue udah tau gue bawa buku banyak sampe ga bisa liat jalan" sahut Satya tak mau kalah

Dan terjadilah cekcok antara kedua lelaki tampan itu, hingga mereka jadi tontonan anak kelas

Tanpa mereka sadari Gisya dan Darell telah pergi dari kelas itu

"Makasih pak" ucap Darell datar kepada satpam penjaga gerbang sekolah

"Iya sama-sama" jawab satpam itu dengan ramah

Darell mengangguk dan langsung membawa Gisya pergi

Tadi ia mengambil makanan yang ia pesan lewat gofood dan seperti biasa pesanan yang ia pesan akan di titipkan kepada satpam

Begitulah kebiasaan Darell dari dulu, alasannya sederhana, jika beli makanan di kantin ia malas untuk berdesakkan, malas antri dan alasan utamanya dia tidak suka keramaian dan para perempuan yang menatapnya lapar

Tapi jika ia ke kantin bersama Gisya lain lagi ceritanya

Mereka sampai di tempat penyimpanan buku bekas yang sudah tidak terpakai

Darell membuka kenop pintu dan masuk kedalam dengan tangan saling menggenggam dengan Gisya

Tempat itu tidak seperti gudang, lumayan bersih dan lumayan rapi juga walaupun ruangannya tidak besar

Di pojok ruangan terlihat ada sepasang sofa beserta mejanya

Darell menaruh makanan yang ia bawa di atas meja dan kemudian duduk bersebelahan dengan Gisya

"Ini tempat kamu kalo makan?" Tanya Gisya sambil melihat sekeliling

"Iya, tapi lebih sering makan di rotrof, tapi kalo aku ajak kamu ke sana nanti si set- eh si Dion bisa aja kesana juga" ucap Darell yang hampir saja keceplosan menyebut Dion itu setan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARELL (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang